51
dimudahkan oleh situasi sosial, dengan mengetahui saat yang tepatuntuk
mengatakan sesuatu
dan bagaimana
cara mengatakannya.Mereka juga biasanya disukai karena kemampuan
sosialnya. Orang-orang
dengan perasaan
introvert mendasarkan
penilaian mereka sebagian besar pada persepsi subjektif dibanding dengna fakta objektif. Kritik terhadap berbagai bentuk
seni membutuhkan perasaan introvert karena membuat penilaian terhadap sesuatu berdasarkan data individual objektif, dan kerap
kali menyebabkan orang-orang sekitar merasa tidak nyaman dan bereaksi dingin terhadap mereka.
c. Sensing
Orang-orang dengan sensing ekstrovert menerima rangsangan eksternal secara objektif kurang lebih sama seperti ransangan
eksis daam kenyataan. Sensasi mereka tidak dipengaruhi secara signifikan oleh sikap subjektifnya.
Orang-orang dengan sensing introvert biasanya sangat dipengaruhi oleh sensasi subjek akan penglihatan, pendengaran,
rasa, sentuhan dan lainnya. Mereka dipengaruhi oleh interpretasi mereka akan ransangna sensing dibanding dengan ransangan itu
sendiri.
52
d. Intuisi
Orang-orang dengan intuisi ekstrovert selalu berorientasi fakta dalam dunia eksternal dibanding melakukan sensing secara
keseluruhan, mereka lebih suka mengidentifikasi fakta secara subliminal. Oleh karena ransangan sensori yang kuat kerap
mengintervensiintuisi, maka orang yang intuitif menekan sensasi mereka dan dipandu oleh firasatdan perkiraan yang kontras jika
dibandingkan dengan data dari indra. Mereka dengan intuisi introvert dipandu oleh persepsi
ketidaksadaran terhadap fakta yang umumnya subjektif dan memiliki sedikit atau bahkan tidak ada kesamaan dengan
kenyataan eksternal. Persepsi subjektif intuisi mereka kerap digambarkan sangat kuat dan mampu memotivasi pengambilan
keputusan yang besar.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan sisi introvert dan ekstrovert dapat dikombinasikan dengan satu atau lebih dari empat fungsi dan
membentuk delapan kemungkinan orientasi atau jenis. Empat fungsi tersebut yaitu sensing, thingking, feeling, dan intuiting.Thingking
pada
karakteristik berpikir ekstrovert sangat bergantung pada pemikiran yang nyata, tetapi mereka juga menggunakan ide abstrak jika ide tersebut
dapat ditrasmisikan kepada mereka secara langsung. memiliki karakteristik berpikir introvert bereaksi terhadap rangsangan eksternal,
tetapi interpretasi mereka tehadap suatu kejadian lebih diwarnai oleh
53
pemaknaan internal yang mereka bawa dalam dirinya sendiri dibanding dengan fakta objektif yang ada. Orang dengan perasaan ekstrovert
menggunakan data objektif untuk melakukan evaluasi, sedangkan orang dengan perasaan introvert mendasarkan penilaian mereka sebagian
besar pada persepsi subjektif dibanding dengna fakta objektif. Sensasiyang dimiliki orang ekstrovert mereka tidak dipengaruhi secara
signifikan oleh sikap subjektifnya, namun orang-orang dengan sensing introvert biasanya sangat dipengaruhi oleh sensasi subjek akan
penglihatan, pendengaran, rasa, sentuhan dan lainnya. Selanjutnya pada orang-orang dengan intuisi ekstrovert selalu berorientasi fakta dalam
dunia eksternal dibanding melakukan sensing secara keseluruhan, mereka lebih suka mengidentifikasi fakta secara subliminal. Namun
mereka dengan intuisi introvert dipandu oleh persepsi ketidaksadaran terhadap fakta yang umumnya subjektif dan memiliki sedikit atau
bahkan tidak ada kesamaan dengan kenyataan eksternal.
C. Tinjauan tentang Remaja.
1. Pengertian Remaja.
Masa remaja sering disebut sebagai masa adoselen, yang berasal dari kata Latin adolescere
yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Kedewasaan atau kematangan ini mencangkup kematangan
mental, emosional, sosial dan fisik.