Pengertian Konsep Diri Komponen konsep diri

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

1. Konsep Diri

a. Pengertian Konsep Diri

Konsep diri adalah pengetahuan individu tentang diri. Konsep diri adalah citra subjektif dari diri dan pencampuran yang kompleks dari perasaan, sikap dan presepsi bawah sadar maupun tidak sadar Woter P., 2005. Konsep diri memberikan kita kerangka acuan yang mempengaruhi managenen kita terhadap situasi dan hubungan kita dengan orang lain. Konsep diri dikembangkan melalui proses yang sangat kompleks yang melibatkan banyak variabel. Konsep diri adalah representasi fisik seorang individu, pusat inti dari “aku” dimana semua presepsi dan pengalaman terorganisasi. Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini boleh bersifat psikologi, social dan fisis Ahmad Chandra, 2010. Konsep diri memberikan rasa kontinuitas, keutuhan, dan konsistensi pada seseorang. Konsep diri yang sehat mempunyai tingkat kestabilan yang tinggi dan membangkitkan perasaan negatif atau posistif yang dtujukan pada diri. perpustakaan.uns.ac.id commit to user 9

b. Komponen konsep diri

Menurut Potter 2005, Konsep diri dapat digambarkan dalam istilah rentang dari kuat sampai lemah atau dari positif sampai negatif, bergantung pada kekuatan individu dari keempat kompanen konsep dirinya. Keempat komponen konsep diri adalah: 1 Identitas Identitas mencakup rasa internal tentang individualitas, keutuhan, dan konsistensi seseorang sepanjang waktu dan dalam berbagai situasi. Karenanya konsep tentang indentitas mencakup konstansi dan kontinuitas. Identitas menunjukkan menjadi lain dan terpisah dari orang lain, namun menjadi diri yang utuh dan unik. Orang menyadari bila mereka benar-benar diri mereka atau berperilaku dengan cara tertentu karena hal ini diharapkan olehnya. Menjadi “diri sendiri” adalah hal yang terpenting dari identitas. Identitas sering didapat dari observasi diri seseorang dan dari apa yang kita katakan tentang diri kita Stuart Sundeen, 1991. Pencapaian identitas diperlukan untuk hubungan yang intim karena identitas seseorang diekspresikan dalam berhubungan dengan orang lain. Seksualitas adalah bagian dari identitas seseorang. Identitas seksual adalah gambaran seseorang tentang diri sebagai pria atau wanita dan makan dari gambaran ini. Gambaran ini dan maknanya bergantung pada nilai yang ditetapkan secara kultural yang dipelajari melalui sosialisasi. commit to user 10 2 Citra tubuh Citra tubuh membentuk persepsi seseorang tentang tubuh baik secara internal maupun eksternal. Persepsi ini mencakup perasaan dan sikap yang ditunjukkan pada tubuh. Citra tubuh dipengaruhi oleh pandangan pribadi tentang karakteristik dan kemampuan fisik oleh prepsi dari pandangan orang lain. Citra tubuh dipengaruhi oleh pertumbuhan kognitif dan perkembangan fisik. perubahan perkembangan yang normal seperti pertumbuhan dan penuaan mempunyai efek penampakan yang lebih besar pada tubuh dibandingkan dengan aspek lainnya dari konsep diri. Sikap dan nilai kultural dan sosial juga mempengaruhi citra tubuh. Muda, cantik dan utuh adalah hal-hal yang ditekankan dalam masyarakat. Dalam kultur timur, penuaan dipandang secara sangat positif, karena orang dengan usia tua dihormati. Kultur barat terutama di Amerika Serikat telah dibiasakan untuk takut dan ketakutan terhadap proses penuaan yang normal misalnya, menopause dalam kultur yang lain dipandang sebagai waktu dimana wanita mencapai kekuasaan dan kebijaksanaan. akhir-akhir ini dalam kultur barat, menopause adalah waktu ketika wanita kurang disenangi secara seksual. Namun demikian, hal ini bukan lagi menjadi keyakinan yang unmum dan wanita menopause dan commit to user 11 post menopause mempertahankan rasa tentang diri mereka dan ketertarikan mereka sendiri bahkan lebih tua. Citra tubuh bergantung hanya sebagian pada realitas tubuh. Seseorang umumnya tidak mengadaptasi dengan cepat terhadap perubahan dalam fisik tubuh. Perubahan fisik mungkin tidak dimasukkan dalam citra tubuh ideal seseorang. sering, misalnya saja, seseorang yang telah mengalami penurunan berat badan tidak menganggap diri mereka kurus. Lansia sering