Afrika.Di Indonesia kawasan Timur mulai dari Kalimantan,Sulawesi Tengah sampai ke Utara,Maluku,Irian Jaya dan dari Lombor sampai Nusatenggara Timur
serta Timor Timur merupakan daerah endemis malaria dengan P.falciparum dan P.vivax.Beberapa daerah di Sumatera mulai dari Lampung,Riau,Jambi dan Batam
merupakan kawasan kasus malaria cenderung meningkat.
2.3 Jenis-Jenis Malaria
Penyebab malaria adalah genus plasmodia family plasmodiidae dan ordo
coccidiidae.Di Indonesia dikenal 4 macam parasit malaria yaitu :
a Plasmodium falciparum : penyebab malaria tropika yang sering menyebabkan malaria berat.
b Plasmodium vivax : penyebab malaria tertina. c Plasmodium malaria : penyebab malaria quartana
d Plasmodium ovale : jarang sekali di Indonesia karena umumnya banyak kasusnya terjadi di Afrika dan Pasific Barat.
Parasit malaria disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina inaktif.Sebagian besar nyamuk Anopheles menggigit pada malam hari, puncak gigitan nyamuk dari
malam sampai fajar Hadijaja,1994. Parasit membiak dalam sel darah merah menyebabkan symptom termasuk
anemiakepala rasa ringan, sesak nafas termasuk juga simptom umum lain seperti demam, sejuk, mual,koma dan kematian.Penyebaran Malaria dapat dikurangi
dengan menghalang gigitan nyamuk melalui kelambu nyamuk dan penghalang serangga atau melalui langkah pengawalan nyamuk seperti menyembur racun
serangga dalam rumah dan mengeringkan kawasan air bertakung di mana nyamuk bertelur Celestinus,2001.
Pada penderita penyakit malaria, penderita dapat dihinggapi lebih dari satu jenis plasmodium.Infeksi tersebut dipanggil infeksi campuran mixed infection.Dari
kejadian infeksi campuran ini biasanya paling banyak dua jenis parasit,seperti campuran antara P.falciparum dengan P.vivax atau P.malariaWidoyono,2008.
Masa inkubasi malaria sekitar 7-30 hari tergantung spesiesnya.P. falciparum melakukan waktu 7-14 hari,P.vivax dan P.ovale melakukan 8-14 hari,sedangkan
P.malaria melakukan waktu 7-30 hari. Masa inkubasi ini dapat memanjang karena berbagai faktor seperti pengobatan dan pemberian profilaksis dengan dosis
yang tidak adekuat.
2.4 Siklus Hidup Parasit Malaria
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan parasit plasmodium yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Ada 4 spesies
plasmodium yang menyebabkan penyakit di manusia, yaitu P.falciparum, P. vivax, P.ovale, dan P.MalariaWijaya, 2011.
Transmisi malaria dimulai ketika nyamuk anopheles betina menggigit manusia yang sudah terinfeksi parasit malaria. Nyamuk mencerna darah yang mengandung
gamet jantan dan betina dari parasit malaria. Di dalam perut nyamuk, gamet itu bergabung menjadi sel yang disebut zigot. Zigot menembus dinding lambung
nyamuk dan berkembang menjadi ookist. Ookist kemudian membelah dan menghasilkan ribuan sel yang disebut sporozoit. Sporozoit meninggalkan dinding
lambungdan bermigrasi ke kelenjar saliva nyamuk Wijaya, 2011. Pada waktu nyamuk anopheles infektif menghisap darah manusia, sprozoit yang
berada di kelenjar liur nyamuk akan masuk ke dalam peredaran darah. Sporozoit menginvasi sel parenkim hati dan menjadi tropozoit hati. Kemudian berkembang
menjadi skizon hati yang terdiri dari merozoit hati. Skizon hati akan pecah dan melepaskan merozoit ke aliran darah, dimana sel darah merah dengan cepat
diinfeksi. Siklus ini disebut siklus ekso eritrositer. Pada P. vivax dan P.ovale, sebagian tropozoit hati tidak langsung berkembang menjadi skizon, tetapi ada
yang menjadi bentuk dorman yang disebut hipnozoit. Hipnozoit tersebut dapat tinggal di dalam sel hati selama berbulan-bulan sampai bertahun-tahun Wijaya,
2011. Di dalam sel darah merah, parasit tersebut berkembang dari stadium tropozoit
sampai skizon yang mengandung banyak merozoit. Tahap infeksi darah ini adalah
penyebab gejala dan tanda malaria. Parasit dalam eritrosit secara garis besar mengalami 2 stadium, yaitu stadium cincin pada 24 jam pertama, dan stadium
matur pada 24 jam kedua. Permukaan parasit pada stadium cincin akan menampilkan Ring - Erythrocyte Surface Antigen RESA yang menghilang
setelah parasit masuk stadium matur. Permukaan membran parasit stadium matur akan mengalami penonjolan yang membentuk knob dengan Histidin rich protein 1
HRP1 sebagai komponen utamanya. Selanjutnya eritrosit yang terinfeksi pecah melepaskan merozoit yang akan menginfeksi sel darah merah lainnya. Siklus ini
disebut siklus eritrositer Kusuma, 2011.
Gambar 1: Siklus Hidup Parasit Malaria Sumber : http:www.dpd.cdc.govdpdx
2.5 Manifestasi Klinis