pada prevalens penyakit. PPV yang rendah menggambarkan prevalens parasitaemia dan malaria yang rendah Riskesdas,2010.
Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis berminat untuk melakukan penelitian mengenai gambaran klinis pasien malaria yang dirawat di RSUP Haji Adam
Malik, Medan periode 2011– 2013.
1.2 Perumusan Masalah
Bagaimanagambaran klinis penderita malaria yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2011hingga 2013.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran klinis penderita malaria yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2011hingga
2013.
1.3.2 Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah : a
Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita malaria yang dirawat di RSUP Haji Adam Malik tahun 2011 - 2013 berdasarkan jenis penyebab
agent malaria P. falciparum, P. vivax dan P. mixed.
b Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita malaria yang dirawat di RSUP Haji Adam Malik tahun 2011 – 2013 berdasarkan tanda dan
gejala klinis. c
Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita malaria yang dirawat di RSUP Haji Adam Malik tahun 2011 - 2013 berdasarkan riwayat
bepergian pasien ke daerah endemis.
d Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita malaria berdasarkan
sosiodemografi antara lain : umur, jenis kelamin, daerah tempat tinggal. 1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : a Bahan masukan kepada Dinas Kesehatan Kota Medan untuk mengevaluasi
keberhasihan program pencegahan malaria, seterusnya untuk perencanaan pemberanterasan malaria secara optimal.
b Bahan masukan bagi tenaga kesehatan di RSUP. Haji Adam Malik, Medan terutama kepada dokter yang bertugas mengenai gambaran klinis pasien
malaria di rumah sakit tersebut untuk perencanaan penatalaksanaan yang terbaik dan optimal untuk pasien-pasien malaria.
c Bahan masukan kepada peneliti lain untuk melakukan penelitian berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi gambaran klinismalaria.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 MALARIA
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang merupakan golongan Plasmodium, dimana proses penularannya melalui gigitan
nyamuk jenis Anopheles.Protoza parasit jenis ini banyak tersebar di wilayah- wilayah tropis,misalnya di Amerika,Asia dan Afrika.Bentuk yang paling banyak
dan serius disebabkan oleh P.falciparum dan P.vivax tetapi spesies yang lain seperti P.malariae, P.ovale dan kadang-kala P.knowlesi juga mampu menjangkiti
manusia.Kumpulan pathogenic manusia spesies Plasmodium ini dirujuk sebagai parasit malaria Hadijaja,1994.
2.2 EPIDEMIOLOGI MALARIA
Malaria terjadi di lebih dari 90 negara dengan jumlah kejadian antara 300-500 juta per tahun.Diperkirakan 40 dari penduduk dunia mempunyai resiko terhadap
jangkitan malaria.Penyakit malaria dapat ditemukan di daerah seperti tropis dan subtropis,dan dapat menginfeksi lebih dari 300 juta pasien setiap tahun dan 1 juta
diantaranya meninggal dunia akibat malaria.Di Afrika khususnya kawasan Sahara bagian selatan merupakan daerah yang paling riskan,dimana 90 dari kematian di
kawasan ini disebabkan malaria.Kebanyakan yang meninggal adalah anak-anak yang daya tahan tubuhnya imun masih lemah.
Beberapa daerah yang bebas malaria yaitu Amerika Syarikat,Israel,Singapura,Canada,Hongkong,Taiwan,Korea,Brunei,Negara di
Eropah kecuali Rusia dan Australia.Hal ini disebabkan vector kontrolnya yang baik, walaupun demikian di negara tersebut makin banyak kejadian malaria yang
diimport karena pendatang dari negara malaria atau penduduknya mengunjungi daerah-daerah malaria.P.falciparum dan P.malariae umumnya dijumpai pada
semua negara di Afrika,Haiti dan Papua Nugini umunya P.falciparum, P.vivax banyak di negara Amerika Latin.Di Amerika Selatan,Asia Tenggara,Negara
Ocenia dan India umumnya P.falciparum dan P.vivax. P.ovale biasanya hanya di
Afrika.Di Indonesia kawasan Timur mulai dari Kalimantan,Sulawesi Tengah sampai ke Utara,Maluku,Irian Jaya dan dari Lombor sampai Nusatenggara Timur
serta Timor Timur merupakan daerah endemis malaria dengan P.falciparum dan P.vivax.Beberapa daerah di Sumatera mulai dari Lampung,Riau,Jambi dan Batam
merupakan kawasan kasus malaria cenderung meningkat.
2.3 Jenis-Jenis Malaria