183
No Hal
Konsep dalam buku A Konsep literatur
Kategori miskonsepsi Ket
NM MI
OS OG
OC UG
97. 164  Monohibrid adalah
penyilangan dengan satu sifat beda yang merupakan satu
pasangan alel. Persilangan monohibrid adalah persilangan dengan
memperhatikan satu sifat beda. Suleman Rondonuwu, 1986: 17.
98. 167  Hukum Mendel II atau hukum
asortasi berpasangan secara bebas adalah suatu kaidah yang
menyatakan bahwa setiap alel dapat berpasangan secara bebas
dengan alel lainnya yang tidak sealel pada waktu pebentukan
gamet. Hukum pemilahan bebas law of independent assortment
menyatakan bahwa setiap pasangan alel bersegregasi secara bebas terhadap pasangan alel-alel selama
pembentukan gamet  Campbell dan Reece, 2010: 290.
99. 167  Penyilangan dihibrid, yaitu
penyilangan dengan dua sifat beda atau dua alel yang
berbeda. Persilangan dihibrid yaitu persilangan yang melibatkan
pola pewarisan dua macam sifat seketika  Agus Hery Susanto, 2011: 17
100. 169  Testcross merupakan
penyilangan antara suatu individu yang tidak diketahui
genotipnya dengan individu yang bergenotip homozigot
resesif. Silang uji testcross adalah membiakkan organisme
dengan genotip yang belum diketahui dengan homozigot resesif. Campbell dan  Reece, 2010: 288.
101. 171  Backcross merupakan
penyilangan antara suatu individu dengan salah satu
induknya atau dengan individu-individu yang
bergenotipe identik dengan induknya.
Persilangan balik backcross ialah persilangan antara individu hibrida F1 dengan induknya  Suryo, 1996: 17.
102. 171  Backcross menghasilkan
progeny, yaitu keturunan yang berasal dari sumber yang sama.
Persilangan balik Backcross akan mengasilkan progeny. Progeny yaitu hasil persilangan yang diperoleh dari
sumber yang sama   Elford dan  Stansfield,  2007: 30.
103.
171 Penyilangan resiprok adalah
penyilangan ulang dengan menukarkan kelaminnya.
Persilangan resiprok ialah penyilangan yang terjadi dengan menukarkan jenis kelamin jantan dan betina
Agus Hery Susanto.2011:94
184
No Hal
Konsep dalam buku A Konsep literatur
Kategori miskonsepsi Ket
NM MI
OS OG
OC UG
104. 176  Penyimpangan semu hukum
Mendel terjadi karena interaksi antaralel dan interaksi genetik.
Penyimpangan hukum Mendel terjadi karena adanya sifat-sifat yang murni, yang dipengaruhi dua atau lebih
pasangan alel, yang dalam penampilannya saling mempengaruhi atau saling berinteraksi  Djumhur
Winatasasmita, 1993: 257.
105. 177  Kodominan adalah dua alel
dari suatu gen yang diekspresikan secara bersama-
sama dan menghasilkan fenotip yang berbeda pada individu
bergenotip heterozigot. Kodominansi adalah situasi yang terjadi ketika fenotip
dari dua alel ditunjukkan dalam keadaan heterozigot, karena kedua alel sama-sama mempengaruhi fenotip
dengan cara yang terpisah dan dapat dibedakan Campbell dan  Reece, 2011: 293.
106. 178  Dominasi tidak sempurna
terjadi ketika alel dominan tidak dapat menutupi alel
resesif dengan sempurna sehingga menghasilkan fenotip
“campuran” pada individu bergenotip heterozigot.
Peristiwa semi dominasi dominasi tidak sempurna terjadi apabila suatu gen dominan tidak menutupi
pengaruh alel resesifnya dengan sempurna, sehingga pada individu heterozigot akan muncul sifat antara
intermediet Agus Hery Susanto, 2011: 24.
107. 178  Alel ganda merupakan suatu
gen yang memiliki lebih dari dua alel.
Alel ganda merupakan kondisi dimana sebuah lokus gen memiliki lebih dari dua alel Elfrod dan Stansfield, 2007:
27.
108. 180  Alel ganda menyebabkan
adanya gejala polimorfisme, yaitu bertambahnya jenis
fenotipe yang mengarah kepada terbentuknya varietas-
varietas yang berbeda pada suatu populasi.
Keberadaan dua atau lebih alel pada sebuah lokus yang sering disebut alel ganda dapat menyebabkan
polimorfisme.   Variasi genetik yang terjadi pada tingkat DNA dan protein, serta seringkali terekspresikan dalam
bentuk fenotip-fenotip yang berbeda pada populasi disebut polimorfisme Elfrod, dan Stansfield, 2007: 201.
109. 180  Alel letal adalah alel yang
menyebabkan kematian pada individu yang memilikinya.
Alel letal adalah alel yang  dapat mengakibatkan kematian pada individu homozigot Agus Hery Susanto,
2011: 25.