Pengembangan Modul Dasar Penataan Display Pada Mata Pelajaran

103 wawasan siswa, disertai banyak gambar berwarna sehingga tidak membuat bosan dalam membacanya, serta sangat bermanfaat bagi pembelajaran penataan display.

B. PEMBAHASAN

1. Pengembangan Modul Dasar Penataan Display Pada Mata Pelajaran

Penataan dan Peragaan Sebagai Sumber Belajar Untuk Siswa Kelas XI di SMK Negeri 2 Jepara Proses pengembangan modul dasar penataan display pada mata pelajaran penataan dan peragaan sebagai media belajar untuk siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Jepara sesuai dengan model pengembangan yang digunakan yaitu menurut Borg and Gall yang dikutip dalam Tim Puslitjaknov 2008:11 yang meliputi : 1 tahap analisis produk 2 tahap pengembangan, 3 validasi ahli dan revisi, 4 tahap uji coba lapangan skala kecil dan revisi, kemudian yang ke 5 tahap uji coba lapangan skala besar dan revisi kemudian diperoleh hasil akhir produksi. Tahapan analisis produk yang pertama yaitu untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran Penataan Display disekolah dan menentukan standart kompetensi SK dan kompetensi dasar KD yang akan dikembangkan. Selanjutnya adalah melakukan analisis kebutuhan modul merupakan tahap awal untuk mengetahui kebutuhan dari pengembangan modul pembelajaran pada kompetensi dasar penataan display. Setelah melakukan analisis kebutuhan modul maka dilanjutkan 104 dengan menyusun draft. Penyusunan draft merupakan kegiatan menyusun dan mengorganisasi materi pembelajaran untuk mencapai sebuah standar kompetensi atau kompetensi dasar menjadi sebuah kesatuan yang tertata secara sistematis. Tahapan yang kedua yaitu tahap pengembangan yang merupakan proses pembuatan modul dasar penataan display pada mata pelajaran penataan dan peragaan siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Jepara. Tahap pengembangan ini meliputi tahap perencanaan ini untuk menentukan tujuan pembelajaran dan memuat rancangan media pembelajaran tersebut. Tahap pengembangan menghasilkan produk yang berupa sumber belajar siswa berbasis pendidikan karakter dengan materi dasar penataan display. Hasil dari tahap analisis produk dan pengembangan secara jelas telah dijabarkan pada sub bab hasil penelitian. Produk awal selanjutnya dilakukan validasi ahli sumber belajar dan ahli materi. Setelah menempuh kegiatan validasi maka selanjutnya produk diujicobakan kepada siswa kelas XI jurusan Busana Butik di SMK Negeri 2 Jepara dengan membagikan angket penilaian kelayakan modul dasar penataan display melalui tahap uji coba lapangan skala kecil dilanjutkan tahap uji coba lapangan skala besar. Data hasil evaluasi dijaring dengan menggunakan angket skala Likert. Dalam pelaksanaannya, para validator dan responden siswa mencoba menggunakan dan mencermati produk sumber belajar, kemudian memberikan penilaian, komentar dan revisi yang berkaitan dengan aspek- aspek yang ada dalam instrumen yang diberikan. Dalam beberapa hal, para 105 validator menanyakan langsung dan berdiskusi dengan peneliti tentang hal- hal yang berkaitan dengan aspek-aspek yang masih memerlukan perbaikan sehingga produk yang dihasilkan benar-benar layak digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

2. Kelayakan Modul Dasar Penataan Display Pada Mata Pelajaran