38
Hormon estrogen berperan sebagai hormon pertumbuhan folikel ovarium dan meningkatkan pertumbuhan tuba uterus, jumlah otot uterus,
kadar protein kontraktil uterus. Estrogen juga dapat mempengaruhi organ endokrin dengan menurunkan sekresi LH dan meningkatkan sekresi LH
Syaifuddin, 2009: 338 Esrogen terutama estradiol, sebagaian besar dibentuk oleh folikel
yang berkembang. Estrogen merangsang tumbuh kembang alat reproduksi wanita dan kelenjar mammae. Estrogen disintesis dari kolesterol terutama
ovarium dan dikelenjar lain misalnya korteks adrenal, testis dan plasenta. Pada wanita estrogen secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan organ kelamin primer yaitu vagina, servik, uterus dan tuba falopi Suherman, 1995:11.
2. Hormon Progesteron
Menurut Turner 1998. Progesteron memiliki aksi yang bervariasi terhadap organ reproduksi betina, dibawah kondisi fisiologis sering
bekerja secara sinergik dengan estrogen. Progesteron terdapat pada ovarium, testis, korteks adrenal dan plasenta.
Hormon progesteron sebagian besar dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta. Hormon progesteron bertanggung jawab atas perubahan
endometrium dan perubahan siklik dalam serviks serta vagina. Progesteron berpengaruh anti estrogenik pada sel-sel myometrium terhadap oksitosin
dan aktivitas listrik spontan Syaifuddin,2009:338.
39
Progesteron merupakan substansi intermedia dari sintesa androgen, estrogen dan kortisol. Dalam cairan folikel diketahui banyak mengandung
estrogen dan sedikit progesteron merupakan keterangan bahwa pembentukan progesteron telah dimulai sebelum folikel pecah dan korpus
luteum dibentuk Fitriyah, 2009: 40.
3. Folicle Stimulating Hormone FSH dan Luteinizing Hormone LH
Folicls Stimulating Hormons FSH dan Lutsinizing HormonsLH keduanya merupakan glikoprotein kecil dengan berat molekul kira-kira
30.000 baik FSH maupun LH merangsang sel target ovarium dengan cara kombinasi dengan reseptor FSH dan LH yang sangat spesifik pada
membran sel. Reseptor kemudian diaktifkan selanjutnya akan meningkatkan laju kecepatan sekresi dari sel-sel sekaligus pertumbuhan
dan proliferasi sel. Hampir semua efek perangsangan ini dihasilkan dari pengaktifan sistem sscond mssssngsr siklus adenosin monofosfat dalam
sitoplasma sel, yang selanjutnya menyebabkan pembentukan protein kinase dan kemudian berbagai fosforilasi dari enzim-enzim kunci dan
membangkitkan banyak fungsi intrseluler Guyto dan Hall, 2007: 1285 FSH memiliki fungsi utama untuk merangsang pertumbuhan
folikel pada ovarium, namun tidak menyebabkan ovulasi. Sel-sel basophil membentuk FSH dari lobus anterior hipofisa, pembentukan FSH akan
berkurang pada pembentukan estrogen dalam jumlah yang cukup, suatu keadaan yang dapat dikatakan sebagai umpan balik negatif Partodiharjdo,
1992: 107.
40
LH berperan merangsang sel-sel teka pada folikel yang masak untuk memproduksi estrogen, selanjutnya oleh karena kadar estrogen yang
tinggi produksi LH menjadi semakin tinggi dan ketinggian kadar LH menyebabkan terjadinya ovulasi Partodiharjdo, 1992: 107.
B. Kerangka Berfikir
Perkembangan ovum dan folikel ovarium dipengaruhi oleh produksi Follicls Stimulating Hormons FSH. Produksi FSH pada pituitari
menyebabkan folikel menjadi berongga dan menghasilkan hormon estrogen. Sekresi estrogen ke dalam folikel menyebabkan sel-sel granulosa membentuk
reseptor FSH semakin banyak sehinga menyebabkan suatu efek umpan balik positif terhadap FSH yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior. FSH
dari hipofisis dan estrogen bergabung untuk memacu reseptor LH untuk dapat merangsang sel granulosa sehingga LH dapat merangsang sel-sel granulosa
sebagai tambahan terhadap rangsangan oleh FSH dan membentuk peningkatan sekresi folikular yang cepat. Peningkatan jumlah estrogen dan folikel serta
peningkatan LH dari kelenjar hipofisis anterior bekerja sama untuk menyebabkan proliferasi sel-sel teka folikular dan juga mningkatkan sekresi
folikular Guyton and Hall, 1286. Untuk meningkatkan kadar estrogen dapat dilakukan dengan
pemberian fitoestrogen, fitoestrogen merupakan dekomposisi alami yang ditemukan pada tumbuhan yang memiliki banyak kesamaan dengan estradiol,
bentuk alami estrogen yang paling poten. Penggunaan fitoestrogen memiliki efek keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan estrogen sintesis atau