19
Senyawa golongan flavonoid terbukti memilki efek hipoglikemik melalui mekanisme penghambatan aktivitas ɑ-glukosidae. Beberapa jenis senyawa
golongan flavonoid yang sudah ditemukan sebelumnya dan diketahui memiliki efek penghambatan aktivitas ɑ-glukosidae antara lain 3-O-galaktosida, 3-O-
glukosida, 3-O-arabinopyranoside, 3-Oramnosida dari mirisetin dan kuersetin Fitriyandi, 2012:67.
3. Tikus Putih a. Karakteristik Tikus Putih
Tabel 1. Dekskripsi Tikus Putih Berat dewasa
Jantan : 250-300, betina : 180-220 gram Rata-rata rentang hidup
2-3 tahun Umur siap kawin
Jantan : 8-10 minggu, betina : 8-10 minggu Siklus estrus
2-5 hari Estrus
9-20 jam Masa Kehamilan
19-22 hari Umur sapih
19-22 hari Jumlah anak
9-11 ekor Berat lahir normal
5-6 gram Berat sapih
45-46 gram Konsumsi makanan
15-30 gramhari dewasa Konsumsi air
20-45 mlhari dewasa Mata terbuka
10-14 hari Telinga terbuka
12-14 hari
20
Muncul rambut 8-9 hari
Jumlah puting 3 pasang di thorax dan 2 pasang di abdomen
National Laboratory Animal Center, 2016
Tikus merupakan hewan laboratorium yang banyak digunakan dalam penelitian dan percobaan antara lain untuk mempelajari pengaruh obat-
obatan, toksisitas, metabolisme, embriologi maupun dalam mempelajari tingkah laku. Tikus putih Rattus norvsgicus berasal dari Asia Tengah dan
penggunaannya telah menyebar luas di seluruh dunia. Terdapat dua sifat yang membedakan tikus dengan hewan-hewan percobaan lain yaitu tikus
tidak dapat muntah karena struktur anatomi tikus tidak lazim pada bagian esofagus yang langsung bermuara ke lambung dan tikus tidak mempunyai
empedu. Selain itu juga tikus memiliki keunggulan lain diantaranya, yaitu : 1 Siklus reproduksinya sangat singkat sehingga hasil uji cepat diketahui.
2 Masa aktivasi reproduksi sangat panjang. 3 Mudah diperlakukan.
4 Reaksi-reaksi didalam tubuhnya lebih sesuai dengan manusia sehingga hasilnya akan lebih cocok daripada menggunakan spesies lain.
5 Ukuran tikus seragam dan mudah ditangkarkan. Tikus lebih cepat dewasa, tidak memperlihatkan fertilisasi musiman
dan lebih mudah berkembang biak. Berat badan pada umur 4 minggu dapat mencapai 35-40 gram dan setelah dewasa 200-250 gram. Tikus putih galur
wistar mudah didapatkan. Tikus memiliki ciri-ciri :
21
1 Kepala, badan dan ekor terlihat jelas, tertutup rambut, tetapi ekornya bersisik dan kadang-kadang berambut.
2 Memilki sepasang daun telinga, mata dengan membran nitikans, bibir kecil dan lentur. Di sekat hidung terdapat misae.
3 Badan tikus berukuran kecil ± 600mm : mamalia kecil. 4 Ukuran panjang badan tikus lebih besar dari pada mencit.
5 Tikus betina memiliki kelenjar mamae berjumlah 4-6 pasang. 6 Kaki depan lebih kecil dari pada kaki belakang. Kaki depan memiliki 4
jari, sedangkan kaki belakang 5 jari. 7 Anus terdapat dibawah ekor dan organ reproduksi terletak di sebelah
anterior anus. Reaksi metabolisme yang terjadi dalam tubuh tikus hampir mirip
dengan metabolisme pada manusia, hasil pengamatan tehadap kondisi tikus setelah diujikan dapat digunakan sebagai salah satu acuan dosis untuk
manusia Martin dan De blalse, 2001:333. Reaksi metabolisme tubuh tikus putih dan manusia tidak jauh berbeda sehingga hasil yang akan diperoleh
pada penelitian dengan menggunakan tikus putih sebagai hewan uji akan lebih cocok digunakan oleh manusia. Selain beberapa hal diatas data
biologis dan angka konservasi tikus putih sudah banyak dipubllikasikan sehingga dosis bahan uji dapat diterapkan pada manusia Smith and
Mangkoedjiwo, 1998 dalam Ika, 2012:19
b. Taksonomi Tikus Putih