Prestasi Akademik KAJIAN TEORI
18 perkembangan zaman. Selain itu, letak sekolah yang jauh akan membuat siswa
kelelahan karena energinya terbuang saat berangkat sehingga ketika sampai di sekolah siswa kurang semangat untuk melaksanakan kegiatan atau aktivitas
lain. 3. Persentase siswa di sekolah yang berbahasa ibu bukan bahasa pengantar
Bahasa Ibu sebagai bahasa pertama memiliki daya pengaruh yang sangat kuat terhadap perkembangan intelektual dan mental seorang siswa bila
dibandingkan dengan bahasa lain Ahdi Riyono,2013. Kathi Jannatun, 2014:3 menyatakan bahwa
“A mother tongue can be defined as a language learnt before any other language has been learnt”. Hal tersebut mengandung
makna bahwa bahasa ibu adalah bahasa yang dipelajari sebelum bahasa lain dipelajari. Dengan kata lain, bahasa ibu diperoleh individu secara alami.
Bahasa ibu diperoleh dari lingkungan yang paling dekat, yaitu lingkungan asal individu. Oleh karena itu, bahasa ibu memiliki keterkaitan yang cukup erat
dengan bahasa daerah di mana seorang individu tinggal. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Bab VII,
pasal 33 tentang Bahasa Pengantar menyebutkan bahwa: 1 Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan
nasional; 2 Bahasa daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengantar pada tahap awal pendidikan serta dalam penyampaian pengetahuan danatau
ketrampilan tertentu; 3 Bahasa asing dapat digunakan sebagai bahasa pengantar pada satuan pendidikan tertentu untuk mendukung kemampuan
berbahasa asing peserta didik. Merujuk pada undang-undang tersebut, berarti
19 yang termasuk bahasa pengantar, yaitu Bahasa Indonesia, bahasa daerah
tertentu, atau bahasa asing. Akan tetapi, yang terpenting adalah adanya kesepahaman dalam menggunakan bahasa tersebut, baik yang menyampaikan
maupun yang menerima pesan. Penelitian Jannatun 2014:7 menunjukkan bahwa penggunaan bahasa
pengantar campuran bahasa Indonesia dan bahasa Jawa memberikan pengaruh lebih baik dalam pemahaman materi dibandingkan penggunaan
bahasa Jawa saja sebagai bahasa pengantar. Penggunaan bahasa ibu berupa bahasa Jawa memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan penggunaan
bahasa ibu berupa bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa pengantar campuran bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, bahasa ibu berupa bahasa Jawa,
memberikan pengaruh lebih baik dibandingkan bahasa ibu berupa bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar, bahasa ibu
berupa bahasa Jawa, tidak memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan bahasa ibu berupa bahasa Indonesia.
Bahasa ibu berupa bahasa Jawa dan bahasa campuran sebagai bahasa pengantar memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap pemahaman materi.
Bahasa ibu berupa bahasa Indonesia, bahasa campuran sebagai bahasa pengantar tidak memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan bahasa
Jawa sebagai bahasa pengantar. Dengan demikian, peggunaan bahasa juga berpengaruh terhadap pemahaman materi sehingga akan berpengaruh juga
terhadap prestasi akademik. Selain itu, bahasa yang digunakan dalam aktivitas atau kegiatan akademik di sekolah akan mempengaruhi kesepahaman interaksi
20 warga sekolah. Kesepahaman antarwarga sekolah bisa memudahkan dalam
berkomunikasi sehingga mudah untuk mencapai maksud dan tujuan yang dirumuskan.
4. Keragaman profil atau riwayat siswa di kelas Dalam suatu kelas pasti terdapat siswa yang mempunyai latar belakang
kehidupan yang berbeda-beda karena Tuhan menciptakan setiap makhluknya berbeda-beda. Sekali pun kembar identik, pasti ada perbedaannya. Setiap
individu itu unik karena dipengaruhi faktor bawaan dan lingkungan. Hal ini yang membuat dalam satu kelas terdapat keragaman profilriwayat siswa.
Berbagai latar belakang siswa seperti, status sosial ekonomi orang tua, pola asuh, budaya, gen, dan sebagainnya akan mempengaruhi prestasi akademik
siswa maupun prestasi akademik sekolah. Sebagai contoh, budaya belajar tiap siswa
berbeda. Siswa
yang mempunyai
budaya membaca
akan berpengetahuan luas dan bisa berprestasi dalam bidang cerdas cermat. Prestasi
siswa tersebut bisa mewakili sekolah di tingkat-tingkat tertentu. Hal tersebut akan menambah daftar prestasi akademik sekolah.
5. Pengelompokan bersama-sama The grouping together, in certain schools, of students with severe
learning difficulties, or with problems associated with psychosocial integration in special education classes artinya adalah pengelompokan
bersama-sama, di sekolah-sekolah tertentu, siswa dengan kesulitan belajar berat, atau dengan masalah yang terkait dengan integrasi psikososial di kelas
pendidikan khusus. Adanya pengelompokan sekolah membuat kecemburuan