Bentuk-bentukNarsistik Tinjauan tentang Narsistik
36
ini yang nampak di luar memiliki perasaan yang luar biasa akan pentingnya dirinya.
Penyebab Narsistik tersebut antara lain: a. Sedikides, et al 2004: 402 memberikan hasil risetnya mengenai
faktor-faktor narsistik, adalah sebagai berikut: 1. Self-esteem Harga Diri
Harga dirinya tidak stabil dan terlalu tergantung pada interaksi sosialnya.
2. Depression Depresi Depresi sebagai suatu pemikiran negatif tentang dirinya, dunia,
dan masa depannya, adanya rasa bersalah dan kurang percaya dalam menjalani hidup
3. Loneliness Kesepian Kesepian adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan,
yaitu hal ini disebabkan oleh kurang mempunyai hasrat untuk berhubungan dengan orang lain.
4. Subjective “Perasaan Subyektif”
Individu merasa bahwa dirinya seakan-akan menjadi pribadi yang sempurna.
b. Millon, Grossman, Millon,Meagher, dan Ramnath dalam Miller dan Campbell 2008: 454 berpendapat bahwa narsistik berkembang
sebagai hasil dari orang tua yang menilai terlalu tinggi prestasi
37
anak mereka dan memberikan penguatan yang tidak bergantung pada perilaku aktual.
c. Menurut Kohut dalam Bertens, 2006: 600, kegagalan mengembangkan citra diri yang sehat terjadi bila orang tua tidak
merespons dengan baik kompetensi yang ditunjukkan oleh anak- anaknya. Dengan demikian, anak tidak bernilai bagi harga diri
mereka sendiri, tetapi berharga untuk meningkatkan citra diri orang tua.
d. Menurut Huniningstam dalam Bertens, 2006: 581 menunjukkan bahwa patologi narsistik disebabkan oleh faktor genetik asal-usul
di awal perkembangan. Walaupun masih belum jelas penyebab pada masa kanak-kanak dan menjdi lebih terang-terangan terlihat
pada individu dewasa ketika menghadap orang lain dan mengerjakan tugas dengan cara yang lebih narsistik.
e. Pendapat lain yaitu dari Mitcell JJ 1999: 78 menyebutkan lima penyebab kemunculan narsis paa remaja, yaitu:
1 Mengharapkan perlakuan khusus 2 Kurang memiliki empati terhadap orang lain
3 Sulit memberikan ekspresi kasih sayangterhadap orang lain 4 Kurang memberikan kontrol yang kuat
5 Kurang bisa berpikir rasional 6 Kesalahan pola asuh orang tua
Keenam aspek inilah yang memberikan dampak buruk terjadinnya perilaku narsistik pada diri seseorang. Kesalahan
dari pola asuh orang tua menjadi penyebab terbesar adanya
38
gangguan narsistik pada seorang anak. Contohnya, orang tua yang memanjakan anak, gagal menerapkan disiplin dan serba
memberikan pujian yang berlebihan kepada anaknya tanpa mempertimbangkan realita yang ada. Hasilnya, orang yang
narsis secara umum merasa tidak siap untuk masa dewasa, setelah dibesarkan dalam pandangan hidup yang tidak realistik.
Sebaliknya, seorang anak yang tidak menerima dukungan dan dorongan yang cukup bissa juga mengidap penyakit narsistik.
Hal itu dipercaya disebabkan oleh kegagalan yang berulang ulang dan serius pada pihak objek primer sang anak orang tua
atau pengasuh.
Mitchell JJ 1999: 80, menjelaskan bahwa ketika kepuasan narsistik yang jadi kebiasaan karena seringnya dipuji, diberikan
perlakuan khusus dan mengagumi diri sendiri terancam, hasilnya mungkin adalah depresi, sedih tanpa alasan, gellisah, malu,
merusak diri sendiri atau kemarahan yang diarahkan pada orang yang bisa jadi sasaran kesalahan atas situasi tersebut.
f. Menurut Nanik Handayani 2014: 6 dalam penelitiannya menyebutkan salah satu faktor penyebab yang mempengaruhi
timbulnya narsistik adalah kontrol diri. Individu dengan kontrol diri yang baik mampu mengarahkan, membimbing, serta
membatasi perilakunya dalam menggunakan media sosial. Namun,