81 yang harus dibenahi seperti motivasi belajar siswa. Kegiatan yang berangkat dari
banyaknya pelanggaran siswa, diharapkan dapat menjadi ajang silaturahmi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa untuk kedepannya.
2. Pengaruh Kegiatan
base camp
Terhadap Kedisiplinan Siswa SMK Putra Bangsa Bontang
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa ubahan kegiatan
base camp
terhadap kedisiplinan siswa SMK Putra Bangsa termasuk dalam kategori baik dengan prosentase 60. Ubahan kegiatan
base camp
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kedisiplinan siswa. Hal tersebut
dapat dilihat dari hasil signifikansi koefisien regresi antara ubahan kegiatan
base camp
dengan kedisiplinan siswa SMK Putra Bangsa Bontang, besarnya perhitungan signifikansi koefisien regresi F
x-y
= 3,794 dan nilai probabilitas p 0,05. Dari hasil perhitungan, koefisien determinasi ubahan kegiatan
base camp
terhadap kedisiplinan siswa sebesar 23,04. Selain itu, berdasarkan hasil studi dokumentasi berupa data statistik mengenai tingkat pelanggaran tata tertib siswa
kelas X tahun 20122013 periode Desember-Maret menunjukkan adanya penurunan terhadap tingkat pelanggaran tata tertib. Sebelum siswa mengikuti
kegiatan
base camp
, tingkat pelanggaran tata tertib cukup tinggi terutama pada kedisiplinan berpakaian dan tingkah laku seperti makanminum dikelas yang
mencapai 75, siswa mengenakan sepatu yang tidak sesuai mencapai 70, siswa berhias berlebihan mencapai 65, dan beberapa jenis pelanggaran lainnya yang
terdapat pada tabel 6. Namun, setelah siswa mengikuti kegiatan
base camp
dan dipantau selama 3 bulan terdapat perubahan atau penurunan terhadap tingkat
pelanggaran tata tertib. Jenis pelanggaran makanminum di kelas menjadi 3,
82 sepatu tidak sesuai menjadi 1, dan berhias berlebihan menjadi 2. Berdasarkan
hasil tersebut dapat dikatakan bahwa kegiatan
base camp
membawa pengaruh baik terhadap kedisiplinan siswa di SMK Putra Bangsa.
83
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:
1. Pentingnya karakter kedisiplinan sebagai bekal siswa untuk memasuki dunia
kerja selain keahlian dalam bidang tertentu, membuat SMK Putra Bangsa Bontang merasa perlu untuk membentuk sebuah wadah yang bertujuan untuk
meningkatkan kedisiplinan siswa. Walaupun pemerintah telah mencanangkan pendidikan karakter disiplin dalam kegiatan pembelajaran dan ektrakulikuler
pada umumnya dirasa masih kurang cukup untuk mencapai hasil yang optimal.
Base camp
merupakan sebuah kegiatan pengembangan diri di SMK Putra Bangsa Bontang dan sebagai salah satu upaya pengembangan
pendidikan karakter yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa. 2.
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kegiatan
base camp
terhadap kedisiplinan siswa p 0,05;
Fx-y
= 3,794 dengan kontribusi sebesar 23,04, dan berdasarkan data statistik terdapat penurunan tingkat
pelanggaran tata tertib setelah siswa mengikuti kegiatan
base camp
. B.
Implikasi Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa salah satu upaya yang dilakukan di SMK Putra Bangsa dalam pengembangan pendidikan karakter dengan
membentuk sebuah kegiatan pembinaan seperti
base camp
. Selain itu adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara kegiatan
base camp
terhadap kedisiplinan siswa di SMK Putra Bangsa. Dengan demikian dapat diimplikasikan
84 bahwa salah satu upaya untuk mempengaruhi kedisiplinan siswa salah satunya
dapat dilakukan dengan membentuk sebuah kegiatan pembinaan seperti
base camp
. C.
Saran 1.
Bagi Siswa
Dalam upaya pembentukan karakter yang baik diharapkan siswa memiliki kesadaran akan dampak yang dihasilkan antara memiliki kedisiplinan yang baik
dan yang tidak baik bagi dunia kerja. Salah satu upaya pembentukan karakter dapat dilakukan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan pembinaan. Contohnya
dengan mengikuti kegiatan pembinaan di sekolah siswa dapat melatih diri untuk bersikap disiplin, tanggung jawab, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang pada
akhirnya akan membuat siswa terbiasa untuk bersikap disiplin, bertanggung jawab, dan mampu menjadi pemimpin.
2. Bagi Sekolah
Dalam upaya pengembangan pendidikan karakter diharapkan sekolah mampu membuat kegiatan-kegiatan pembinaan lainnya bukan hanya untuk
melatih kedisiplinan, kerja sama, tanggung jawab, dan jiwa kepemimpinan siswa tetapi juga membina siswa dalam hal keagamaan dan kepedulian terhadap
lingkungan. Lembaga pendidikan bukan hanya sebagai tempat untuk mencetak nilai, melainkan kembali kepada tujuan pendidikan nasional yakni mencetak
alumni pendidikan yang unggul, beriman, bertakwa, professional, dan berkarakter. Terutama pada pendidikan kejuruan yang menyiapkan siswanya
untuk dunia kerja.