Kebijakan kepala sekolah Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik sekolah

86 berangkat lebih awal dari biasanya agar bisa mengerjakan soal Menu Pagi. Siswa tidak harus menunggu gurunya datang. Ketika sudah ada soal Menu Pagi di papan tulis, siswa langsung mengerjakan dapat dilihat di lampiran gambar 9. Keuntungan bagi siswa yang datang paling awal bisa mengerjakan dengan waktu lebih lama. Untuk kelas II, Menu Pagi diselingi dengan latihan membaca Iqro. Siswa yang sudah selesai mengerjakan, diminta guru untuk maju membaca iqro. Hal ini sesuai dengan kebijakan kepala sekolah yang menyatakan bahwa mewajibkan setiap siswa bisa membaca Quran di kelas III. Oleh karena itu, guru kelas bawah menyelingi dengan latihan membaca Iqro saat Menu Pagi berlangsung. Adanya les, jam ke-nol, dan ekstra membuat siswa menghabiskan banyak waktu di seko lah. “Seneng. Soalnya jadi sering ketemu temen-temen. Nggak bosen. Kalau di rumah bosen, nggak ada temen.” kata Fe. Siswa lain ikut berpendapat, “Nggak capek. Kan malah jadi bisa macem-macem. Mata pelajaran bisa, silat bisa, musik bisa. Banyaklah. ” Pembinaan intensif lomba dilaksanakan sesering mungkin. Di hari Senin, 7 September 2015 berlangsung pembinaan lomba keagamaan oleh Pak Za dan Pak Dar. Pak Za membina para siswa yang akan mengikuti lomba MTQ, MTTQ, MHQ, dan adzan. Sementara itu, Pak Dar membina siswa yang akan mengikuti lomba pidato, membuat kaligrafi, dan seni suara keagamaan. Untuk lomba 87 CCA, Pak Za telah menyiapkan beberapa soal untuk dikerjakan di rumah secara kelompok oleh siswa yang sudah ditunjuk. Pembinaan berlangsung sampai sehari sebelum tanggal perlombaan. Pelaksanaan KKG untuk tiap kelas adalah sebulan sekali. Dalam penelitian ini, pelaksanaan KKG teramati sebanyak tiga kali, yaitu pada observasi I, VIII, dan XII. Satu kali dilaksanakan di bulan Agustus oleh Bu Dy untuk KKG kelas 4. Dua kali dilaksanakan di bulan September oleh Bu Dy untuk KKG kelas 4 dan oleh Bu De untuk KKG kelas 5. KKG hanya teramati sebanyak tiga kali karena KKG dilaksanakan satu kali sebulan pada masing-masing kelas. Waktu untuk KKG juga tidak selalu sama, tergantung kesepakatan anggota KKG. Menurut penuturan Bu Dy sebagai guru kelas IV, KKG kelas 4 dilaksanakan di minggu pertama atau kedua awal bulan. Penetapan jadwal KKG di awal bulan dimaksudkan agar bisa menyiapkan materi dan perangkat pembelajaran lebih awal. Bu Dy melanjutkan, KKG sebagai sarana bertukar informasi dan pengalaman sehingga akan dapat membantu guru dalam mengajar siswa dengan efektif.

e. Tingkat pengetahuan dan keterampilan warga sekolah

Tingkat pengetahuan dan keterampilan warga sekolah bisa menjadi pemicu berhasilnya prestasi akademik di suatu sekolah. Di SD Muhamadiyah Domban 3 budaya bacanya belum tinggi, masih sedang- sedang saja. Meskipun begitu, guru menyiasati dengan memberikan 88 pengajaran secara telaten dan memberikan pengetahuan di luar buku pedoman yang siswa punyai. Guru tidak segan-segan meluangkan waktu lebih untuk menelateni satu siswa atau beberapa yang belum benar-benar paham tentang yang diajarkan. Terlihat saat Bu De menyempatkan mengajari siswa yang masih kebingungan gambar 27. Tak hanya Bu De yang tertangkap kamera sedang meluangkan waktu memberi pengajaran lebih, Bu Ya dan Bu Yu juga melakukan hal tersebut gambar 28 dan 29. Guru suka memberikan tugas yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman baru bagi siswa. Misalnya diminta mencermati berita di TV wawancara VII. Warga sekolah mengakses informasi dari buku, internet, majalahsurat kabar, dari kepala sekolah, dan dari dinas. Sekolah berlangganan majalah Suara Muhammadiyah dan Candra. Hal ini dapat terlihat saat Bu Ng menunggu bel masuk, Bu Ng terlihat membaca majalah Candra observasi XVI dan gambar 14. Majalahsurat kabar dan internet masih diperuntukkan di kalangan guru. Sementara untuk siswa, belum ada. Kesadaran baca untuk guru di sekolah terbilang cukup. Beda halnya dengan siswa, masih kurang. Hal ini terlihat saat para siswa istirahat, tidak banyak yang mengunjungi perpustakaan atau sekedar membaca buku di kelas atau di tempat lain. Para siswa lebih suka menghabiskan waktu istirahatnya dengan jajan dan bermain dengan