b. Taksonomi Tikus Putih
Tikus termasuk familia menyusui. Para ahli zoologi sepakat untuk menggolongkannya kedalam
ordo rodensia hewan yang mengerat, untuk lebih lanjut, tikus dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom Filum
Kelas Familia
Genus Spesies
Gambar 8. Tikus Putih Betina Dokumentasi Pribadi, 2016
22
Tikus Putih Rattus norvegicus, L.
Tikus termasuk familia Muridae dari kelompok mamalia menyusui. Para ahli zoologi sepakat untuk menggolongkannya kedalam
ordo rodensia hewan yang mengerat, untuk lebih lanjut, tikus dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
: Animalia : Chordata
: Mammalia : Muridae
: Rattus : Rattus norvegicus, L. Priyambodo, 1995:55
Gambar 8. Tikus Putih Betina Dokumentasi Pribadi, 2016 Muridae dari kelompok mamalia hewan
menyusui. Para ahli zoologi sepakat untuk menggolongkannya kedalam ordo rodensia hewan yang mengerat, untuk lebih lanjut, tikus dapat
: Rattus norvegicus, L. Priyambodo, 1995:55
Gambar 8. Tikus Putih Betina Dokumentasi Pribadi, 2016
c. Siklus Estrus
Siklus reproduksi adalah proses berulang yang terjadi pada sistem reproduksi hewan betina dewasa yang
orga reproduksi tertentu. Organ seperti ovarium, oviduk, uterus dan vagina. Siklus reproduksi pada mamalia
primata disebut dengan siklus menstruasi, sedangkan siklus reproduks non-primata disebut siklus estrus Cambpell,dkk., 2004: 163
Siklus estrus adalah siklus reproduksi yang berlangsung pada hewan non primata betina dewasa seksual yang tidak hamil. Estrus dikenal dengan istilah
istilah yaitu satu periode secara psiko betina yang bersedia menerima pejantan untuk kopulasi Ketut, dkk., 2010:
56.
Gambar 9.
23
Siklus reproduksi adalah proses berulang yang terjadi pada sistem reproduksi hewan betina dewasa yang meperlihatkan perubahan
orga reproduksi tertentu. Organ—organ tersebut adalah organ-organ reproduksi seperti ovarium, oviduk, uterus dan vagina. Siklus reproduksi pada mamalia
primata disebut dengan siklus menstruasi, sedangkan siklus reproduks primata disebut siklus estrus Cambpell,dkk., 2004: 163
Siklus estrus adalah siklus reproduksi yang berlangsung pada hewan non primata betina dewasa seksual yang tidak hamil. Estrus dikenal dengan istilah
istilah yaitu satu periode secara psikologis maupun fisiologis pada hewan betina yang bersedia menerima pejantan untuk kopulasi Ketut, dkk., 2010:
. Mikrograf Epitel Vagina Tikus Putih Fase Estrus Perbesaran 40X Dokumentasi Penelitian, 2016
Siklus reproduksi adalah proses berulang yang terjadi pada sistem meperlihatkan perubahan-perubahan
organ reproduksi seperti ovarium, oviduk, uterus dan vagina. Siklus reproduksi pada mamalia
primata disebut dengan siklus menstruasi, sedangkan siklus reproduksi pada
Siklus estrus adalah siklus reproduksi yang berlangsung pada hewan non primata betina dewasa seksual yang tidak hamil. Estrus dikenal dengan istilah-
logis maupun fisiologis pada hewan betina yang bersedia menerima pejantan untuk kopulasi Ketut, dkk., 2010:
Mikrograf Epitel Vagina Tikus Putih Fase Estrus Perbesaran 40X Dokumentasi Penelitian, 2016
24
Siklus estrus mamalia dibedakan dalam 2 fase, yaitu fase folikular dan fase lueal. Fase folikular adalah pembentukan folikel sampai masak, sedangkan
fase luteal adalah fase setelah ovulasi, kemuadian terbentuknya korpus luteum dan sampai mulainya siklus. Siklus estrus dibagi menjadi 4 fase, yaitu fase
proestrus, estrus, melestrus dan diestrus. Setiap fase dalam siklus ditentukan berdasarkan bentuk sel epitel. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 2. Fase estrus tikus putih Putri, 2012: 10. No
Fase Sel Epitel
Bentuk Leukosit
1. Proestrus Sel intermediet
Bulat,terdapat inti
dan terbentuk oval ditengah dan berada
ditengah sel. Ada
2. Estrus Sel superfisial
Poligonal, pipih,
sitoplasma luas, tidak berinti, pinggiran sel
melipat. Tidak ada
3. Melestrus Sel prabasal
Bulat inti relatif besar dibandingkan
sitoplasma. Ada
4. Diestrus Sel prabasal
- Ada
Usapan vagina pada siklus estrus dapat dibedakan menjadi 4 fase yaitu : 1 Proestrus yang diamati dengan adanya sel epitel normal.
25
2 Estrus yang ditandai dengan sel epitel menanduk. 3 Diestrus ditandai dengan sel epitel normal dan leukosit
4 Melestrus yang ditandai dengan sel epitel normal, sel epitel menanduk dan leukosit Sugiyanto, 1996:22
Manifestasi birahi ditimbulkan oleh hormon seks betina, yaitu estrogen yang dihasilkan oleh folikel-folikel ovarium. Pemberian estrogen secara eksogen
pada hewan betina dapat menimbulkan birahi pada hampir setiap saat selama periode siklus estrus, bahkan pada hewan betina yang di ovariektomi. Banyak
hewan ketika birahi menjadi sangat aktif. Babi dan sapi pada saat birahi berjalan empat atau lima kali leih banyak dibandingkan dengan sisa masa siklusnya.
Aktivitas yang tinggi ini disebabkan oleh estrogen. Tikus yang berada di dalam kandang berlari secara spontan jauh lebih banyak ketika birahi dibandingkan
selama diestrus Nalbandov, 1990:141.
d. Sistem Reproduksi Tikus Putih