106
menyanggah, menjawab pertanyaan, dan memberi tanggapan. Untuk itu guru harus menggunakan model dan metode pembelajaran yang dapat
membantu siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa.
2. Kemandirian Belajar Siswa Terhadap Mata Diklat Sanitasi Industri
Dilihat Dari Masing-masing Indikator
Kemandirian belajar siswa untuk setiap siklus siklus I, siklus II, siklus III dilihat dari lima indikator yaitu percaya diri, disiplin, motivasi,
inisiatif dan tanggung jawab telah menunjukkan hasil yang signifikansi. Kemandirian belajar siswa terhadap mata diklat Sanitasi Industri dilihat
dari masing-masing indikator untuk siklus I, siklus II, dan siklus III akan disajikan sebagai berikut:
a. Motivasi
Motivasi pada siklus I, siklus II, dan siklus III pada penelitian ini terjadi peningkatan. Dari siklus I 66,66 meningkat menjadi
76,67 dengan peningkatan motivasi berupa siswa sudah memiliki dorongan rasa ingin tahu yang tinggi, siswa bersedia mengerjakan
pekerjaan yang sulit dan tidak takut gagal Suryana 2006:52. Sejalan dengan penelitian lain tentang kemandirian belajar siswa pada aspek
motivasi, dapat dilihat gambaran keberhasilankegagalan tentang hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain yaitu Sunartejo wati 2009
dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar Matematika Siswa Kelas VIII B SMP N 4 Depok Melalui Metode Discovery
”
107
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemandirian belajar melalui metode discovery bahwa tingkat motivasi dari siklus I 69,17
menjadi 86,11 dengan peningkatan motivasi berupa siswa bersedia mengerjakan soal sesuai dengan hasil temuan nya dan tidak takut
gagal. b.
Disiplin Disiplin pada siklus I, siklus II, dan siklus III pada penelitian
ini terjadi peningkatan. Dari siklus I 46,66 meningkat menjadi 93,33 dengan peningkatan disiplin berupa siswa sudah memiliki
kesadaran untuk melaksanakan kegiatan belajar Suharsimi Arikunto 1993:14. Sejalan dengan penelitian lain tentang kemandirian belajar
siswa pada
aspek disiplin,
dapat dilihat
gambaran keberhasilankegagalan tentang hasil penelitian yang dilakukan oleh
peneliti lain yaitu Nurbaitik Titik 2008 dengan hasil penelitian menunjukkan
pengaruh disiplin
belajar dapat
meningkatkan kemandirian belajar dan berpengaruh pada prestasi belajar matematika.
Disiplin siklus I sebesar 72,62 menjadi 95,10. c.
Inisiatif Inisiatif pada siklus I, siklus II, dan siklus III pada penelitian
ini terjadi peningkatan. Dari siklus I 43,33 meningkat menjadi 80,67 dengan peningkatan inisiatif berupa siswa sudah mempunyai
kemampuan atau gagasan yang tinggi saat proses pembelajaran berlangsung Slameto 2003:147. Sejalan dengan penelitian lain
108
tentang kemandirian belajar siswa pada aspek inisiatif, dapat dilihat gambaran keberhasilankegagalan tentang hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti lain yaitu Ika Rahmawati 2007 dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Inquiry dapat diterapkan pada
pembelajaran biologi pada materi pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah siswa kelas X MA Wahid sehingga kemandirian
belajar siswa meningkat. Inisiatif siklus I, siklus II dan siklus III penelitian ini terjadi peningkatan dari 69,17 menjadi 86,11.
d. Percaya diri
Percaya diri pada siklus I, siklus II, dan siklus III pada penelitian ini terjadi peningkatan. Dari siklus I 46,66 meningkat
menjadi 85,67 dengan peningkatan percaya diri berupa siswa sudah tidak malu-malu saat maju ke depan untuk presentasi hasil diskusi
Thursan Hakim 2005:5-6. Sejalan dengan penelitian lain tentang kemandirian belajar siswa pada aspek percaya diri, dapat dilihat
gambaran keberhasilankegagalan tentang hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain yaitu Sunartejowati 2009 dengan hasil
penelitian menunjukkan peningkatan kemandirian belajar melalui metode discovery bahwa tingkat percaya diri dari siklus I 51,80
menjadi 86,67 dengan peningkatan percaya diri berupa siswa bersedia mengungkapkan hasil temuannya sesuai dengan metode
discovery dengan mengembangkan potensi dirinya.
109
e. Tanggung jawab
Tanggung jawab pada siklus I, siklus II, dan siklus III pada penelitian ini terjadi peningkatan. Dari siklus I 42,33 meningkat
menjadi 85,67 dengan peningkatan tanggung jawab berupa siswa sudah bisan membuat manajemen waktu dengan baik selama proses
pembelajaran berlangsung Darius 2008. Sejalan dengan penelitian lain tentang kemandirian belajar siswa pada aspek tanggung jawab,
dapat dilihat gambaran keberhasilankegagalan tentang hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain yaitu Fenny Anggraini 2011 hasil
penelitian menunjukkan tercapainya kemandirian belajar dari siklus I sebesar 69,45 menjadi 75,52 pada mata diklat menerapkan proses
pengecilan ukuran siswa kelas X TPHP 1 SMK N 1 Pandak melalui metode Discovery.
110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :
1. Penerapan model Problem Solving menggunakan metode diskusi dapat
berjalan seperti yang telah direncanakan yaitu: a Siklus I, siswa mengerjakan Lembar Kerja Kelompok LKK dengan diskusi melakukan
kegiatan analisis di lingkungan sekolah, kemudian siswa mencari solusi dan memecahkan permasalahan tersebut.b Siklus II, siswa mengerjakan
Lembar Kerja Kelompok LKK dengan diskusi mencari referensi dari buku panduan, modul atau buku-buku yang ada di perpustakaan c Siklus
III, siswa mengerjakan Lembar Kerja Kelompok LKK dengan diskusi mencari referensi dari internet.
2. Peningkatan kemandirian belajar siswa ditandai dengan peningkatan
persentase aspek-aspek kemandirian yang diamati pada angket, yaitu, a motivasi siswa meningkat dari siklus I sebesar 76,67, Siklus II 80 dan
siklus III menjadi 83,33, b aspek tanggung jawab meningkat dari siklus I sebesar 60, siklus II 66,66 dan siklus III menjadi 73,33, c aspek
percaya diri siswa meningkat dari siklus I sebesar 53,33, siklus II 56,67 dan siklus III menjadi 63,33 , d aspek disiplin siswa meningkat
dari siklus I sebesar 50, siklus II 60 dan siklus III menjadi 63,33, e