Data pada tabel 5,9 menunjukkan pederita malaria paling banyak mengalami demam selama 7-8 hari 29,0 dan penderita dengan demam selama
lebih dari 2 minggu 22,6.
Tabel 5.10 Distribusi Penderita Malaria Berdasarkan Tipe Demam yang Dialami
No. Tipe Demam
Jumlah orang Percentase
1 Intermitten
31 100
2 Septik
3 Hektik
4 Remitten
5 Kontinyu
6 Siklik
Total 31
100
Ditinjau dari tipe demam yang dialami penderita malaria, sebanyak 31 100 mengalami tipe demam yang sama yaitu demam intermitten.
5.2 Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada status rekam medik di RSUP Haji Adam Malik dari Januari 2011 hingga Desember 2013, maka
diperoleh sebanyak 31 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dari total sampel sebanyak 61 sampel.
5.2.1 Jumlah kasus Malaria menurut usia penderita
Dilihat dari kelompok usia penderita, pada penelitian ini didapatkan bahwa jumlah kasus malaria terbanyak terdapat pada kelompok usia 21-30
tahun32,3. Ini sesuai dengan Jurnal Kesehatan Masyarakat 2012 yang menyatakan kelompok umur ini merupakan usia produktif dimana memungkinkan
untuk bekerja dan bepergian ke luar rumah sehingga lebih berpeluang untuk kontak dengan vektor malaria Depkes RI, 2012.
5.2.2 Jumlah kasus menurut jenis kelamin penderita
Berdasarkan hasil yang diperoleh, diketahui bahwa penderita malaria yang berjenis kelamin laki-laki 67,7, lebih besar daripada yang berjenis kelamin
perempuan 32,3. Penelitian oleh D. Putri menunjukkan laki-laki banyak terinfeksi malaria sebanyak 54,4 dibanding perempuan 45,6. Perbedaan
angka kesakitan malaria pada laki-laki dan perempuan dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti kekebalan, keadaan gizi, kebiasaan, lingkungan tempat
tinggal dan hal lainnya Putri, 2012.
5.2.3 Jumlah kasus berdasarkan daerah asal tempat tinggal
Kebanyakan pasien berasal dari Langkat 22,6 orang, diikutiKota Medan 12,9 dan sisanyaterdistribusi luas dari berbagai wilayah di Sumatera
Utara. Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten-kabupaten yang merupakan daerah endemis malaria adalah Asahan, Labuhan Batu, Langkat, Tapanuli Selatan,
Mandailing Natal, Nias dan Nias Selatan. Hal ini memungkinkan mudahnya penderita malaria tersebut terinfeksi dengan vektor malaria di tempat tinggal
mereka yang endemis malaria Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, 2006.
5.2.4 Jumlah kasus berdasarkan riwayat perjalanan
Menurut Depkes RI 2007, pada pemeriksaan anamnesis akan ditanyakan apakah penderita mempunyai riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu yang
lalu ke daerah endemik malaria. Pada penelitian ini didapatkan mayoritas penderita malaria sebanyak 55 tidak mempunyai riwayat perjalanan ke luar
kota. Namun 45 mempunyai riwayat perjalanan ke luar kota dalam waktu terdekat sebelum terinfeksi malaria. Sebanyak 10 penderita malaria telah pergi ke
daerah yang dikenal pasti daerah endemis malaria yaitu Papua 1 orang, Deli Sibolga 4 orang, Bukit Lawang 1 orang, hutan Jambi 1 orang, Tebing Tinggi
1 orang, Afrika Selatan 1 orang dan Sumatera Barat 1 orang. Satu orang
dikenal pasti telah pergi ke satu daerah di Sumatera Barat namun tidak spesifik daerah mana dan empat orang juga mempunyai riwayat bepergian ke luar kota
tetapi tidak spesifik ke daerah mana WHO, 2010.
5.2.5 Jumlah kasus berdasarkan spesies plasmodium yang terinfeksi