Uji Validitas Instrumen Uji Reliabilitas Instrumen

79 Tabel 6. Item Gugur dan Item Sahih Skala Tipe kepribadian Ekstrovert dan Introvert No. Variabel Aspek Indikator Nomor Item Item Gugur Item sahih Tidak mudah terbuka dengan hal baru 39, 18, 42 39, 42 18 Aktivitas Hubungan dengan orang lain yang kurang efektif 17, 2, 50, 53 17, 50 2, 53 Segan jika diposisikan sebagai pemimpin 23, 43 23 43 Konsisten 11, 45, 52 11, 45, 52 Total 53 17 36 Saifuddin Azwar 2013: 112 menjelaskan bahwa instrumen yang reliabel memiliki koefisien reliabilitas yang angkanya berkisar antara 0 sampai 1.0. Semakin koefisien reliabilitas mendekati angka 1.00 berarti instrumen semakin reliabel. Sebaliknya jika koefisien reliabilitas semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas instrumennya. Hasil uji coba yang dilakukan pada 33 siswa memiliki angka koefisien reliabilitas pada skala narsistik sebesar 0,772 sedangkan angka koefisien reliabilitas pada skala tipe kepribadian ekstrovert dan introvert sebesar 0,720. 80

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis merupakan cara untuk mendeskripsikan data, agar diperoleh kesimpulan pada objek yang diteliti, disinilah hasil penelitian akan terlihat. Data yang terkumpul tersebut kemudian diolah menggunakan analisis statistik. Analisis statistik tepat digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan data angka-angka atau data yang dikuantitatifkan. Untuk mendeskripsikan perbedaan tingkat kecenderungan narsistik pada siswa introvert dan ekstrovert di SMA PIRI 1 Yogyakarta, maka perlu dilakukan kategorisasi sesuai dengan data yang telah diperoleh. Saifudin Azwar 2015: 149 menjelaskan langkah- langkah kategorisasi tiap variabel sebagai berikut : 1. Menentukan skor tetinggi dan terendah Skor tertinggi = 4 x jumlah item Skor terendah = 1x jumlah item 2. Menghitung mean ideal M M = skor tertinggi + skor terendah 3. Menghitung standar deviasi SD SD = skor tertinggi – skor terendah Hasil perhitungan tersebut digunakan untuk kategorisasi pada masing-masing variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut : a. Rendah = X µ + 1,0σ b. Sedang = µ + 1,0σ ≤ X µ + 1,0σ 81 c. Tinggi = µ + 1,0σ ≤ X Keterangan: X : jumlah skor nilai tes µ : mean ideal σ : standar devisiasi Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji T. Uji T adalah teknik yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan dua buah mean yang berasal dari dua buah distribusi Tulus Winarsunu, 2009: 81. Uji T ini dapat digunakan jika data populasi berdistribusi normal. Terdapat persyaratan sebelum uji T, diantaranya sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetauhi apakah data yang dihasilkan berdistribusi normal atau tidak. Data dikatakan berdistribusi normal apabila mean, modus dan mediannya sama Agus Irianto, 2010: 62. Uji normlitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang dihitung dengan menggunaka SPSS 16.0 for Windows. 2. Uji Homogenitas Menurut Agus Irianto 2010: 275 uji homogenitas diperlukan sebelum membandingkan dua kelompok atau lebih. Uji homogenitas juga dilakukan agar perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh ketidakhomogenan kelompok. Agus Irianto, 2010: 275 82 Beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menguji homogenitas adalah uji Harley, uji Cohran, uji Levene, dan uji Barlett. Dalam penelitian ini menggunakan uji Levene untuk uji Homogenitas. Uji homogenitas ini dapat dihitung dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows 83

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA PIRI 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Kemuning 14 Baciro Barat Stadion Mandala Krida yang sudah berdiri sejak tanggal 1 Oktober 1947 ini merupakan sekolah menengah ke atas yang berbasis keagamaan, khuusnya agama islam. Kondisi fisik SMA PIRI 1 Yogyakarta dapat dikatakan cukup baik dan nyaman untuk proses belajar mengajar. Sekolah ini memiliki 6 ruang kelas, ruang guru, ruang waka, ruang kepala sekolah, ruang TU, perpustakaan, aula, masjid, kantin, laboratorium, taman, lapangan basket, sepak bola, lapangan tenis, ruang OSIS dan ruang agama, lapangan upacara, kamar mandi, ruang kesenian, studio music, dan tempat parkir. Selain fasilitas sekolah yang cukup memadai SMA PIRI 1 Yogyakarta juga memberikan berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler agar dapat mendukung dan mengembangkan bakat minat yang dimiliki oleh siswa. Beberapa siswa dari SMA PIRI 1 Yogyakarta dapat berprestasi dalam bidang non-akademik, khususnya dalam bidang olahraga. Guru-guru SMA PIRI 1 Yogyakarta juga tergolong cukup disiplin dan tertib dalam kegiatan belajar mengajar disekolah meskipun masih sekitar 80 guru di SMA PIRI 1 Yogyakarta ini masih termasuk guru honorer. 84

