dimunculkannya beberapa pertanyaan pancingan yang dibuat oleh guru, sehingga mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan reflektif. Dari kegiatan ini, ide atau
pengalaman yang diperoleh siswa juga lebih fokus dan terarah untuk kemudian direfleksikan ke dalam sebuah cerpen.
Teknik reflektif bisa diterapkan dengan berbagai media sehingga para pengajar yang akan melakukan kegiatan pembelajaran dengan teknik ini bisa
menentukan sendiri media yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung sesuai dengan keterampilan dan minat yang dimiliki. Teknik reflektif bisa
diterapkan dalam pembelajaran menulis lainnya. Keterlibatan guru dalam proses pembelajaran membangun keakraban antara siswa dan guru.
2 Kekurangan Teknik Reflektif
Dalam teknik ini setiap langkah kegiatan harus benar-benar diperhatikan, dilakukan dengan tertib dan berurutan. Jika ada beberapa langkah yang terlewati
bisa mempengaruhi konsentrasi siswa dalam menulis cerpen.
Diperlukan ketelatenan dan kesabaran dalam menganalisis pengalaman awal dan pengalaman yang baru diperoleh selama pembelajaran untuk direfleksikan ke
dalam sebuah cerpen.
4. Media Pembelajaran
a. Hakikat Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar” Arsyad, 2011: 3. Arsyad 2011: 4
menambahkan bahwa “media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik
yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
Munadi 2010: 7-8 mengungkapkan bahwa media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan dari sumber
secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dan penerima pesan dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Definisi lain
sejalan dengan definisi tersebut disampaikan oleh AECT Association of Education and Communication Technology di Amerika, yakni sebagai segala
bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan semua bentuk perantara yang dipakai untuk
mengintegrasikan tujuan dan isi pembelajaran sehingga memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Media pembelajaran mempunyai
peran yang sangat penting bagi siswa karena dapat menarik perhatian siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Sudjana dan Riva’i via Arsyad, 2011: 24, terdapat berbagai manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu sebagai berikut.
Pertama, pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Kedua, bahan pembelajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan kemungkinannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. Ketiga, metode mengajar akan
lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi
kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran. Keempat, siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru,
tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, malakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Hamalik via Arsyad, 2011: 15-16 juga mengemukakan adanya manfaat media pembelajaran, bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan
kegiatan belajar,
dan bahkan
membawa pengaruhpengaruh psikologis terhadap siswa. Selain itu, media pembelajaran juga
dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan
informasi.
c. Film Pendek sebagai Salah Satu Media Audiovisual