69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil penelitian
4.1.1. Gambaran Umum
Gereja Katholik Santo Yohanes Stasi Boja merupakan salah satu bagian dari Gereja Paroki Santa Teresia Bongsari Semarang. Dalam hal ini
Gereja Katholik Santo Yohanes Boja berdiri mulai tahun 1935 dan merupakan Gereja tertua di Wilayah Gereja Paroki Santa Teresia Bongsari
Semarang. Pada awalnya, bangunan Gereja Stasi Yohanes Boja hanya
berukuran 8x7 meter dan masih disebut Kapel. Luas tanah Gereja Stasi Yohanes Boja itu sendiri, luasnya sekitar 0,71 Ha. Sebelum tahun 1942
tanah tersebut diserahkan kepada Yayasan Gereja Katholik. Pasca gerakan G30S PKI pada tahun 1965, bangunan Gereja
Katholik Santo Yohanes Stasi Boja mengalami kerusakan dan pada tahun 1970-1971 barulah Gereja ini di renovasi kembali atas prakarsa Romo
Ingene House. Pada saat bangunan Gereja Katholik Santo Yohanes Stasi Boja direnovasi, jumlah jemaat yang ada disana berjumlah 33 orang.
Pada tanggal 27 Desember 1971 Gereja ini diresmikan dan dinamakan Gereja Katholik Santo Yohanes Rasul oleh Kardinal Darmo
Atmojo. Pada Bentuk bangunan Gereja Katholik Santo Yohanes Stasi Boja dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.1 : Bangunan Gereja Katholik Santo Yohanes Stasi Boja Sumber : Dokumen Pribadi
Gereja Katholik Santo Yohanes Stasi Boja terletak di Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. Secara geografis Boja
terletak tidak jauh dari gunung Ungaran, topografinya berupa daerah perbukitan dan secara administratif Boja adalah salah satu Kecamatan
yang ada di Kabupaten Kendal dan jarak antara Boja dan Kendal kurang lebih 27 km. Sedangkan jarak antara Boja dan kota Semarang kurang lebih
26 km. Jumlah jemaat yang beribadah di Gereja Katholik Santo Yohanes
Stasi Boja mengalami pasang surut seiring dengan mobilitas umat Katholik di sekitar Gereja Yohanes Boja. Hingga tahun 2009, jemaat yang
melaksanakan ibadah di Gereja Katholik Yohanes Boja berjumlah 497 jemaat dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 120 orang.
4.1.2. Analisis Deskriptif Persentase
Berdasarkan hasil penelitian, selanjutnya data dianalisis untuk mengetahui persentse skor jawaban responden yang akan didiskripsikan
untuk mengetahui persepsi responden mengenai variabel penelitian melalui indikator tiap variabel. Dalam hal ini analisis deskriptif persentase
merupakan analisis yang digunakan untuk menganalisis data tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.
Adapun hasil analisis deskriptif persentase skor responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 Variabel Kursus Persiapan Berkeluarga
Untuk mengetahui variable kursus persiapan berkeluarga dalam penelitian ini dapat diketahui dari sub variable partisipasi peserta
dalam mengikuti kursus dan pengetahuan perserta kursus dalam memahami materi yang ada dalam kursus. Sub variable partisipasi
peserta dalam mengikuti kursus terdiri dari indikator faktor internal yang menggambarkan kondisi peserta dalam mengikuti kursus dan
faktor eksternal yang mendukung jalannya kursus. Dalam penelitian ini terdapat empat pilihan jawaban responden terhadap beberapa
indikator, jawaban a dengan point 4, jawaban b dengan poin 3, jawaban c dengan point 2 dan jawaban d dengan point 1.
