Pembelajaran Menulis Cerpen dalam Kurikulum Tingkat Satuan

ide yang dituliskan dalam bentuk draf ini sifatnya masih sementara dan masih mungkin dilakukan perubahan. 3 Tahap revisi. Tahap ini merupakan tahap memperbaiki ulang atau mengubah ide-ide baru. Perbaikan atau revisi ini berfokus pada penambahan, pengurangan, dan penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca. 4 Tahap menyunting. Pada tahap menyunting ini, kita harus melakukan perbaikan karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain. 5 Tahap Mempublikasi. Publikasi ini bukan hanya mengirim karangan ke media masa seperti koran atau majalah saja tetapi majalah dinding atau buletin sekolah juga dapat menjadi media yang bagus untuk mempublikasikan tulisan.

d. Pembelajaran Menulis Cerpen dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan KTSP Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien dengan hasil yang optimal Sugihartono, 2007: 81. Pendapat lain mengenai pembelajaran juga disampaikan oleh Slevin via Brown, 2008: 8 yang menyatakan bahwa pembelajaran adalah penguasaan atau pemerolehan pengetahuan tentang suatu objek atau sebuah keterampilan dengan belajar, pengalaman atau instruksi. Jadi, pada hakikatnya pembelajaran merupakan suatu upaya atau cara yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam rangka memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik agar terjadi perubahan ke arah yang lebih baik dan optimal. Dalam hal ini pembelajaran dimaksudkan pada pembelajaran menulis cerpen. Pembelajaran menulis cerpen merupakan penyampaian informasi tentang teori-teori penulisan cerpen dengan tujuan siswa akan memiliki kemampuan menulis cerpen yang baik. Pembelajaran menulis cerpen memiliki fungsi untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen sebagai salah satu cara untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia. Kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP. Kurikulum ini juga dikenal dengan sebutan kurikulum 2006 karena kurikulum ini mulai diberlakukan secara berangsur-angsur pada tahun 2006 2007. Tujuan umum pengajaran sastra cerpen dan karya fiksi adalah siswa mampu menikmati, memahami dan mampu memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memerlukan wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Pengajaran sastra secara langsung mengarahkan maksud bahwa siswa dihadapkan pada berbagai jenis karya sastra secara langsung. Siswa secara kritis dibimbing untuk memahami, mengenali, dan menggali berbagai unsurnya yang khas. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran sastra perlu dipersiapkan secara maksimal.

e. Penilaian Penulisan Cerpen