e. Karsinoma duktal tubular Karsinoma duktal tubular terjadi sekitar 2 dari kanker payudara.
Metastasis aksilaris secara histology tidak lazim, maka prognosisnya sangat baik
f. Karsinoma Inflamatori Gejala yang muncul berupa nyeri tekan dan sangat nyeri. Payudara secara
abnormal keras dan membesar, kulit diatas tumor merah dan agak hitam. Sering terjadi edema dan retraksi putting susu. Penyakit dapat menyebar
dengan cepat pada bagian tubuh yang lainnya. g. Penyakit Piaget Payudara
Penyakit Piaget merupakan tipe kanker payudara yang jarang terjadi. Gejala yang sering muncul ialah rasa terbakar dan gatal pada payudara.
Massa tumor sering tidak dapat diraba di bagian putting susu yang merupakan tempat penyakit ini muncul. Mammografi merupakan satu-
satunya peemeriksaan diagnostic yang dapat mendeteksi tumor h. Karsinoma Payudara In Situ
Karsinoma Payudara In Situ dapat dideteksi dengan mammografi. Penyakit ini ditandai dengan poliferasi sel-sel malignan didalam duktus dan lobulus
tanpa invasi ke dalam jaringan sekitar Smeltzer Bare, 2002
2.2.5 Pentahapan Kanker Payudara
Faktor prognostik terpenting untuk kanker payudara adalah ukuran tumor primer, metastasis ke kelenjar getah bening, dan adanya lesi ditempat jauh. Faktor
prognosi lokal yang buruk ialah invasi ke dinding dada, ulserasi kulit, dan
Universitas Sumatera Utara
gambaran peradangan. Sistem penentuan stadium yang sering digunakan telah dirancang oleh American Join Committee on Cancer Staging dan International
Union Againts Cancer. Penentuan stadium terbagi menjadi : Stadium 0 : Ductal Carsinoma In Situ atau karsinoma tidak menyebar keluar
dari pembuluh saluran payudara dan kelenjar-kelenjar lobules susu pada payudara.
Stadium I : Karsinoma invasive dengan ukuran 2 cm atau kurang serta
kelenjar getah bening negatif Stadium IIA
: Karsinoma invasive dengan ukuran 2 cm atau kurang disertai dengan metastasis ke kelenjar getah bening, atau karsinoma
invaasif lebih dari 2cm, tetapi kurang dari 5 cm dengan kelenjar getah bening negatif
Stadium IIB : Karsinoma invasive dengan diameter lebih dari 2 cm, tetapi
kurang dari 5 cm dengan kelenjar getah bening positif atau karsinoma invasive berukuran kurang dari 5cm tanpa keterlibatan
kelenjar getah bening Stadium IIIA : Karsinoma invasive berukuran berapa pun dengan kelenjar getah
bening terfiksasi atau karsinoma berukuran garis tengah lebih dari 5cm dengan kelenjar getah bening nonfiksasi
Stadium IIIB : Karsinoma inflamasi, karsinoma yang menginvasi dinding dada, kulit, nodus kulit, atau setiap karsinoma dengan metastasis ke
kelenjar getah bening mamaria interna ipsilateral Stadium IV
: Karsinoma dengan metastasis ke tempat jauh. Robins, 2007
Universitas Sumatera Utara
2.2.6 Pengobatan kanker Payudara
Pengobatan untuk penyakit kanker payudara terdiri dari pengobatan lokal dan pengobatan sistemik Smeltzer Bare, 2001. Pengobatan lokal bertujuan
untuk menyingkirkan adanya kanker lokal yang meliputi tindakan pembedahan dan terapi radiasi. Pengobatan sistemik meliputi penggunaan kemoterapi dan
terapi hormonal yang dilakukan pada pasien dengan penyebaran kelenjar getah bening aksila, prognosis buruk pada penyakit tanpa kelenjar yang terkena,
penyakit lokal-regional yang telah berkembang jauh, metastasis yang sudah jauh Otto Shirley, 2003.
Pada pengobatan lokal, tindakan pembedahan dipilih berdasarkan tahapan penyakit, temuan pada mamografi pembuktian adanya sel kanker pada daerah
lain pada payudara yang terpisah dari tumor primer, lokasi tumor, ukuran dan bentuk payudara dan pilihan pasien. Jenis-jenis pembedahan yang dapat dilakukan
pada kanker payudara ialah : Lupektomi Tumorektomi yaitu Pengangkatan hanya pada tumor saja, Eksisi luar reseksi terbatas, matektomi parsial yaitu
pengangkatan tumor dengan batas jaringan payudara normal yang jelas, kuadranektomi yaitu pembedahan untuk melakukan pengangkatan seluruh
kuadaran payudara yang mengandung tumor bersama kulit dan tepi otot pektoralis mayor, Masektomi totalis yang merupakan pengangkatan seluruh jaringan
payudara, kelenjar getah bening diaksila dan dinding toraks tidak diangkat, dan Masektomi radikal modifikasi yang merupakan pengangkatan seluruh payudara
bersama kelenjar getah bening aksila dan tepi otot pektoralis mayor Otto Shirley, 2003. Setelah tindakan pembedahan, dilakukan terapi radiasi yang
bertujuan untuk mengurangi kekambuhan dan untuk menyingkirkan kanker
Universitas Sumatera Utara
residual. Efek samping dari radiasi berupa reaksi kulit ringan sampai sedang dan keletihan yang bersifat sementara. Keletihan yang terjadi akibat radiasi biasanya
dimulai sekitar 2 minggu setelah pengobatan dan berlangsung beberapa minggu setelah pengobatan Smeltzer Bare, 2002.
Pengobatan sistemik dengan penggunaan kemoterapi secara umum dilakukan setelah masektomi. Penatalaksanaan kemoterapi bertujuan untuk
meningkatkan penghancuran sel tumor dan untuk meminimalkan resistensi terhadap medikasi. Kemoterapi dilakukan dengan menggabungkan preparat
kemoterapeutik yaitu cytoxan C, methotrexate M, fluorouracil F, dan adriamycin A. Efek samping dari kemoterapi ialah mual, muntah, perubahan
rasa kecap, rambut rontok, dermatitis, keletihan, mukositis dan depresi sumsum tulang belakang. Selain kemoterapi, terdapat terapi hormonal yang didasarkan
pada indeks reseptor estrogen dan progesterone yang diturunkan dari pemeriksaan uji jaringan tumor. Jaringan payudara normal memiliki reseptor untuk estrogen.
Namun, hanya sepertiga dari kanker payudara yang tergantung pada estrogen, atau ER +. Uji ER + menunjukkan bahwa pertumbuhan tumor bergantung pada
suplai estrogen. Sehingga penggunaan preparat pada terapi hormonal bertujuan untuk mengurangi pembentukan hormone estrogen untuk membatasi kemajuan
penyakit Smeltzer Bare, 2002.
2.3 KONSEP KECEMASAN 2.3.1 Definisi Kecemasan