Penilaian Kinerja Kinerja Guru

28 rendahnya kecakapan, keterampilan, kesungguhan kerja, dan hasil kerja seorang pegawai akan mempengaruhi kinerjanya. b. Tanggung jawab Tanggung jawab seorang karyawan atau pegawai berkaitan dengan upaya- upaya yang dilakukan untuk menjalankan pekerjaanya. Tanggung jawab seorang karyawan dapat diukur dari pelaksanaan tugas, dedikasi yang dimiliki, serta kemampuannnya untuk bertanggung jawab terkait dengan semua pekerjaan yang dipercayakan kepadanya selama waktu berlangsung. c. Ketaatan Ketaatan karyawan atau pegawai berkaitan dengan disiplin yang dimilikinya dalam menjalankan pekerjaanya. Disiplin ini dilihat dari ketepatan waktu kerja, penggunaan jam kerja, dan kepatuhan terhadap semua aturan yang berlaku dalam sebuah organisasi. Ketaatan juga berkaitan dengan sikap sopan santun selama bekerja. Ada kalanya karyawan menunjukkan sikap yang kurang sopan pada saat bekerja. Hal ini dapat menjadi salah satu indikator karyawan yang kurang bertanggung jawab. d. Kejujuran Dalam bekerja setiap karyawan dituntut untuk bersikap jujur. Kejujuran dalam hal ini dimaksudkan dengan keikhlasan dalam melaksanakan pekerjaan yang diserahkan kepadanya. e. Kerjasama Kerjasama merupakan salah satu faktor penting yang harus dimiliki setiap karyawan-karyawan yang tidak mampu bekerjasama dengan orang lain 29 merupakaan cerminan ketidakmampuannya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja. Selain aspek prestasi kerja, tanggungjawab, ketaatan, kejujuran, dan kerjasama, juga terdapat beberapa aspek lainnya yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja karyawan. Hal ini disesuaikan dengan posisi atau jabatan yang dimiliki pegawai. Menurut Noeng Muhadjir 1999: 80-85 terdapat empat model pengukuran kinerja guru. Kriteria pengukuran kinerja tersebut adalah sebagai berikut: a. Model STAG Standard Teacher Competence Upprasal Guide yang mengetengahkan empat komponen yang terdiri dari tujuan, penampilan performance , evaluasi dan profesionalitas serta kemasyarakatan b. Model Rob Nerris yang mengetengahkan enam komponen yang terdiri dari kualitas personal, persiapan mengajar, perumusan tujuan, evaluasi, penampilan dikelas, dan penampilan siswa. c. Model Oregon OCE CBTE: Oregon Collage of Education Competence Basell Teacher Education yang mengetengahkan lima komponen, yang terdiri dari perencanaan dan persiapan kemampuan mengajar, kemampuan hubungan interpersonal, kemampuan hubungan dan tanggung jawab professional terhadap orang tua, kulikuler, administrasi, dan anggaran. d. Model APKG Alat Penilaian Kinerja Guru yang telah disadur dari TPAI Teacher Performance Assesment Instructure yang mengetengahkan lima komponen yang terdiri dari rencana pengajaran, prosedur pengajaran, hubungan antar pribadi, standar professional, dan persepsi siswa. 30 Lebih lanjut, Bolla 1983: 1-11 menyatakan bahwa untuk penilaian terhadap peningkatan kualitas pendidikan, dilakukan dengan menggunakan APKG Alat Penilaian Kinerja Guru, dimana APKG ini memfokuskan penilaian terhadap kegiatan professional guru perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut di atas memperlihatkan bahwa terdapat sejumlah aspek yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja guru. Pada penelitian ini penilaian kinerja yang digunakan adalah model APKG, hal ini mengacu pada pendapat Bolla bahwa aspek penilaian dengan model APKG didasarkan pada kemampuan guru dalam melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, dan tindak lanjut hasil pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan Undang-undang nomor 20 tahun 2005 yang menyebutkan bahwa tugas profesionalisme guru tercermin dari kemampuan guru dalam melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran dan tindak lanjut hasil penilaian. Dengan demikian, maka dalam penelitian ini model APKG dirasa lebih sesuai untuk mengukur kinerja guru.

4. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja bermanfaat untuk mengetahui secara keseluruhan kondisi dari suatu organisasi, hal ini dapat terlihat dari kondisi karyawan atau pegawai yang tercermin dari hasil penilaian kinerja. 31 Adapun tujuan dari diadakannya penilaian kinerja menurut Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah 2009: 227 adalah: a. Untuk mengetahui tujuan dan sasaran manajemen dan pegawai. b. Memotivasi pegawai untuk memperbaiki kinerja. c. Mendistribusikan rewa rd dari organisasi instansi yang dapat barupa pertambahan gaji upah dan promosi yang adil. d. Mengadakan penelitian manajemen personalia. Sedangkan menurut Malayu S. P. Hasibuan 2007: 89 tujuan penilaian kinerja adalah sebagai berikut: a. Sebagai dasar pengambilan keputusan yang digunakan untuk promosi, demosi, pemberhentian, dan penetapan besarnya balas jasa. b. Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana karyawan bisa sukses dalam pekerjaannya. c. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektifitas seluruh kegiatan didalam perusahaan. d. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan keefektifan jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, gaya pengawasan, kondisi kerja, dan peralatan kerja. e. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi karyawan yang berada didalam organisasi. f. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga dicapai tujuan untuk mendapatkan informasi kerja yang baik. 32 g. Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan supervisor manager, administrator untuk mengobservasi perilaku bawahan subordinate supaya diketahui minat dan kebutuhan-kebutuhan bawahannya. h. Sebagai alat untuk bisa melihat kekurangan dan kelemahan-kelemahan di masa lampau dan meningkatkan kemampuan karyawan selanjutnya. i. Sebagai kriteria di dalam menentukan seleksi dan penempatan karyawan. j. Sebagai alat untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan personel dan dengan demikian bisa sebagai bahan pertimbangan agar bias diikutsertakan dalam program latihan kerja tambahan. k. Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengembangkan kecakapan karyawan. l. Sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengembangkan uraian pekerjaan job descrition Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja memiliki tujuan yaitu memberikan feedback bagi pegawai guru, serta dapat dipergunakan sebagai pertimbangan penentuan sistem reward, sebagai pertimbangan promosi serta sebagai sumber informasi tentang kebutuhan pelatihan dan pengembangan guru. Selain tujuan yang disebutkan di atas, penilaian kinerja juga memiliki manfaat khususnya bagi organisasi dan guru itu sendiri. Manfaat penilaian kinerja menurut Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah 2009: 277-278 sebagai berikut: a. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi b. Perbaikan kinerja c. Kebutuhan latihan dan pengembangan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI FINANSIAL DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DEALER SENTRAL YAMAHA MALANG

0 3 37

Pengaruh Pemberian Kompensasi Finansial dan Non Finansial Terhadap Kinerja PT. Melati Mulya Banjarmasin

1 10 49

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI FINANSIALDAN KOMPENSASI NON FINANSIAL Analisis Pengaruh Kompensasi Finansial Dan Kompensasi Non Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Dapoer Bistik Sragen.

0 2 20

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Kompensasi Finansial Dan Kompensasi Non Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Dapoer Bistik Sragen.

0 3 6

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. NOVA FURNITURE DI BOYOLALI.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA Analisis Pengaruh Pemberian Kompensasi Finansial Dan Non Finansial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Cv. Hasan Pratama Karanganyar.

0 0 13

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA Analisis Pengaruh Pemberian Kompensasi Finansial Dan Non Finansial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Cv. Hasan Pratama Karanganyar.

0 1 17

Pengaruh Kompensasi Finansial, Kompensasi Non Finansial, dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan UD. Sinar Motor Bandung.

0 2 25

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 1 212

Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, motivasi berprestasi, dan kompensasi terhadap kedisiplinan guru SMP negeri se-Kabupaten Bantul

0 0 7