B. Deskripsi Waktu Penelitian

Pelaksanaan pra penelitian berlangsung pada tanggal 1 Oktober 2016. Peneliti melakukan uji instrumen Narsistik dan tipe kepribadian introvert ekstrovet kepada 33 siswa kelas X-A dan X-B. Setelah melaksanakan uji instrumen, peneliti menganalisis hasil uji intrumen sehingga menghasilkan item-item instrumen yang siap digunakan untuk pengambilan data. Hasil uji coba dapat dilihat pada Tabel 5 dan Tabel 6 yang terdapat pada halaman 62 dan 63. Pelaksanaan penelitian berlangsung dari tanggal 11 – 12 Oktober 2016 dengan menggunakan jam pelajaran Bahasa Jawa dan Bahasa Jepang sebanyak 6 x 45 menit. Setelah mendapatkan data populasi pada penelitian ini, peneliti menganalisis data dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows yang hasilnya akan dideskripsikan pada sub-bab berikutnya.

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian

Hasil skor pada variabel Narsistik pada populasi dalam penelitian ini dikategorikan menjadi tiga, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Pengkategorian dilakukan dengan melihat kurva normal, seprti yang dikemukakan oleh Syaifudin Azwar 2013: 146 bahwa model kategorisasi ini didasari oleh asumsi bahwa skor individu dalam kelompok merupakan estimasi terhadap skor individu dalam populasi dan skor individu dalam populasinya berdistribusi secara normal. Dengan demikian, peneliti dapat membuat batasan kategori skor teoritik sesuai dengan kebutuhan yang berdasakan pada model normal standar. Pada 85 skala perilaku Narsistik peneliti melakukan pengkategorisasian seperti yang disajikan dibawah ini menurut Saifuddin Azwar 2013: 147-150, yaitu: Pada bab sebelumnya peneliti sudah melakukan kategorisasi diagnosis tiap variabel sesuai dengan contoh yang dikemukakan oleh Saifudin Azwar 2015: 147-150 yaitu dengan menentukan skor tertinggi tiap variabel, mean ideal, dan standar deviasi yaitu sebagai berikut : 1. Menentukan skor tertinggi dan terendah Skor Narsistik : 4 x39= 156 tertinggi, 1 x 39 = 39 terendah 2. Menghitung mean ideal µ Narsistik: ½ 156 + 39= 97,5 3. Menghitung standar defiasi Σ Narsistik: 1 6 156 - 39= 19,5 Hasil perhitungan di atas dapat dilihat lebih jelas pada tabel berikut : Tabel 7. Deskripsi Data Narsistik Variabel Jumlah Item Statistik Narsistik 39 Skor Minimum 39 Skor Maksimum 156 Mean 97,5 SD 19,5 Hasil perhitungan di atas digunakan untuk menentukan kategorisasi setiap variabel menggunakan rujukan tabel berikut.

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT PADA REMAJA

2 19 19

PERBEDAAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA Perbedaan Antara Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.

1 6 12

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NARSISTIK PADA PENGGUNA INSTAGRAM DITINJAU DARI Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kecenderungan Narsistik Pada Pengguna Instagram Ditinjau Dari Jenis Kelamin.

1 6 19

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PADA REMAJA DENGAN CIRI KEPRIBADIAN INTROVERT DAN EKSTROVERT Perbedaan Tingkat Kecemasan pada Remaja dengan Ciri Kepribadian Introvert dan Ekstrovert di Kelas X SMA Negeri 4 Surakarta.

0 3 15

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PADA REMAJA DENGAN CIRI KEPRIBADIAN INTROVERT DAN EKSTROVERT Perbedaan Tingkat Kecemasan pada Remaja dengan Ciri Kepribadian Introvert dan Ekstrovert di Kelas X SMA Negeri 4 Surakarta.

0 1 15

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK INTROVERT DAN EKSTROVERT (STUDI KASUS PADA KELUARGA ANAK INTROVERT DAN EKTROVERT DI DESA BRANGSI).

0 0 109

LAPORAN PPL LOKASI SMA PIRI 1 YOGYAKARTA.

0 0 89

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAYANAN TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH DI SMA PIRI 1 YOGYAKARTA DAN SMK PIRI SLEMAN.

1 2 151

Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Siswa Program Akselerasi Dengan Program Rsbi Di Sma Negeri 1 Yogyakarta

0 1 45

PERBEDAAN KECENDERUNGAN KECANDUAN INTERNET DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT- EKSTROVERT DAN JENIS KELAMIN

1 1 15