menjelaskan kepada calon responden tersebut tentang tujuan, manfaat, dan proses pengisian kuesioner.
Calon responden yang bersedia berpartisipasi diminta untuk menandatangani surat persetujuan informed consent. Dalam mengisi kuesioner, peneliti
membacakan langsung semua pertanyaan yang ada karena pasien ingin di tanya secara langsung dan tidak mau mengisi kuisioner sendiri dan di karenakan juga
keadaan pasien yang di infus dan kondisi pasien yang masih sakit. Responden menjawab sesuai pilihan jawaban yang ada dan peneliti menjelaskan apabila ada
pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner. Waktu yang diperlukan untuk melakukan pengisian kuesioner minimal 30 menit. Dalam melakukan
pengumpulan data ada beberapa responden yang pengisian kuesionernya tidak dilakukan sampai selesai dikarenakan responden mengalami kelelahan atau rasa
nyeri yang timbul sehingga kondisi responden tidak memungkinkan untuk diwawancarai. Responden yang pengisian wawancaranya tidak seslesai
dikeluarkan dari sampel penelitian. Setelah kuesioner diisi, peneliti mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan data sehingga data yang ingin
diperoleh terpenuhi.
4.8 Analisa Data
Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahap. Pertama mengecek kelengkapan identitas dan data responden serta
memastikan bahwa semua jawaban telah diisi. Dilanjutkan dengan analisa data hasil penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian.
Analisa data akan dilakukan dengan dua cara, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Analisa Univariat Analisa univariat bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik data
dari setiap variabel yang ditampilkan berupa distribusi frekuensi dan persentasi Dahlan, 2004. Pada penelitian ini analisa univariat digunakan
untuk menganalisa data demografi, variabel independen yaitu perilaku caring perawat dan variebel dependen yaitu tingkat kecemasan pasien kanker
payudara. b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variabel. Analisa data yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel.
Pada perencanaan awal peneliti akan melakukan uji korelasi Pearson. Namun ketika dilakukan uji normalitas menggunakan rumus Shapiro-Wilk ternyata
untuk variabel perilaku caring mendapatkan nilai 0.003 dan diasumsiakan tidak normal. Sehingga peneliti akhirnya menggunakan uji korelasi Spearman.
Nilai r menginterpretasikan hubungan kekuatan yang berkisar antara -1,0 sampai +1,0 DempseyDempsey, 2002. Jika nilai r berada pada level 0,80-
1,00 baik plus ataupun minus menunjukkan adanya derajat hubungan yang sangat kuat. Jika nilai r berada pada level 0,60-0,79 baik plus ataupun minus
menunjukkan adanya derajat hubungan yang kuat. Jika nilai r berada pada level 0,40-0,59 baik plus ataupun minus menunjukkan adanya derajat
hubungan yang sedang. Jika nilai r berada pada level 0,20-0,39 baik plus ataupun minus menunjukkan adanya derajat hubungan yang rendah. Jika nilai
r berada pada level 0,00-0,19 baik plus ataupun minus menunjukkan adanya derajat hubungan yang sangat lemah. Data diinterpretasikan dengan melihat
Universitas Sumatera Utara
nilai signifikansi p, jika nilai p kurang atau sama dengan alpa 0,05 berarti ada hubungan yang signifikan sehingga hipotesis alternatif Ha diterima
Dahlan, 2004.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan pasien kanker payudara di
ruang rawat inap RSUP Haji Adam Malik Medan. Pengumpulan data dimulai dari bulan Mei 2013 sampai Juni 2013 di RSUP Haji Adam Malik Medan dengan
jumlah responden 40 orang.
5.1 Hasil Penelitian.
Hasil penelitian ini dibagi menjadi empat bagian yaitu data demografi responden, perilaku caring perawat, tingkat kecemasan pasien kanker
payudara dan hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan pasien kanker payudara di ruang rawat inap RSUP H. Adam
Malik Medan.
5.1.1 Karakteristik Responden
Dari penelitian menunjukkan bahwa umumnya responden berada pada kelompok usia 51-60 tahun sebanyak 17 orang 42,5 dan
mayoritas responden sudah menikah yaitu sebanyak 33 orang 82,5, beragama islam sebanyak 23 orang 57, 5. Stadium penyakit yang
paling banyak diderita oleh responden ialah stadium tiga yaitu sebanyak 29 orang 72,5, dengan lama menderita penyakit paling
banyak berkisar antara 1-5 tahun yaitu 27 orang 67.5 dan sebagian besar sudah pernah menjalani pengobatan pembedahan dan kemoterapi
sebanyak 18 orang 45. Sebagian besar pendidikan responden adalah SMA sebanyak 19 orang 47,5. Sebagian besar responden
Universitas Sumatera Utara