Teknik Pengumpulan Data PERAN KEGIATAN BASE CAMP DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMK PUTRA BANGSA BONTANG.

50 gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Adapun definisi penskoran untuk masing-masing alternatif jawaban pada variable yaitu : Tabel 5. Alternatif Jawaban dan Bobot Intrumen Variabel Alternatif Jawaban Bobot Penilaian Kedisiplinan Siswa Tidak Pernah 1 Kadang-kadang 2 Sering 3 Selalu 4 Kegiatan Base Camp Tidak Setuju 1 Kurang Setuju 2 Setuju 3 Sangat Setuju 4

F. Uji Instrumen

1. Uji Validasi Instrumen

Menurut Sigiyono 2005: 267, validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Dengan menggunakan instrument yang valid dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid. Instrument yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Validasi internal dibagi menjadi dua, yaitu pengujian validitas konstruksi construct validity yang disusun berdasarkan teori yang relevan dan pengujian validitas isi content validity yang disusun berdasarkan rancanganprogram yang telah ada. Validasi instrument dalam penelitian ini akan dilakukan dengan cara validasi internal dan validasi eksternal, sedangkan untuk validasi internal dalam penelitian ini hanya menggunakan pengujian validitas konstruksi construct 51 validity dan menggunakan pendapat para ahli judgment experts untuk menilai kesesuaian butir-butir pertanyaan yang telah dibuat dengan indikator- indikatornya. Dalam hal ini setelah instrument dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Jumlah tenaga ahli yang digunakan pada pengujian ini ialah 3 orang yang terdiri dari dosen pembimbing dan ahli lainnya. Berdasarkan pendapat para ahli menilai bahwa penyusunan instrumen selain berdasarkan para ahli dalam pendidikan karakter juga berdasarkan aktivitas real yang telah diketahui oleh siswa dan civitas akademik yang bisa dipaparkan dalam kajian teori. Sesuai rekomendasi dari para ahli, maka pada bab kajian teori telah mencantumkan gambaran tentang kegiatan base camp pada sub bab implementasi pendidikan karakter dalam kegiatan pembinaan kesiswaan. Setelah pengujian konstruksi dan ahli selesai, maka dilanjutkan dengan uji validasi eksternal. Validasi eksternal dilakukan dengan cara menguji-cobakan instrument kepada responden. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrument dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Setelah data didapat dan ditabulasikan maka pengujian validitas dianalisis menggunakan program Statistical Product and Service Solution SPSS v.16. Untuk mengentahui apakah butir dalam instrument itu valid atau tidak, dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total, bila harga korelasi 0,30 r hitung ≥ r tabel = 0,3 maka butir instrument dinyatakan valid 52 dan dapat digunakan, sebaliknya jika harga korelasi 0,3 r hitung ≥ r tabel = 0,3 maka dapat disimpulkan bawah butir instrument tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang Sugiyono, 2008: 126. Berdasarkan hasil analisis menggunakan program SPSS V.16, diperoleh hasil sebagai berikut, ubahan kedisiplinan siswa dari jumlah butir pertanyaan 18 buah, terdapat dua butir pertanyaan yang tidak valid atau dianggap gugur yaitu pada butir soal no. 7 dan 13 . Sehingga jumlah butir yang valid adalah 16 butir pertanyaan, dua butir pertanyaan yang dinyatakan gugur tidak dipakai dalam instrument. Untuk hasil perhitungan secara menyeluruh dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 108. Ubahan kegiatan base camp SMK Putra Bangsa dari jumlah butir pertanyaan yaitu 8 butir terdapat tidak terdapat butir pertanyaan yang tidak valid atau dianggap gugur sehingga semua butir pertanyaan dapat digunakan. Untuk perhitungan secara menyeluruh dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 109.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Realibilitas instrument dihitung berdasarkan realibilitas internal consistency dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha . Menurut Husaini 1995: 291, Cronbach Alpha dapat digunakan untuk menguki realibilitas instrument skala Likert . Tes reliabilitas untuk skala Likert menggunakan analisis item, yaitu untuk masing-masing item tertentu dikorelasikan dengan skor totalnya. Bila koefisien Cronbach Albert r 0,80 maka instrument dinyatakan gugur tidak reliabel, begitu juga sebaliknya Husaini dan Purnomo, 1995 : 293 53 Berdasarkan hasil analisis menggunakan program SPSS V.16 diperoleh hasil ubahan kedisiplinan siswa dari 18 butir pertanyaan didapatkan koefisien reabilitas sebesar 0,814 0,8 sehingga instrument kedisiplinan siswa memenuhi persyaratan dan dapat dikatakan reliabel. Untuk hasil perhitungan secara menyeluruh dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 108. Ubahan kegiatan base camp SMK Putra Bangsa dari 8 butir pertanyaan didapatkan koefisien reabilitas sebesar 0,807 0,8 sehingga instrument kegiatan base camp SMK Putra Bangsa memenuhi persyaratan dan dapat dikatakan reliabel . Untuk hasil perhitungan secara menyeluruh dapat dilihat pada lampiran2 halaman 109.

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data untuk menjawab rumusan masalah yang pertama peneliti akan menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu analisis interaktif. Menurut Miles dan Huberman 1992: 3, analisis interaktif mengandung empat komponen yang saling berkaitan, yaitu pengumpulan data, penyederhanaan data, pemaparan, penarikan dan pengajuan simpulan. Adapun langkah-langkah analisis data tersebut adalah: 1 tahap pengumpulan data reduksi data. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data yang berkaitan dengan upaya pengembangan pendidikan karakter melalui kegiatan base camp , tahap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, dan tindak lanjut dari kegiatan base camp ; 2 proses penyederhanaan data. Proses ini adalah proses pemilihan, pemusatan, perhatian dalam penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data atau data kasar hasil dari catatan lapangan. Penyederhanaan dapat dilakukan dengan