Deskripsi persentase skor responden untuk indikator dari variable kursus persiapan berkeluarga adalah sebagai berikut :
a. Faktor-faktor internal yang menggambarkan kondisi peserta dalam
mengikuti kursus. Berdasarkan hasil penelitian diketahui data diskripsi persentase sebagai berikut :
Tabel 4.1 Faktor-faktor internal yang menggambarkan kondisi peserta dalam mengikuti kursus
Interval Persentase Interval Skor
F Kategori
25,00 - 43,75 7,00 - 12,25
Rendah 43,76 - 62,50
12,26 - 17,50 12
35,29 Sedang
62,51 - 81,25 17,51 - 22,75
22 64,71
Tinggi 81,26 - 100
22,76 - 28,00 Sangat Tinggi
Total Responden 34
100 Sumber : Data responden diolah
Dari tabel 4.1 terlihat sebanyak 12 responden atau sebesar 35,29 tergolong pada kategori sedang dan sebanyak 22 responden atau
sebesar 64,71 tergolong pada kategori tinggi. Berdasarkan data distribusi skor responden, selanjutnya dicari rata-rata skor
responden. Adapun berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut :
Tabel 4.2 Statistik skor faktor-faktor internal yang menggambarkan kondisi peserta dalam mengikuti kursus
N Valid
34 Missing
Mean ,6456
Range ,26
Minimum ,51
Maximum ,77
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa indikator faktor-faktor internal yang menggambarkan kondisi peserta dalam mengikuti
kursus dalam penelitian ini termasuk dalam kategori tinggi.
b. Faktor-faktor eksternal yang mendukung jalannya kursus
Berdasarkan hasil penelitian diketahui data diskripsi persentase sebagai berikut:
Tabel 4.3 Faktor-faktor eksternal yang mendukung jalannya kursus Interval Persentase
Interval Skor F
Kategori 25,00 - 43,75
2,00 - 3,50 5
14,71 Rendah
43,76 - 62,50 3,51 - 5,00
18 52,94
Sedang 62,51 - 81,25
5,01 - 6,50 11
32,35 Tinggi
81,26 - 100 6,51 - 8,00
Sangat Tinggi Total Responden
34 100
Sumber : Data responden diolah Dari tabel 4.3 terlihat sebanyak 5 responden atau sebesar 14,71
tergolong pada kategori rendah, sebanyak 18 responden atau sebesar 52,94 tergolong pada kategori sedang dan sebanyak 11
responden atau 32,35 tergolong kategori tinggi. Berdasarkan data distribusi skor responden, selanjutnya dicari rata-rata skor
responden. Adapun berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut.
Tabel 4.4 Statistik skor faktor-faktor eksternal yang mendukung jalannya kursus.
N Valid
34 Missing
Mean ,5706
Range ,60
Minimum ,20
Maximum ,80
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa indikator faktor-faktor eksternal yang mendukung jalannya kursus responden dalam
penelitian ini termasuk dalam kategori sedang.
c. Pemahaman dan persiapan peserta mengenai materi-materi yang
ada. Berdasarkan hasil penelitian diketahui data diskripsi persentase sebagai berikut:
Tabel 4.5 Pemahaman dan persiapan peserta mengenai materi- materi yang ada
Interval Persentase Interval Skor
F Kategori
25,00 - 43,75 6,00 - 10,50
4 11,77
Rendah 43,76 - 62,50
10,51 - 15,00 10
29,41 Sedang
62,51 - 81,25 15,01 - 19,50
20 58,89
Tinggi 81,26 - 100
19,51 - 24,00 Sangat Tinggi
Total Responden 34
100 Sumber : Data responden diolah
Dari tabel 4.5 terlihat sebanyak 4 responden atau sebesar 11,77 tergolong pada kategori rendah, sebanyak 10 responden atau
sebesar 29,41 tergolong pada kategori sedang dan sebanyak 20 responden atau 58,89 tergolong kategori tinggi. Berdasarkan data
distribusi skor responden, selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Adapun berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata
skor responden sebagai berikut: Tabel 4.6. Statistik skor pemahaman dan persiapan peserta
mengenai materi-materi yang ada N
Valid 34
Missing Mean
,6124 Range
,40 Minimum
,40 Maximum
,80
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa indikator pemahaman dan persiapan peserta mengenai materi-materi yang ada responden
dalam penelitian ini termasuk dalam kategori tinggi. 2
Variable Keharmonisan Dalam Kehidupan Keluarga a.
