Etiologi Kecemasan Tingkat Kecemasan

dikomunikasikan secara interpersonal Stuart Sundeen, 1998. Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan. Kecemasan adalah kebingungan, kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas dan dihubungkan dengan perasaan menentu dan tidak berdaya. Kecemasan merupakan respon emosi tanpa objek yang spesifik yang secara subjektif dan dialami oleh makhluk hidup tanpa dapat diobservasi secara langsung Suliswati dkk, 2005. Kecemasan merupakan suatu kondisi yang meliputi kegelisahan mental, keprihatinan, ketakutan dan perasaan putus asa karena ancaman yang akan terjadi atau ancaman antisipasi yang tidak dapat diidentifikasi terhadap diri sendiri atau hubungan yang bermakna Kozier, 2010

2.3.2 Etiologi Kecemasan

Menurut Stuart Sundeen 1998 mengembangkan beberapa teori yang menjelaskan penyebab terjadinya kecemasan yaitu a Teori psikoanalisis yang menjelaskan kecemasan terjadi akibat konflik dari elemen kepribadian yaitu id yang mewakili dorongan insting dan impuls primitif dengan super ego yang mencerminkan hati nurani yang dikendalikan oleh budaya. bTeori interpersonal menyatakan bahwa kecemasan muncul akibat dari ketidaksetujuan dan penolakan interpersonal. c Teori Perilaku yang menyatakan bahwa kecemasan adalah hasil dari segala sesuatu yang mengganggu individu untuk mencapai tujuan. d Kajian Keluarga menunjukkan bahwa kecemasan biasabya terjadi dalam keluarga. e Kajian Biologis menjelaskan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk Universitas Sumatera Utara benzodiazepine yang berperan penting secara biologis dalam terjadinya kecemasan. Kecemasan dapat juga terjadi akibat adanaya faktor pencetus yang berasal dari dalam diri sendiri faktor internal, dan dari luar diri faktor eksternal. Secara umum faktor pencetus dikelompokkan menjadi dua yaitu ancaman terhadap integritas fisik yang mencakup disabilitas fisiologis atau penurunan kemampuan melakukan aktivitas hidup sehari-hari dan Ancaman terhadap sistem diri yang dapat membahayakan indentitas diri, harga diri dan fungsi sosial yang terintegrasi pada individu Stuart Sundeen, 1998

2.3.3 Tingkat Kecemasan

Peplau 1963 dalam Stuart Sundeen, 1998 mengidentifikasikan kecemasan menjadi empat tingkatan berdasarkan respon individu dalam menghadapi kondisi yang ada dalam diri dan lingkungannya menjadi cemas ringan, cemas sedang, cemas berat dan panik. Cemas ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari- hari yang dapat menyebabkan seseorang menjadi waspada dan lahan persepsinya menjadi meningkat Stuart Sundeen, 1998. Cemas ringan dapat meningkatkan motrivasi dan kreativitas selain itu membuat seseorang menjadi lebih waspada. Respon dari cemas ringan ialah bernafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, gejala ringan pada lambung, muka berkerut dan bibir bergetar, lapang persepsi meluas, konsentrasi pada masalah, menyelesaikan masalah secara efektif, tidak dapat duduk tenang dan tremor halus pada tangan Tarwoto 2004 Universitas Sumatera Utara Cemas sedang membuat seseorang fokus pada hal yang penting dan mengesampingkan hal yang lain. Seseorang mengalami perhatian yang selektif, namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah Stuart Sundeen, 1998. Respon cemas sedang ialah sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, anoreksia, gelisah, lapangan pandang menyempit, banyak bicara dan cepat, susah tidur dan perasaan tidak enak Tarwoto 2004 Cemas berat membuat lahan persepsi seseorang menjadi lebih sempit, dan seseorang cenderung untuk memusatkan sesuatu yang lebih terinci dan spesifik dan tidak dapat berfikir tentang hal yang lain. Seseorang dengan cemas berat memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu daerah lain Stuart Sundeen, 1998. Respon kecemasan berat ialah nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur, lapang persepsi sangat sempit, tidak mampu menyelesaikan masalah, blocking, dan perasaan terhadap ancaman meningkat Tarwoto 2004 Panik,tingkatan ini berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror. Pada tahap ini lahan persepsi sudah sangat terganggu sehingga individu tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apapun walaupun dengan bimbingan dan pengarahan oleh orang lain. Pada saat panik terjadi peningkatan aktivitas motorik dan penurunan kemampuan berhubungan dengan orang lain serta kehilangan pemikiran yang rasional Stuart Sundeen, 1998. Respon panik ialah nafas pendek, rasa tercekik dan palpitasi, sakit dada, pucat, hipotensi, tidak dapat berpikir logis, agitasi, mengamuk, Universitas Sumatera Utara Rentang Respon Ansietas Respon adaptif Respon maladaptif Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik marah, ketakutan, berteriak-teriak, blocking, kehilangan kendali dan persepsi kacau Stuart Sudeen, 1998 Skema 2.3.3 Rentang Respon Kecemasan menurut Stuart Sudden 1998

2.3.4 Kecemasan Pada Penderita Kanker Payudara