Penelitian yang Relevan KAJIAN TEORI
65
tersebut. Setiap individu memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dapat mendorong perilaku lain dari individu tersebut.
Dalam hal ini, peneliti membandingkannya kecenderungan narsistik pada individu yang memiliki tipe keribadian introvert dan ekstrovert. Pada
dasarnya tipe kepribadian ekstrovert yang cenderung terbuka dan mudah berkomunikasi terhadap lingkungan sosialnya. Berbeda dengan tipe
kepribadian Introvert yang ditunjukkan melalui rendahnya kemampuan individu dalam menjalin hubungan dengan lingkungan sosial mereka. Hal ini
dapat ditinjau dari terbatasnya hubungan mereka dengan lingkungan sekitar. Menurut Jung dalam Chaplin, 2006 seseorang yang introvert cenderung
menarik diri dari kontak sosial, minatnya lebih mengarah kedalam pikiran- pikiran dan pengalamannya sendiri. Hal ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Prihati 2010, dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tipe kepribadian introvert memiliki kontribusi yang
signifikan terhadap kecanduan internet. Dengan demikian seseorang yang memiliki tipe kepribadian introvert lebih rentan memiliki perilaku narsistik
dengan menggunakan media internet. Berbeda dengan siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovet yang memilih untuk berinteraksi secara langsung.
Pribadi introvert menunjukan libidonya ke dalam dan tenggelam menyendiri ke dalam diri sendiri, khususnya dalam saat-saat mengalami
ketegangan dan tekanan batin seseorang introvert merasa mampu dalam upayanya mencukupi diri sendiri, sedangkan ekstrovert membutuhkan orang
lain. Individu yang subyektif mengindikasikan bahwa individu tersebut
66
membatasi diri terhadap lingkungan sosialnya karena individu tersebut merasa mampu melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Karakteristiksubyektif yang dimiliki individu yang memiliki tipe kepribadian introvert tersebut termasuk dalam faktor yang menyebabkantipe introvert
memiliki kecenderungannarsistik. Berbeda dengan individu yang memiliki tipe introvert yang cenderung
suka menyendiri, tipe kepribadian ekstrovert termasuk dalam kategori yang senang berteman, mudah bergaul, dan tindakannya dipengaruhi oleh dunia
luar. Namun dengan karakteristik tersebut individu yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert diindikasikan memiliki kecenderungan narsistik
pula.Campbell dan Foster dalam Riza Hardian 2014 menyatakan bahwa individu yang narsistik juga seringkali sangat ahli berhadapan dengan
lingkungan sosial baru dan memulai suatu hubungan baru, meskipun kebanyakan dari merekamencari suatu pertemanan untuk dapat mempertinggi
status dan pandangan positif orang lain kepadanya. Selain itu menurut Septi Rohni Undari 2016 dalam penelitiannya
menyebutkan bahwa perilaku konsumtif pada tipe kepribadian ekstrovert lebih tinggi dari pada individu yang tergolong introvert. Hal ini sejalan
dengan penelitian Ranni Merli Safitri 2011 yang hasilnya menyebutkan bahwa semakin tinggi kepribadian narsistik yang dialami individu
semakin tinggi pula perilaku konsumtif yang terjadi pada individu tersebut. Remaja dengan perilaku konsumtif ini, akan membeli barang-barang yang
diinginkan namun tidak sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.