Memulai dari diri sendiri untuk saling memaafkan Berdasarkan hasil penelitian diketahui data diskripsi persentase
sebagai berikut : Tabel 4.7 Memulai dari diri sendiri untuk saling memaafkan
Interval Persentase Interval Skor
F Kategori
25,00 - 43,75 2,00 - 3,50
3 8,82
Rendah 43,76 - 62,50
3,51 - 5,00 13
38,24 Sedang
62,51 - 81,25 5,01 - 6,50
18 52,94
Tinggi 81,26 - 100
6,51 - 8,00 Sangat Tinggi
Total Responden 34
100 Sumber : Data responden diolah
Dari tabel 4.7 terlihat sebanyak 3 responden atau sebesar 8,82 tergolong pada kategori rendah, sebanyak 13 responden atau
sebesar 38,24 tergolong pada kategori sedang dan sebanyak 18 responden atau 52,94 tergolong kategori tinggi. Berdasarkan data
distribusi skor responden, selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Adapun berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata
skor responden sebagai berikut:
Tabel 4.8 Statistik skor memulai dari diri sendiri untuk saling memaafkan
N Valid
34 Missing
Mean ,6529
Range ,50
Minimum ,30
Maximum ,80
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa indikator memulai dari diri sendiri untuk saling memaafkan responden dalam penelitian ini
termasuk dalam kategori tinggi. b.
Saling pengertian dalam hal pembagian peran dalam keluarga Berdasarkan hasil penelitian diketahui data diskripsi persentase
sebagai berikut : Tabel 4.9 Saling pengertian dalam hal pembagian peran dalam
keluarga Interval Persentase
Interval Skor F
Kategori 25,00 - 43,75
5,00 - 8,75 Rendah
43,76 - 62,50 8,76 - 12,50
2 5,88
Sedang 62,51 - 81,25
12,51 - 16,25 18
52,94 Tinggi
81,26 - 100 16,26 - 20,00
14 41,18
Sangat Tinggi Total Responden
34 100
Sumber : Data responden diolah Dari tabel 4.9 terlihat sebanyak 2 responden atau sebesar 5,88
tergolong pada kategori sedang, sebanyak 18 responden atau sebesar 52,94 tergolong pada kategori tinggi dan sebanyak 14
responden atau 41,18 tergolong kategori sangat tinggi. Berdasarkan data distribusi skor responden, selanjutnya dicari rata-
rata skor responden. Adapun berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:
Tabel 4.10 Statistik skor saling pengertian dalam hal pembagian peran dalam keluarga
N Valid
34 Missing
Mean ,7971
Range ,40
Minimum ,60
Maximum 1,00
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa indikator saling pengertian dalam hal pembagian peran dalam keluarga responden
dalam penelitian ini termasuk dalam kategori tinggi. c.
Saling mendengarkan Berdasarkan hasil penelitian diketahui data diskripsi persentase
sebagai berikut : Tabel 4.11 Saling mendengarkan
Interval Persentase Interval Skor
F Kategori
25,00 - 43,75 3,00 - 5,25
Rendah 43,76 - 62,50
5,26 - 7,50 2
5,88 Sedang
62,51 - 81,25 7,51 - 9,75
14 41,18
Tinggi 81,26 - 100
9,76 - 12,00 18
52,94 Sangat Tinggi
Total Responden 34
100 Sumber : Data responden diolah
Dari tabel 4.11 terlihat sebanyak 2 responden atau sebesar 5,88 tergolong pada kategori sedang, sebanyak 14 responden atau
sebesar 41,18 tergolong pada kategori tinggi dan sebanyak 18 responden atau 52,94 tergolong kategori sangat tinggi.
Berdasarkan data distribusi skor responden, selanjutnya dicari rata-
rata skor responden. Adapun berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:
Tabel 4.12 Statistik skor saling mendengarkan N
Valid 34
Missing Mean
,6406 Range
,53 Minimum
,27 Maximum
,80 Berdasarkan data di atas diketahui bahwa indikator saling
mendengarkan responden dalam penelitian ini termasuk dalam kategori sangat tinggi.
d. Saling percaya
Berdasarkan hasil penelitian diketahui data diskripsi persentase sebagai berikut :
Tabel 4.13 Saling percaya Interval Persentase
Interval Skor F
Kategori 25,00 - 43,75
3,00 - 5,25 3
8,82 Rendah
43,76 - 62,50 5,26 - 7,50
8 23,53
Sedang 62,51 - 81,25
7,51 - 9,75 23
67,65 Tinggi
81,26 - 100 9,76 - 12,00
Sangat Tinggi Total Responden
34 100
Sumber : Data responden diolah Dari tabel 4.13 terlihat sebanyak 3 responden atau sebesar 8,82
tergolong pada kategori rendah, sebanyak 8 responden atau sebesar 23,18 tergolong pada kategori sedang dan sebanyak 23
responden atau 67,65 tergolong kategori tinggi. Berdasarkan data distribusi skor responden, selanjutnya dicari rata-rata skor
responden. Adapun berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut.
