Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

jangka waktu yang bersamaan dan jumlahnya cukup besar Arikunto, 2002:88. Analisis data penelitian dilakukan melalui deskripsi persentase untuk mengetahui pengaruh kursus persiapan berkeluarga terhadap keharmonisan dalam kehidupan keluarga. Disain penelitian adalah sebagai berikut : Penelitian ini diawali dengan menentukan populasi dan memilih sampel dari populasi yang ada. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu anggota sampel dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitiannya Usman, 2000:47. Dalam hal ini agar tercapai tujuan dalam penelitian ini, maka sampel dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Sampel merupakan jemaat atau umat Gereja Katholik Santo Yohanes Stasi Boja yang telah mengikuti kursus persiapan berkeluarga b. Sampel merupakan pasangan suami-istri yang telah memasuki usia pernikahan minimal 10 tahun. Hal ini dikarenakan setelah memasuki usia pernikahan 10 tahun, pasangan suami istri telah mengalami beberapa fase dalam pernikahan yaitu fase bulan madu, fase pengenalan kenyataan, fase krisis perkawinan, fase menerima kenyataan dan fase kebahagiaan sejati Suryanto, 2006.

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian Sukmadinata, 2006:250, sedangkan menurut Arikunto, 2002:130 yang dimaksud populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud populasi adalah sekumpulan dari individu yang menjadi subyek penelitian yang mempunyai kualitas dan ciri-ciri yang telah ditetapkan. Dalam hal ini populasi bermanfaat untuk menentukan dan membatasi obyek dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua jemaat atau umat Gereja Katholik Santo Yohanes Stasi Boja yang telah mengikuti kursus persiapan berkeluarga, khususnya pasangan suami-istri yang telah memasuki usia pernikahan minimal 10 tahun.

3.2.2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata kita teliti dan kita tarik kesimpulan Sukmadinata, 2006:250, sedangkan menurut Arikunto, 2002:103-106 sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sampel adalah sebagian populasi yang terpilih untuk mewakili menjadi subyek penelitian. Karena sampel sebagai wakil dari populasi, maka sampel harus benar-benar mencerminkan seluruh populasi. Apabila subjek yang digunakan kurang dari 100 orang dapat diambil semua sehingga merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar maka dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih Arikunto, 2002:112. Alasan menggunakan proporsional random sampling yaitu : a. Menghemat waktu, tenaga, biaya dan secara metodologi dapat dipertanggung jawabkan. b. Jumlah subyek atau populasi tidak terlalu banyak. c. Memberikan kesempatan yang sama kepada semua individu sebagai calon sampel. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian sampel, karena jumlah orang yang sudah menikah minimal 10 tahun yang ada di Gereja Katholik Santo Yohanes Stasi Boja berjumlah 136 orang, penulis mengambil sampel dengan teknik proporsional random sampling. Penulis dalam hal ini mengambil sampel 25 dari keseluruhan populasi yang sudah menikah minimal 10 tahun. Dari jumlah tersebut dapat diambil sampel sebanyak 34 orang.

3.3. Variabel Penelitian