bisa dijadikan alternatif guru di dalam pembelajaran menulis cerpen khususnya untuk siswa SMK kelas XI dengan kompetensi dasar menulis cerpen dengan
menggunakan pilihan kata yang sesuai.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Namun, masih ada keterbatasan penelitian dalam praktiknya. Keterbatasan tersebut mencakup subjek
dan waktu penelitian. Subjek penelitian ini hanya terbatas pada satu sekolah, yaitu hanya siswa SMK Negeri 2 Sewon, Bantul. Penelitian yang dilakukan dalam satu
sekolah memungkinkan terjadinya bias. Hal tersebut dikarenakan peluang kelompok eksperimen dan kelompok kontrol saling berinteraksi menjadi lebih
besar. Selain itu penelitian yang telah dilakukan ini masih terbatas pada pembelajaran menulis cerpen pada siswa SMK Negeri 2 Sewon, Bantul dengan
satu kelompok kontrol dan satu kelompok eksperimen. Dengan demikian, hasil penelitian ini dimungkinkan dapat berbeda hasilnya apabila diterapkan di sekolah
lain karena kondisi siswa setiap sekolah pasti berbeda. Siswa juga kadang mengeluh dan bosan karena pembelajaran menulis cerpen dilakukan berulang-
ulang. Terlepas dari subjek penelitian, keterbatasan waktu juga mempengaruhi
proses pembelajaran. Waktu yang terbatas menyebabkan populasi dan sampel yang sedikit pula. Waktu pembelajaran yang tersedia juga membuat siswa pada
kelompok eksperimen yang diberi pembelajaran dengan menggunakan teknik
reflektif dengan media film pendek kurang maksimal dalam tahap analisis film pendek yang diputar untuk dikembangkan ke dalam cerpen. Padahal menulis
adalah kegiatan produktif yang lebih membutuhkan proses dibandingkan hasilnya.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan. Pertama, terdapat perbedaan yang
signifikan pada kemampuan menulis cerpen antara siswa kelas XI SMK Negeri 2 Sewon, Bantul yang mengikuti dan yang tidak mengikuti pembelajaran menulis
cerpen menggunakan teknik reflektif dengan media film pendek. Hal ini ditunjukkan ketika proses pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan
teknik reflektif dengan media film pendek siswa lebih menunjukkan antusias dan kreativitas yang tinggi, sedangkan kelompok kontrol cenderung tidak bersemangat
dan merasa jenuh ketika mengikuti pembelajaran menulis cerpen. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penghitungan uji-t skor postes kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Hasil penghitungan yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 menunjukkan bahwa t
hitung
sebesar -4,664 dengan nilai Sig. 2- tailed sebesar 0,000 pada taraf signifikan p0,005, sehingga dinyatakan
signifikan. Kedua, penggunaan teknik reflektif dengan media film pendek dalam
pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Sewon, Bantul terbukti lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menulis cerpen yang
tidak menggunakan teknik reflektif dengan media film pendek. Hal tersebut