75
responden minimal 30 orang. Dalam penelitian ini isntrumen akan duji cobakan pada 33 siswa untuk uji coba reliabilitas instrumen.
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid, berarti memiliki kevalidan yang
rendah Suharsimi Arikunto, 2010: 144. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi.
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan pendapat para ahli atau expert judgement. Setelah instrumen dikonstruksikan dengan aspek-
aspek yang akan diukur berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya perlu dikonsultasikan dengan ahli. Ahli yang diminta pendapatnya
tentang instrumen yang akan digunakan, akan memberikan keputusan untuk merubah instrumen, mengijinkan langsung menggunakan atau
merombak total instrumen. Pada penelitian ini dilakukan expert judgement dengan bantuan ahli di bidang Bimbingan dan Konseling
yaitu Agus Triyanto, M.Pd
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik Suharsimi Arikunto, 2010: 154. Sedangkan menurut Saifuddin Azwar, 2013: 111, reliabilitas mengacu kepada keterpercayaan atau
76
konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa reliabilitas merupakan keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur dari suatu instrumen.
Penelitian ini menggunaakn teknik internal consistency yang dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data
yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu agar dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen yang telah dibuat oleh peneliti.
Selain itu untuk mengetahui realibilitas instrumen, yaitu menggunakan rumus alpha cronbach dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows.
Saifudin Azwar 2013: 112 menjelaskan bahwa instrumen yang reliabel memiliki koefisien reliabilitas yang angkanya berkisar antara 0
sampai 1.00. Semakin koefisien reliabilitas mendekati angka 1.00 berarti instrumen semakin reliabel. Sebaliknya jika koefiaien reliabilitas
semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas instrumennya.
Pemilihan item-item dalam instrumen yang dibuat didasarkan pada korelasi item total pada Rumus Alpa Cronbach. Hal ini bertujuan
untuk memaksimalkan fungsi tes. Menurut Saifuddin Azwar 2013: 86, batasan koefisien korelasi minimal yakni ≥ 0,30. Semua item yang
mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dinyatakan memenuhi syarat psikometri sebagai bagian dari tes. Sebaliknya apabila jumlah item yang
lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, dapat