Ketersediaan fasilitas dan dukungan dari masyarakat dan orang

82 menunjukkan, siswa yang lancar maupun belum lancar bisa mengikuti materi dan tuntutan kompetensi. Pak Yo menuturkan, “Kalau sini ndak ada seleksi. Hanya pakai fotokopi akte, umurnya berapa, sudah. Ndak menggunakan seleksi baca tulis gitu. Kadang saya heran juga. Ada anak yang kelas satu ndak bisa baca, malah mungkin di kelas atas itu bisa juara satu. Kalau saya anggapnya di sini itu tidak ada anak yang bodoh itu tidak ada. Hanya tinggal kita mengolahnya saja.” Siswa baru juga tidak harus berasal dari TK. Akan tetapi sebagian besar pendaftar SD Muhammadiyah Domban 3 berasal dari TK. Terlebih TK yang bersebelahan dengan sekolah, yaitu TK ABA Tegal Domban. Bahkan tahun ajaran 20152016 semua siswa berasal dari TK. Di kelas atas, yaitu 5 dan 6 ada yang tidak berasal dari TK.

c. Kebijakan kepala sekolah

Prestasi akademik sedikit banyak dipengaruhi oleh perubahan kebijakan kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di SD Muhammadiyah Domban 3, pergantian kepala sekolah yang juga berganti kebijakannya membawa SD Muhammadiyah Domban 3 meraih banyak prestasi. Hal ini dapat dilihat dari dokumen 3. Pasalnya, kepala sekolah yang sekarang memberi kebijakan untuk kegiatan di sekolah lebih banyak dan lebih intensif seperti les, jam ke- nol, dan kegiatan lainnya SK kepala sekolah dapat dilihat di lampiran dokumen 5. Bu Sw menjelaskan, “Tambahan jam itu harus dijalankan betul-betul. Karena apa? Lha anak-anak kalau nggak ada les ya 83 gimana? Nanti di rumah juga hanya dolan, main. Kalau di sini kan ada tambahan jam. Alhamdulilah ya bisa. Anaknya ya dapat, gurunya juga dapat .” Salah satu siswa kelas VI berpendapat, “Kita jadi lebih paham materinya soalnya diulang pas les.” Kepala sekolah yang sekarang lebih peduli dan perhatian. Hal ini ditunjukkan dengan mencarikan solusi untuk masalah fasilitas belajar di sekolah. Bu Sw selaku kepala sekolah mengumpulkan wali murid dalam pengajian sekolah. Selain untuk silaturahim mempererat hubungan sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat, kegiatan ini dimaksudkan untuk sharing program sekolah, termasuk di dalamnya kekurangan yang membutuhkan bantuan mereka. Keterangan tersebut didapat dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa guru dan wali murid. Dapat dilihat di transkrip wawancara I, III, IV, VII, VIII, dan XI Kepala sekolah yang sekarang selalu berusaha menambah fasilitas di sekolah dengan program-program pembangunan fisik. Pembangunan fisik yang terlihat pada saat penelitian berlangsung adalah pembuatan mushola dan pembuatan toilet dapat dilihat di observasi I-XV. Ada juga pembelian buku paket baru untuk siswa kelas I-VI. Dana yang didapatkan untuk menambah fasilitas adalah dari pemerintah, donatur, maupun infak wali murid. Kepala sekolah yang sekarang dianggap lebih baik kinerja dan etos kerjanya. Kepala sekolah yang sekarang peduli dengan 84 kesejahteraan guru. Melalui kebijakannya, kepala sekolah bisa menyejahterakan guru dari segi finansial. Kepala sekolah secara terbuka kepada orang tua wali murid menjabarkan kekurangan dan kebutuhan sekolah, siswa, maupun guru. Dari keterbukaan tersebut, ditawarkan solusi untuk diadakan infak bulanan guna menunjang kebutuhan dan melengkapi kekurangan di sekolah, siswa, maupun guru. “Yang jelas kepala sekolah kan me-manage guru. Gurunya me- manage siswa. Berarti kan berantai. Kalau kepala sekolah bagus, gurunya bagus, insya Allah muridnya juga bagus. Ketika kepala sekolah dengan gurunya tidak cocok, ya sudah. Ndak akan berhasil.” Tutur Pak Yo. Lebih lanjut, dapat dilihat pada transkrip wawancara I, III, IV, VII, VIII, dan XI.

d. Banyaknya kegiatan sekolah

Keberhasilan prestasi akademik sekolah bisa juga dipengaruhi oleh banyaknya kegiatan sekolah. Sekolah yang banyak kegiatan sekolah terutama bidang akademiknya bisa berprestasi akademiknya pula. Banyaknya kegiatan sekolah di SD Muhammadiyah Domban 3 ini ditandai dengan pelaksanaan les mata pelajaran, jam ke-nol, pembinaan intensif lomba, dan KKG. Pelakasanaan les mata pelajaran setiap hari senin sampai kamis. Pelaksanaan les hari senin dilaksanakan oleh kelas 5 dan 6. Untuk les kelas 5 dilaksanakan berlanjutan dengan KBM. Sejak dari jam 13.00-14.00. Sementara pelaksanaan les hari Senin oleh kelas 6 85 dilaksanakan jam 14.00 sampai jam 15.30 atau 16.00 sesuai kebutuhan dan kondisi. Pelaksanaan les di kelas 6 sedikit berbeda karena para siswa pulang terlebih dahulu sebelum les siang. Hal ini tampak pada observasi XIII. Begitu juga dengan les kelas 6 hari selasa dan kamis. Pada intinya, kelas 6 mendapatkan keistimewaan dengan bisa pulang terlebih dahulu sebelum les dilaksanakan sehingga ada jeda waktu untuk istirahat. Berbeda dengan kelas yang lain. Kelas 5 diadakan les setiap hari senin, selasa, dan kamis dari jam 13.00-14.00 WIB. Sementara kelas 4 melaksanakan les hari selasa dan kamis jam 13.00- 14.00 WIB. Pelaksanaan les kelas 3 setiap hari selasa dan kamis juga akan tetapi dimulai dari pukul 12.25-13.25 WIB. Kelas 2 melaksanakan les setiap hari selasa, rabu, dan kamis jam 12.00-13.00 WIB. Pelaksanaan les dapat ditunjukkan dari observasi VIII, IX, X, XIII, XIV,XV, dan XVI. Selain les, ada juga tambahan jam ke-nol. Jam ke-nol, yang di sana disebut Menu Pagi, dilaksanakan setiap hari selasa , rabu, dan kamis. Hal ini ditunjukkan dari observasi VIII, IX, X, XIII, XIV, dan XV. Untuk kelas bawah seperti kelas II dan III, soal Menu Pagi dituliskan guru di papan tulis sehari sebelum pelaksanaan Menu Pagi. Jika hari selasa ada Menu Pagi, maka hari senin setelah siswa pulang sekolah, guru kelas menuliskan soal Menu Pagi di papan tulis. Untuk kelas atas seperti kelas IV, V, dan VI, soal Menu Pagi dituliskan oleh siswa yang mendapat giliran piket menulis. Pada pagi harinya, siswa