mengatakan bahwa meraka merasa tidak berbeda tetapi ketika mereka melihat diri mereka dalam cermin, mereka terkejut dengan kulit yang keriput dan rambut memutih. Sering orang yang dulunya kurus dan mengalami peningkatan berat badan yang besar merasa bahwa meraka tetap dengan berat badan sebelumnya sampai diingatkan oleh pakaian yang semuanya menjadi kekecilan atau ketika meraka bercermin 3 Harga Diri Harga diri atau rasa kita tentang nilai diri adalah suatu evaluasi dimana seseorang membuat atau mempertahankan diri. Harga diri berkaitan dengan evaluasi individual terhadap keefektifan di sekolah atau tempat bekerja, di dalam keluarga, dan dalam lingkungan sosial. Kefektifan diri berkaitan dengan ide harga diri misalnya penilaian diri tentang kompetensi seseorang dalam melakukan berbagai tugas. perpustakaan.uns.ac.id commit to user 12 Harga diri berasal dari dua sumber, yaitu diri sendiri dan orang lain. Harga diri bergantung pada kasih sayang dan penerimaan. Seseorang yang menghargai dirinya dan merasa dihargai oleh orang lain biasanya mempunyai harga diri yang tinggi. Seseorang yang merasa tidak berharga dan menerima sedikit respek dari orang lain biasanya mempunyai harga diri yang rendah. Harga diri dapat dipahami dengan memikirkan hubungan antara konsep diri seseorang terhadap ideal diri. secara umum seseorang yang konsep dirinya hampir memenuhi ideal diri mempunyai harga diri yang tinggi. Evaluasi diri adalah proses mental yang berkelanjutan. Nilai diri atau harga diri adalah kebutuhan dasar manusia. Menurut hierarki Maslow, orang perlu merasa berharga dalam hidupnya. Harga diri penting dalam memelihara konsep diri. Harga diri juga dipengaruhi oleh sejumlah kontrol yang meraka miliki terhadap tujuan dan keberhasilan dalam hidup. Seseorang dengan harga diri yang tinggi cenderung menujukkan keberhasilan yang diraihnya sebagai kualitas dan upaya pribadi. Ketika berhasil, seorang individu dengan harga diri yang rendah cenderung mengatakan bahwa keberhasilannya adalah keberuntungan atau atas bantuan orang lain ketimbang kemampuan pribadi. perpustakaan.uns.ac.id commit to user 13 4 Peran Peran mencaku harapan atau standart perilaku yang telah diterima oleh keluarga, komunitas dan kultur. Perilaku didasarkan pada pola yang ditetapkan melalui sosialisasi. Sosialisasi dimulai tepat setelah lahir, ketika bayi berespons terhadap orang dewasa dan orang dewasa berespons terhadap peilaku bayi. Polanya stabil dan hanya sedikit berubah selam masa dewasa. Anak belajar berperilaku yang diterima oleh masyarakat oleh proses berikut: a Reinfoercementextinction Perilaku tertentu menjadi umum atau dihindari, bergantung pada apakah perilaku ini diterima dan diharuskan atau tidak diperbolehkan dan dihukum. b Inhibisi Seorang anak belajar memperbaiki perilaku, bahkan ketika berupaya untuk melibatkan diri mereka. c Substitusi Seorang anak menggantikan satu perilaku daengan perilaku lainnya yang memberikan kepuasan pribadi yang sama d Imitasi Seorang anak mendapatkan pengetahuan, keterampilan atau perilaku dari anggota sosial atau kelompok kultural. perpustakaan.uns.ac.id commit to user 14 e Identifikasi Seorang anak internalisasikan keyakinan, perilaku dan nilai dari model peran ke dalam eksperesi diri yang unik dan personal. Seorang dewasa lebih memperhatikan perilaku aktual yang sesuai dengan peran ketimbang mempelajari nilai dasar yang terdapat dalam peran. Keberhasilah dari beragam peran dan hubungan menunjukkan pada rasa kesejahteraan atau harga diri. Agar dapat berfungsi efekrtif dalam peran, seseorang harus mengtahui perilaku dan nilai yang diharapakan yang harus mempunyai keinginan untuk memastikan perilaku dan nilai ini, dan haris mampu memenuhi tuntutan peran. Sebagian besar individu mempunyai lebih dari satu peran termasuk peran sebagai ibu atau ayah, istri atuau suami, anak perempuan atau anak laki-laki, pekerja atau majikan, saudara dan teman. Setiap peran mencakup pemenuhan harapan tertentu dari orang lain. Pemenuhan harapan ini mengarah pada penghargaan, ketidak berhasilan untuk memenuhi harapan ini menyebabkan tidak diterima.

c. Perkembangan Konsep Diri