12
Di samping peranan yang dijelaskan di atas, pendidik dan tenaga kependidikan juga memiliki kewajiban seperti yang dijelaskan dalam Undang-
Undang no. 20 tahun 2003 pasal 40 ayat 2 yaitu pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis, dan dialogis, 2.
Mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan,
3. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa MSDM
merupakan bagian dari proses yang menentukan apa yang diperlukan oleh manusia, bagaimana cara mendapatkannya, bagaimana menggunakan manusia
tersebut dan bagaimana mengatur mereka untuk mencapai tujuan organisasi. Di dalam manajemen sumber daya manusia terdapat sejumlah fungsi operasional,
yakni perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi, pengembangan SDM, kompensasi, keselamatan dan kesehatan kerja, hubungan industrial, dan penelitian sumber
daya manusia. Berdasarkan penjelasan tersebut didapat bahwa kompensasi merupakan
salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia. Berikut ini akan dijelaskan mengenai konsep kompensasi dalam MSDM.
B. Pemberian Kompensasi Non Finansial
1. Pengertian Kompensasi
Uang merupakan motivator paling penting, untuk itu perusahaan menetapkan kebijakan imbalan kompensasi yang paling tepat, agar kinerja
13
pegawai dapat terus ditingkatkan sekaligus untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Malayu S. P. Hasibuan 2007: 118 mengemukakan bahwa
“kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung, atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang
diberikan kepada perusahaan”. Pendapat lain mengenai definisi kompensasi dikemukakan oleh T. Hani
Handoko 2001: 155 bahwa “kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan kepada karyawan yang
dapat bersifat finansial dan non finansial pada periode yang tetap”. Sementara itu menurut William Malayu S. P.
Hasibuan, 2007: 119, “kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai balasan dari pekerjaan yang diberikannya,
baik upah per-jam ataupun gaji periodik didesain dan dikelola oleh bagian personalia”.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kompensasi merupakan balas jasa yang bersifat langsung maupun tidak langsung
yang diberikan perusahaan atau organisasi kepada pegawainya yang telah memberikan kontribusi tenaga dan pikirannya untuk kemajuan dan pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan. Pengertian kompensasi yang baik menurut Mulyasa Marzuki, 2008: 17
yaitu “kompensasi adalah balas jasa yang diberikan dinas pendidikan dan sekolah kepada tenaga kependidikan, yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai
kecenderungan diberikan secara tetap”. Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kompensasi merupakan suatu penghargaan yang
14
diberikan kepada para tenaga pengajar secara adil dan layak, sesuai dengan prestasi kerja guru yang telah dicapai.
2. Tujuan Pemberian Kompensasi
Tujuan pemberian kompensasi ini hendaknya memberikan kepuasan kepada semua pihak, guru dapat memenuhi kebutuhannya, kepala sekolah
mendapat hasil yang baik karena guru bekerja dengan efektif, dan masyarakat mendapatkan hasil yang baik dengan lulusan yang membanggakan. Menurut
Samsudin 2006: 188 secara umum tujuan pemberian kompensasi adalah sebagai berikut:
a. Pemenuhan kebutuhan ekonomi.
Karyawan menerima kompensasi berupa uang, gaji atau bentuk lainnya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari atau dengan kata lain,
kebutuhan ekonominya terpenuhi. b.
Meningkatkan produktivitas kerja. Pemberian kompensasi yang makin baik akan mendorong karyawan
bekerja secara produktif. c.
Memajukan organisasi atau perusahaan. Semakin berani suatu organisasi atau perusahaan memberikan kompensasi
yang tinggi, semakin menunjukkan betapa suksesnya suatu perusahaan, sebab pemberian kompensasi yang tinggi hanya mungkin apabila pendapatan
perusahaan yang digunakan itu makin besar.