Tabel 4.14 Statitik skor saling percaya N
Valid 34
Missing Mean
,6518 Range
,47 Minimum
,33 Maximum
,80 Berdasarkan data diatas diketahui bahwa indikator saling percaya
responden dalam penelitian ini termasuk dalam kategori tinggi. e.
Tidak menunda penyelesaian masalah Berdasarkan hasil penelitian diketahui data diskripsi persentase
sebagai berikut : Tabel 4.15 Tidak menunda penyelesaian masalah.
Interval Persentase Interval Skor
F Kategori
25,00 - 43,75 5,00 - 8,75
Rendah 43,76 - 62,50
8,76 - 12,50 Sedang
62,51 - 81,25 12,51 - 16,25
15 44,12
Tinggi 81,26 - 100
16,26 - 20,00 19
55,88 Sangat Tinggi
Total Responden 34
100 Sumber : Data responden diolah
Dari tabel 4.15 terlihat sebanyak 15 responden atau sebesar 44,12 tergolong pada kategori tinggi dan sebanyak 19 responden atau
55,88 tergolong kategori sangat tinggi. Berdasarkan data distribusi skor responden, selanjutnya dicari rata-rata skor
responden. Adapun berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut.
Tabel 4.16 Statistik skor tidak menunda penyelesaian masalah. N
Valid 34
Missing Mean
,8265 Range
,40 Minimum
,60 Maximum
1,00 Berdasarkan data diatas diketahui bahwa indikator tidak menunda
penyelesaian masalah responden dalam penelitian ini termasuk dalam kategori sangat tinggi.
f. Tidak menyalahkan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui data diskripsi persentase sebagai berikut.
Tabel 4.17 Tidak menyalahkan Interval Persentase
Interval Skor F
Kategori 25,00 - 43,75
2,00 – 3,50 2
5,88 Rendah
43,76 - 62,50 3,56 - 5,00
8 23,53
Sedang 62,51 - 81,25
5,01 - 6,50 24
70,59 Tinggi
81,26 - 100 6,51 -8,00
Sangat Tinggi Total Responden
34 100
Sumber : Data responden diolah Dari tabel 4.17 terlihat sebanyak 2 responden atau sebesar 5,88
tergolong pada kategori rendah, sebanyak 8 responden atau sebesar 23,53 tergolong pada kategori sedang dan sebanyak 24 responden
atau 70,59 tergolong kategori tinggi. Berdasarkan data distribusi skor responden, selanjutnya dicari rata-rata skor responden.
Adapun berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut.
Tabel 4.18 Statistik skor tidak menyalahkan N
Valid 34
Missing Mean
,6882 Range
,40 Minimum
,40 Maximum
,80 Berdasarkan data diatas diketahui bahwa indikator tidak
menyalahkan, responden dalam penelitian ini termasuk dalam kategori tinggi.
g. Bersikap fleksibel
Berdasarkan hasil penelitian diketahui data diskripsi persentase sebagai berikut :
Tabel 4.19 Bersikap fleksibel Interval Persentase
Interval Skor F
Kategori 25,00 - 43,75
1,00 - 1,75 1
2,94 Rendah
43,76 - 62,50 1,76 - 2,50
3 8,82
Sedang 62,51 - 81,25
2,51 - 3,25 10
29,41 Tinggi
81,26 - 100 3,26 - 4,00
20 58,82
Sangat Tinggi Total Responden
34 100
Sumber : Data responden diolah Dari tabel 4.19 terlihat sebanyak 1 responden atau sebesar 2,94
tergolong pada kategori rendah, sebanyak 3 responden atau sebesar 8,82 tergolong pada kategori sedang, sebanyak 10 responden
atau 29,41 tergolong kategori tinggi dan sebanyak 20 responden atau 58,82 tergolong kategori sangat tinggi. Berdasarkan data
distribusi skor responden, selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Adapun berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata
skor responden sebagai berikut:
Tabel 4.20 Statistik skor bersikap fleksibel N
Valid 34
Missing Mean
,8603 Range
,75 Minimum
,25 Maximum
1,00 Berdasarkan data diatas diketahui bahwa indikator bersikap
fleksibel responden dalam penelitian ini termasuk dalam kategori sangat tinggi.
h. Pengaruh keluarga luas dari masing-masing pasangan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui data diskripsi persentase sebagai berikut.
