43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Model dan Desain Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini maka penelitian ini menggunakan model pendekatan gabungan kualitatif dan
kuantitatif
mixed method
. Brannen Surya Dharma, 2008: 35 mencetuskan tiga acuan pokok dalam memadukan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Ketiga
acuan itu adalah 1 penelitian kuantitatif sebagai fasilitator penelitian kualitatif, maksud dari acuan ini adalah: a penelitian kuantitatif memberikan data latar
belakang yang terukur untuk mengaitkannya dengan studi-studi skala kecil. Ini seringkali diambil dari data-data statistik atau sensus; dan b survei kuantitatif
dapat memberikan landasan bagi data kasus dari kelompok-kelompok tertentu yang akan melandasi studi intensif dalam penelitian kualitatif; 2 penelitian
kualitatif sebagai fasilitator penelitian kuantitatif, berarti penelitian kualitatif berperang sebagai penunjang. Penelitian kualitatif mempunyai fungsi tertentu
yaitu: sebagai hipotesis yang akan diuji secara kuantitatif; sebagai pengembang dan pemandu intrumen-instrumen penelitian kuantitatif seperti kuesioner, skala
dan indeks pengukuran; serta sebagai pembanding temuan-temuan kuantitatif; dan 3 penelitian yang mempergunakan kedua pendekatan dengan bobot sama; kedua
pendekatan dilakukan untuk saling mengisi kesenjangan yang muncul pada saat survei lapangan, analisis, atau pelaporan. Gabungan antara keduanya dapat
berakhir dengan pemisahan penelitian kualitatif dan kuantitatif tetapi tetap berhubungan.
44 Dalam hal ini peneliti menggunakan kedua pendekatan untuk saling
mengisi kesenjangan yang muncul pada saat survei lapangan, analisis, atau pelaporan. Menurut Sudjana Surya Dharma, 2008: 35, pendekatan tersebut
sebenarnya bertolak dari asumsi yang berbeda, sehingga untuk persoalan yang sama sulit menggunakan metode dengan asumsi yang berbeda. Namun pemecahan
masalah melalui studi yang berbeda cukup bermanfaat dalam memperkaya alternative pemecahan masalahnya, sehingga lebih komprehensif sifatnya.
Sedangkan untuk metode penelitian, peneliti menggunakan metode studi kasus. Menurut Stake Emzir, 2007: 23, dalam penelitian studi kasus, peneliti
menelusuri secara dalam
in-depth
program, kejadian, aktivitas, proses, atau satu lebih individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti
mengumpulkan informasi detail menggunakan variasi prosedur pengumpulan data melalui periode waktu yang cukup.
Menurut Raco 2008: 50, bentuk studi kasus dapat berupa deskriptif, eksplorasi dan eksplanatori. Dalam hal ini, peneliti menggunakan bentuk studi
kasus deskriptif yang bertujuan menggambarkan suatu gejala, fakta, atau realita. Menurut Sugiyono 2008: 38 variable penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu: 1 variabel Independen X, disebut juga variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terkait. Variabel bebas dari penelitian ini adalah kegiatan
base camp
SMK Putra