Pengobatan Malaria dengan Komplikasi Pengobatan profilaksis

i. Lini pertama pengobatan malaria vivax dan ovale adalah Artemisin-based Combination Therapy ACT yaitu artesunate + amodiaquin atau Dihydroartemisin Piparaquin DHP.Artesunate diberikan dengan dosis sebesar 4 mgkgBB,sedangkan amodiaquin sebesar 10mgkgBB. ii. Dosis obat untuk malaria vivax sama dengan malaria falciparum,dimana perbedaannya adalah pemberian obat primakuin selama 14 hari dengan dosis 0,25 mgkgBB. iii. Primakuin berfungsi untuk membunuh gametosit yang ada di dalam hati. iv. Pengobatan efektif apabila sampai hari ke-28 setelah pemberian obat,ditemukan keadaan sebagai berikut :klinis sembuh sejak hari ke-4 dan tidak ditemuka n parasit stadium aseksual sejak hari ke-7. v. Pengobatan lini kedua diberikan bila pengobatan lini pertama tidak efektif. 2Pengobatan lini kedua i. Pengobatan lini kedua untuk malaria vivax dan malaria ovale adalah Kina + Primakuin. ii. Primakuin tidak boleh diberikan kepada ibu hamil, bayi berumur kurang dari 1 tahun, dan penderita defisiensi G6-PD. 3Pengobatan malaria vivax yang relaps i. Pengobatan malaria vivax yang relaps kambuh sama dengan regimen sebelumnya hanya dosis primakuin ditingkatkan,primakuin diberikan selama 14 hari dengan dosis 0,5 mgkgBBhari.

c.Pengobatan malaria malariae

1Pengobatan malaria malariae adalah dengan pemberian ACT 1 kali perhari selama 3 hari, dengan dosis sama dengan pengobatan malaria lainnya.

2.9.2 Pengobatan Malaria dengan Komplikasi

Malaria berat atau komplikasi adalah ditemukannya Plasmodium falciparum stadium aseksual dengan satu atau beberapa keadaan di bawah ini WHO 1997 : a Malaria serebral malaria dengan penurunan kesadaran. b Anemia berat Hb 5gr atau Ht 15 . c Gagal ginjal akut. d Hipoglikemia gula darah 40 mg. e Kejang berulang. f Asidemia pH 7,25. g Hemoglobinuria makroskopik. Pemberian obat antimalaria pada penderita malaria berat. a Pilihan utama adalah artesunat intravena atau intramuscular dan artemeter intramuscular. b Artesunat diberikan dengan loading dose secara bolus 2,4 mgkgBB per I.V. selama 2 menit dan diulang setelah 12 jam dengan dosis yang sama.Selanjutnya artesunat diberika 2,4 mgkgBB per I.V. 1 kali sehari sampai penderita mampu minum obat.Bila penderita sudah mampu minum obat,dilanjutkan dengan regimen artesunat + amodiakuin + primakuin, yaitu pengobatan lini pertama malaria falciparum tanpa komplikasi. c Artemeter I.M. diberikan dengan loading dose 3,2 mgkgBB I.M.Selanjutnya,artemeter diberikan 1,6 mgkgBB I.M. satu kali perhari sampai penderita mampu minum obat. d Obat alternatif malaria berat adalah kina dihidroklorida parental.Obat ini diberikan dengan dose 20 mgkgBB dilarutkan dalam 500 mL dekstrosa 5 atau NaCl 0,9 selama 4 jam pertama.Selanjutnya selama 4 jam kedua,hanya diberikan cairan dektrosa 5 atau NaCl 0,9.Dosis tersebut diberikan sampai pasien dapat mengonsumsi kina peroral.

2.9.3 Pengobatan profilaksis

a Bertujuan untuk mengurangi risiko terinfeksi malaria, sehingga bila terinfeksi maka gejala klinisnya tidak berat. b Ditujukan bagi orang yang berpergian ke daerah endemic malaria dalam waktu yang tidak terlalu lama seperti turis, peneliti, pegawai kehutanan dan lain-lain. c Untuk kelompok atau individu yang akan kepergian atau bertugas dalam jangka waktu lama sebaiknya menggunakan personal protection seperti memakai kelambu,repellent,dan lain-lain. d Disebabkan plasmodium falciparum yang merupakan spesies dengan virulensi tinggi, maka kemoprofilaksis ditujukan pada infeksi ini. e Pengobatan profilaksis terhadap P.falciparum adalah pemberian doksisiklin setiap hari dengan dosis 2 mgkgBB selama tidak lebih dari 4 – 6 minggu.Doksisiklin tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan anak berusia kurang dari 8 tahun. f Pengobatan profilaksis terhadap P.vivax adalah pemberian klorokuin dengan dosis 5 mgkgBB setiap minggu.Obat tersebut diminum 1 minggu sebelum masuk ke daerah endemis sampai 4 minggu setelah kembali.Dianjurkan tidak menggunakan klorokuin lebih dari 3-6 bulan.

2.10.0 Pencegahan