10
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku sesorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan seseorang
dalam berbagai bidang. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, maka
orang tersebut belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan di dalam proses belajar.
2. Kemandirian Belajar
a. Kemandirian
Menurut Jacob Utomo 1990:108, kemandirian adalah suatu kecenderungan
menggunakan kemampuan
sendiri untuk
menyelesaikan masalah secara bebas, progresif dan penuh inisiatif. Kemandirian atau kematangan pribadi juga dapat didefinisikan sebagai
keadaan kesempurnaan dan keutuhan unsur budi dan bahan dalam kesatuan pribadi.
Bhatia yang dikutip oleh Pergola Irianti http:lib.ugm.ac.id datapustaprianti2.pdf mengatakan bahwa kemandirian adalah suatu
keadaan dimana individu mempunyai perilaku yang terarah pada dirinya sendiri. Pendapat tersebut juga diperkuat oleh Kartini dan Dali
yang mengatakan bahwa kemandirian adalah hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri
http:www.e-psikologi.comepsi search.asp
. Kemandirian merupakan salah satu unsur kepribadian yang
penting, karena diperlukan oleh manusia agar dapat menyesuaikan diri secar aktif dalam lingkungan. Rosnida 2007:20, mengatakan bahwa
11
pengertian kemandirian memiliki beberapa aspek kemampuan antara lain mengarahkan perilaku sendiri, mengambil keputusan, bertanggung
jawab, kepercayaan pada diri sendiri, bertindak bebas dan sifat keaslian dalam perilaku.
Dari berbagai macam pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kemandirian adalah suatu keadaan yang dapat berdiri sendiri.
Kemandirian merupakan inisiatif seseorang untuk menyelesaikan masalah dengan kemampuannya sendiri tanpa harus bergantung pada
orang lain. Kemandirian merupakan hal yang sangat penting agar dapat mengarahkan dirinya ke arah tujuan dalam kehidupannya.
b. Kemandirian Belajar
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia mandiri adalah ”berdiri
sendiri”. Kemandirian belajar adalah belajar mandiri, tidak menggantungkan diri kepada orang lain, siswa dituntut untuk memiliki
keaktifan dan inisiatif sendiri dalam belajar Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, 1990:13. Kemandirian diharapkan tumbuh dalam belajar,
bersikap, berbangsa maupun bernegara. Stephen Brookfield 2000:130-133, mengemukakan bahwa
kemandirian belajar merupakan kesadaran diri, digerakkan oleh diri sendiri, kemampuan belajar untuk mencapai tujuannya.
Desi Susilawati 2009:7-8 mendiskripsikan kemandirian belajar sebagai berikut:
12
1 Siswa berusaha untuk meningkatkan tanggung jawab dalam
mengambil berbagai keputusan. 2
Kemandirian dipandang sebagai suatu sifat yang sudah ada pada setiap orang dan situasi pembelajaran.
3 Kemandirian bukan berarti memisahkan diri dari orang lain.
4 Pembelajaran mandiri dapat mentransfer hasil belajarnya yang
berupa pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai situasi. 5
Siswa yang belajar mandiri dapat melibatkan berbagai sumber daya dan aktivitas seperti membaca sendiri, belajar kelompok, latihan
dan kegiatan korespondensi. 6
Peran efektif guru dalam belajar mandiri masih dimungkinkan seperti berdialog dengan siswa, mencari sumber, mengevaluasi
hasil dan mengembangkan berfikir kritis. 7
Beberapa institusi pendidikan menemukan cara untuk mengembangkan belajar mandiri melalui program pembelajaran
terbuka. Jadi kemandirian belajar adalah kondisi aktifitas belajar yang
mandiri tidak tergantung pada orang lain, memiliki kemauan serta bertanggung jawab sendiri dalam menyelesaikan masalah belajarnya.
Kemandirian belajar akan terwujud apabila siswa aktif mengontrol sendiri segala sesuatu yang dikerjakan, mengevaluasi dan selanjutnya
merencanakan sesuatu yang lebih dalam pembelajaran yang dilalui dan siswa juga mau aktif dalam proses pembelajaran.
13
c. Ciri-ciri Kemandirian Belajar