114 b Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian pada siklus II
sudah sesuai dengan yang diharapkan yaitu pencapaian kompetensi siswa telah mencapai ≥ 75.
c Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan modul pemilihan bahan utama ini telah mengalami peningkatan dari
siklus sebelumnya siklus I. d Ketuntasan hasil belajar siswa telah mencapai 100 meningkat
21,875 dari siklus sebelumnya yaitu 78,125. e Nilai rata-rata pencapaian kompetensi siswa pada siklus I
adalah 79,04 meningkat 13,13 menjadi 92,17 pada siklus II. Berdasarkan hasil refleksi, maka siklus dihentikan pada siklus II.
Data-data yang diperoleh dari siklus II merupakan hasil perbaikan dari siklus I telah berhasil meningkatkan kompetensi siswa dalam
pembelajaran pemilihan bahan utama. Seluruh siswa telah berhasil mencapai KKM yang diharapkan.
3. Hasil Angket Kelayakan Modul Pemilihan Bahan Utama Menurut Pendapat Siswa
Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti meminta pendapat siswa
dengan menggunakan angket terkait penggunaan modul pemilihan bahan utama dalam pembelajaran. Aspek yang dinilai pada kelayakan modul ini
terdiri dari fungsi dan manfaat modul, karaktersitik tampilan cover dan materi modul, serta karakteristik modul sebagai media pembelajaran.
Jumlah keseluruhan terdiri dari 45 item pernyataan. Responden kemudian memberikan penilaian dengan cara mengisi angket yang telah disediakan.
115 Hasil penilaian kelayakan modul pemilihan bahan utama oleh 32 siswa
menunjukkan bahwa dari 1440 item pernyataan yang dinilai peserta didik, menyatakan bahwa 15 siswa menilai 665 item 46,18 dengan skor 4
sangat setuju, 16 siswa menilai 760 item 52,7 dengan skor 3 setuju, dan 1 siswa menilai 15 item 1,04 dengan skor 2 tidak setuju. Tabel
hasil penerapan modul kepada siswa sebagai berikut ini :
Tabel 40. Hasil Penerapan Modul Kepada Siswa No
Kriteria Penilai Frekuensi
Absolut Frekuensi
Relatif Jumlah
Siswa
1 Sangat Setuju
665 46,18
15 2
Setuju 760
52,7 16
3 Tidak setuju
15 1,04
1 4
Sangat Tidak Setuju Total
1440 100
32 Berdasarkan skor data penelitian menggunakan skala
Likert untuk menguji kelayakan modul pemilihan bahan utama oleh siswa, maka skor
minimum 1 x 1440 = 1440, skor maksimum 4 x 1440 = 5760, dengan jumlah kelas 4 dan panjang interval P = 1080. Sehingga kriteria
keterbacaan modul dan interpretasi kriteria penilaian oleh siswa adalah :
Tabel 41. Kriteria Keterbacaan Modul Pemilihan Bahan Utama Kelas Kategori
Skor Hasil
4 Tinggi
Smin + 3P ≤ S ≤ Smaks 4680 ≤ S ≤ 5760
3 Cukup
Smin + 2P ≤ S ≤ Smin + 3P-1 3600 ≤ S ≤ 4679
2 Kurang
Smin + P ≤ S ≤ Smin + 2P-1 2520 ≤ S ≤ 3599
1 Rendah
Smin ≤ S ≤ Smin + P-1 1440 ≤ S ≤ 2519
Sumber : Widihastuti, 2007:126
116
Tabel 42. Interpretasi Kriteria Penilaian Kelayakan Modul Oleh Siswa
Kategori Penilaian
Interpretasi
Tinggi Responden menyatakan modul pemilihan bahan utama
sangat layak digunakan sebagai sumber Belajar
Cukup Responden menyatakan modul pemilihan bahan utama
layak digunakan sebagai sumber Belajar
Kurang Responden menyatakan modul pemilihan bahan utama
tidak layak digunakan sebagai sumber Belajar
Rendah Responden menyatakan modul pemilihan bahan utama
sangat tidak layak digunakan sebagai sumber Belajar
Berdasarkan hasil kelayakan modul oleh siswa menunjukkan bahwa skor keseluruhan responden adalah 4970, apabila dilihat berdasarkan Tabel
41 maka nilai tersebut berada dalam kategori tinggi antara 4679 ≤ S ≤
5760, sehingga bila dilihat pada Tabel 42 dapat diinterpretasikan bahwa modul pemilihan bahan utama ini sangat layak digunakan sebagai sumber
belajar.
C. Pembahasan Hasil penelitian yang diperoleh selama observasi hingga proses
pelaksanaan tindakan ini dibahas berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dalam bab I, dikaji dengan teori yang telah dipaparkan dalam bab
II dan disesuaikan dengan metode penelitian yang terdapat dalam bab III. Adapun pembahasan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan
modul pemilihan bahan utama pada pembelajaran tekstil ini adalah sebagai berikut :