Tabel 4.21 Pengaruh keluarga luas dari masing-masing pasangan Interval Persentase
Interval Skor F
Kategori 25,00 - 43,75
8,00 - 14,00 Rendah
43,76 - 62,50 14,01- 20,00
Sedang 62,51 - 81,25
20,01 - 26,00 11
32,35 Tinggi
81,26 - 100 26,01 - 32,00
23 67,65
Sangat Tinggi Total Responden
34 100
Sumber : Data responden diolah Dari tabel 4.21 terlihat sebanyak 11 responden atau sebesar 32,35
tergolong pada kategori tinggi dan sebanyak 23 responden atau 67,65 tergolong kategori sangat tinggi. Berdasarkan data
distribusi skor responden, selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Adapun berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata
skor responden sebagai berikut:
Tabel 4.22 Statistik skor pengaruh keluarga luas dari masing- masing pasangan
N Valid
34 Missing
Mean ,8559
Range ,34
Minimum ,66
Maximum 1,00
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa indikator pengaruh keluarga luas dari masing-masing pasangan responden dalam
penelitian ini termasuk dalam kategori sangat tinggi.
4.1.3. Analisis Regresi Linier Sederhana
Berdasarkan perhitungan analisis regresi linier yang dilakukan melalui analisa statistik dengan mengunakan program SPSS 12.0 for
windows, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.23 Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Sig.
Correlations Collinearity
Statistics B
Std. Error
Zero- order
Parti al
Part Toleranc
e VIF
1 Const
ant 19,975
5,297 ,001
KPHB 1,620
,112 ,000
,931 ,931
,931 1,000
1,000 a Dependent Variable: Keharmonisan
Berdasarkan hasil analisis data pada table diatas maka rumus regresi dalam penelitian ini adalah:
Y = 19,975 + 1,62 X
Keterangan : Y
: keharmonisan dalam kehidupan berkeluarga X
: kursus persiapan hidup berkeluarga
Persamaan regresi diatas mengandung makna: 1.
Konstanta sebesar 19,975 berarti bahwa tanpa adanya variable X atau jika variable memiliki skor 0, maka besarnya skor Y adalah 19,975.
2. Besarnya koefisien regresi X sebesar 1,62 berarti bahwa jika skor X
naik sebesar satu satuan maka besarnya skor Y akan naik sebesar 1,62 satuan.
4.1.4. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan positif antara pengaruh kursus persiapan hidup berkeluarga terhadap
keharmonisan dalam kehidupan keluarga. Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis dapat diketahui dari besarnya nilai signifikansi pada
tabel uji Anova. Adapun hasil uji Anova dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.24 ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 2120,645
1 2120,645
208,876 ,000a
Residual 324,885
32 10,153
Total 2445,529
33 a Predictors: Constant, KPHB
b Dependent Variable: Keharmonisan
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa hasil uji Anova memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena besarnya nilai signifikansi
kurang dari 0,05 maka hipotesis diterima. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh antara kursus persiapan hidup berkeluarga terhadap keharmonisan
dalam kehidupan berkeluarga.
Besarnya pengaruh kursus persiapan hidup berkeluarga terhadap keharmonisan dalam kehidupan berkeluarga dapat diketahui dari besarnya
nilai adjusted r square pada table model summary. Adapun hasil analisis data untuk mengetahui besarnya pengaruh kursus persiapan hidup berkeluarga
terhadap keharmonisan dalam kehidupan berkeluarga adalah sebagai berikut:
Table 4.25. Model Summaryb
Model pR
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,931a
,867 ,863
3,18632 a Predictors: Constant, KPHB
b Dependent Variable: Keharmonisan
Berdasarkan data pada table diatas diketahui bahwa besarnya nilai adjusted R square adalah 0,867. hal ini berarti bahwa besarnya pengaruh
kursus persiapan hidup berkeluarga terhadap keharmonisan dalam kehidupan berkeluarga adalah 86,7.
4.2. Pembahasan