Asuransi umum, yaitu jenis perlindungan yang dikaitkan dengan Asuransi jiwa, yaitu jenis perlindungan yang dikaitkan dengan hidup

a. Asuransi umum, yaitu jenis perlindungan yang dikaitkan dengan

kerugian atau kerusakankehilangan harta benda yang dimiliki oleh seseorang.

b. Asuransi jiwa, yaitu jenis perlindungan yang dikaitkan dengan hidup

matinya seseorang . Bila memperhatikan definisi asuransi yang termaktub dalam Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang, maka tampak bahwa jenis asuransi hanya terdiri satu jenis yakni asuransi kerugian, sedang dalam Pasal 247 Kitab Undang-undang Hukum Dagang disebutkan, ada 5 macam asuransi antara lain yaitu : 1. Asuransi terhadap kebakaran, 2. Asuransi terhadap bahaya hasil-hasil pertanian, 3. Asuransi terhadap kematian orang asuransi jiwa, 4. Asuransi terhadap bahaya laut dan perbudakan, 5. Asuransi terhadap bahaya pengangkutan di darat dan di sungai-sungai. 34 Djoko Prakoso, membagi asuransi kedalam dua jenis yaitu : a. Asuransi kerugian, yang meliputi asuransi kebakaran, asuransi pertanian, asuransi laut serta asuransi pengangkutan. b. Asuransi Jiwa. 35 Perbedaan pokok dari dua jenis asuransi tersebut adalah : 1. Pada asuransi jiwa “Peristiwa yang tak tentu” terjadi bila kematian dalam tenggang waktu yang lebih singkat daripada waktu yang disebutkan dalam polis. Pada waktu yang tersebut dalam polis terjadi hal-hal yang mengakibatkan kerugian, misalnya pada asuransi kerugian “peristiwa yang tak tertentu” terjadi bila masa tenggang waktu yang tersebut dalam polis terjadi hal-hal yang mengakibatkan 34 Djoko Prakoso, dan I. Ketut Murtika, Hukum Asuransi di Indonesia, Bina Aksara, Jakarta 1989 , hlm. 35 35 Ibid, hlm. 55 kerugian, misalnya pada asuransi kebakaran gudang yang diasuransikan. 2. Pada asuransi jiwa jumlah uang ganti kerugian telah ditetapkan lebih dahulu. Pada asuransi kerugian jumlah ganti kerugian dihitung dengan membandngkan harga barang yang rusak sebagai akibat hilangterbakar dengan harga barang sebelum timbul kehilangankebakaran. 36 Asuransi dilihat dari bentuk obyeknya adalah sebagai berikut 37 : 3. Asuransi kerugian, adalah asuransi yang akan diterima oleh peserta ketika ia ditimpa suatu kerugian yang disebabkan oleh peristiwa- peristiwa tertentu. Bentuk asuransi kerugian ini ada dua yaitu : a. Asuransi kerugian harta yang disebabkan karena kebakaran, kebanjiran, kecurian dan b. Asuransi yang menjamin kerugian yang timbul akibat tanggung jawabnya, seperti menabrak orang, atau pegawainya mengalami kecelakaan kerja. 4. Asuransi jiwa, adalah asuransi dimana peserta akan memperoleh sejumlah uang jika ia mendapat suatu kerugian, baik ia masih hidup maupun meninggal. Asuransi jiwa ini ada dua yakni : a. Asuransi yang berkaitan dengan kehidupan peserta, yang terdiri atas tiga bentuk yaitu : 1. Asuransi kematian, berupa transaksi yang mewajibkan peserta membayar sejumlah uang secara periodik kepada perusahaan, dan pihak perusahaan wajib memberikan sejumlah uang ketika peserta meninggal, kepada orang yang ditunjuk oleh peserta atau ahli warisnya. 36 Ibid, hlm. 55 37 Abdul Aziz Dahlan, Insiklopedi Hukum Islam I,Cet. Kelima, PT. Ikhtiar Baru Van Hove, 7 Jakarta, 2001, hlm. 138 2. Asuransi dalam jangka waktu tertentu, berupa transaksi yang mewajibkan kepada peserta untuk membayar sejumlah uang secara periodik kepada perusahaan asuransidan pihak perusahaan wajib membayar sejumlah uang kepada peserta jika tenggang waktunya telah datang dan peserta masih hidup. Peserta asuransi tidak mendapatkan uang ganti rugi jika ia meninggal sebelum tenggang waktu datang. 3. Asuransi yang sifatnya peserta menerima sejumlah uang dari pihak perusahaan asuransi pada waktu-waktu tertentu jika ia masih hidup atau diberikan kepada orang yang ditunjuk peserta atau ahli warisnya jika ia meninggal dunia. Dalam asuransi bentuk terakhir ini uang yang dibayarkan peserta secara periodik lebih besar daripada kedua bentuk asuransi sebelumnya. b. Asuransi kecelakaan apabila peserta menderita kecelakaan badan atau cacat tubuh.

3. Pengertian Asuransi Jiwa.