43 10 DAFTAR PUSTAKA
Semua referensipustaka yang digunakan sebagai acuan pada saat penyusunan modul.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rizka Wahyu Aryani 2014 dengan judul Peningkatan Aktivitas dan Kompetensi Pemeliharaan Bahan Tekstil dengan
Pendekatan Student Center Learning SCL di SMK Negeri 4 Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pendekatan Student Center
Learning SCL model Cooperative Learning CL tipe Group Investigation GI pada pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil dan meningkatkan
aktivitas belajar serta kompetensi pemeliharaan bahan tekstil di SMK Negeri 4 Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian
Tindakan Kelas PTK, yaitu suatu penelitian yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan pendekatan SCL model CL tipe GI ini mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan dibuktikan pada pra
siklus, yaitu 13 siswa 38,24 kategori sangat rendah, 17 siswa 50 kategori rendah dan 4 siswa 11,76 kategori tinggi, meningkat pada
siklus I, yaitu 10 siswa 29,41 kategori rendah, 17 siswa 50 kategori tinggi dan 7 siswa 20,59 kategori sangat tinggi dan meningkat pada
siklus II, sebanyak 7 siswa 14,71 kategori tinggi dan 29 siswa 85,29 kategori sangat tinggi. Kompetensi belajar siswa juga meningkat,
dibuktikan pada pra siklus, 18 siswa 52,94 belum tuntas dan 16 siswa 47,06 tuntas, meningkat pada siklus I, yaitu 5 siswa 14,71 belum
44 tuntas dan 29 siswa 85,29 tuntas, dan meningkat pada siklus II, yaitu
34 siswa 100 tuntas memenuhi KKM. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Barokatun Naimiyah 2014 dengan
judul Peningkatan Pemahaman Siswa dengan Menerapkan Metode Pembelajaran
Cooperative Script pada Mata Pelajaran Memilih Bahan Baku Busana Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah Imogiri. Penelitian ini bertujuan
untuk menerapkan metode Cooperation Script pada mata pelajaran
memilih bahan baku busana kelas x SMK Muhammadiyah Imogiri. Mengetahui peningkatan pemahaman siswa dengan menerapkan metode
Cooperation Script pada mata pelajaran memilih bahan baku busana kelas x SMK Muhammadiyah Imogiri. Jenis penelitian yang digunakan adalah
Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research yang dilakukan
secara kelompok dan partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode
Cooperative Script ini mampu meningkatkan pemahaman siswa dengan dibuktikan dengan adanya peningkatan secara
signifikan antara pra siklus, siklus I dan siklus II yaitu pada pra siklus, 12 siswa 82,7 belum tuntas dan 1 siswa 7,3 tuntas. Meningkat pada
siklus 1, yaitu 4 siswa 30,8 belum tuntas dan 9 siswa 69,2 tuntas, dan meningkat kembali pada siklus II, yaitu 13 siswa 100 tuntas
memenuhi KKM. Peningkatan pemahaman ditinjau dari nilai rata-rata yaitu nilai rata-rata pra siklus 54,07 meningkat pada siklus I menjadi 75,05
terjadi kenaikan 21 , meningkat pada siklus II menjadi 83, 07 terjadi kenaikan 8 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode
45 Cooperative Script dapat meningkatkan pemahaman keas x SMK
Muhammadiyah Imogiri. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Cuti Kusumastuti 2013 dengan judul
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Two Stay
Two Stray pada Kompetensi Pemeliharaan Bahan Tekstil di SMK Negeri 2 Godean. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran
Two Stay Two Stray pada kompetensi Pemeliharaan Bahan Tekstil di SMK Negeri 2 Godean, untuk mengetahui seberapa besar peningkatan ranah
afektif siswa, serta mengetahui sebesar besar peningkatan prestasi belajar sisa pada ranah kognitif kompetensi pemeliharaan bahan tekstil dengan
model pembelajaran Two Stay Two Stray di SMK Negeri 2 Godean. Jenis
penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas Classroom
Action Research yang dilaksanakan dalam dua siklus menggunakan model Kemmis Mc Tagart yang terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian pada pelaksanaan pembelajaran dengan pembelajaran model pembelajaran
Two Stay Two Stray menunjukkan persentase sebesar 80 atau 12 skor dengan kategori
baik pada siklus pertama dan pada siklus kedua meningkat menjadi 100 atau 15 skor dengan kategori sangat baik. Peningkatan ranah afektif siswa
pada siklus pertama sebesar 42,6 dari rata-rata sebelum tindakan 6,08 meningkat menjadi 8,67 pada siklus pertama dan peningkatan pada siklus
kedua sebesar 28,49 dari siklus pertama 8,67 menjadi 11,14 pada siklus kedua. Hasil pencapaian prestasi belajar siswa pada ranah kognitif
berdasarkan nilai KKM, sebelum tindakan 36,11 atau 13 siswa tuntas
46 KKM, pada siklus pertama meningkat menjadi 80,55 atau 29 siswa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa pada kompetensi pemeliharaan bahan tekstil dengan model
pembelajaran Two Stay Two Stray di SMK Negeri 2 Godean.
Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang relevan yaitu berupa penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil
kompetensi siswa pada mata pelajaran tekstil, sedangkan perbedaannya yaitu penelitian ini menggunakan modul sebagai media pembelajaran yang
digunakan untuk meningkatkan kompetensi siswa. Pada penelitian yang relevan tersebut model pembelajaran yang
digunakan dinyatakan dapat meningkatkan pencapaian kompetensi siswa, maka dengan digunakannya modul sebagai media pembelajaran
diharapkan juga mampu meningkatkan pencapaian kompetensi siswa pada mata pelajaran tekstil kompetensi pemilihan bahan utama.
C. Kerangka Pikir