61 Riyo Koesoemobroto, Kepala Inspeksi Daerah Kebudayaan DIY dan
Wakil pimpinan merangkap pimpinan Harian Sdr.R.C. Hardjo Soebrto, Guru Tidak Tetap pada KONRI. Kemudian pada tahun 1976, sekolah ini
berganti nama menjadi Sekolah Menengah Karawitan Indonesia SMKI berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0292O
1976, Desember 1976 berubah nama menjadi Sekolah Menengah Karawitan Indonesia SMKI Negeri Yogyakarta, dan baru pada
tahun1977 berubah lagi menjadi Sekolah Menengah Kejuruan SMK N 1 Kasihan berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No
036O1997, tanggal 7 Maret 1997.
2. Visi dan Misi Sekolah
VISI: “Meningkatkan sumber daya untuk menghasilkan tamatan yang mandiri dan profesional dalam bidang seni pertunjukan sesuai
dengan program keahlian masing- masing”
MISI: “Meningkatkan kinerja sekolah untuk menghasilkan tamatan yang berkualitas, kreatif di bidang sen
i pertunjukan di era globalisasi” Dilihat dari visi dan misi sekolah, dapat diketahui bahwa SMK N 1
Kasihan adalah sekolah yang terfokus dalam bidang pengembangan seni dan kebudayaan khususnya dalam bidang seni dan pertunjukan. Sekolah
tersebut memiliki ciri sebagai sekolah kesenian yang berorientasi pada tamatan yang berkualitas dan profesional sesuai dengan bidangnya dan
sesuai dengan tantangan di era globalisasi.
62
3. Gambaran Guru dan Peserta Didik
a. Keadaan Guru
Dilihat dari hasil penelusuran dokumen-dokumen yang dimiliki SMK N 1 Kasihan, jumlah guru yang ada di sekolah ini
pada tahun ajaran 20142015 sebanyak 88 orang termasuk kepala sekolah. Sekolah ini memiliki guru tetap sebanyak 65 orang dengan
sebanyak 7 orang memiliki jenjang pendidikan S2, S1 sebanyak 54 orang dan untuk jenjang DII sebanyak 4 orang. Sementara jumlah
guru yang berstatus guru tidak tetap sebanyak 23 orang dengan jenjang pendidikan S1 sebanyak 18 orang dan jenjang pendidikan
SLTA DI-DIII sebanyak 5 orang. SMK N 1 Kasihan masih memiliki guru atau tenaga pengajar
yang belum menempuh pendidikan setingkat S1. Jika kita lihat , salah satu persyaratan untuk dapat menjadi seorang tenaga pendidik
atau guru minimal harus mengenyam pendidikan Strata 1 atau S1. Hal ini menjadi salah satu tugas bagi SMK N 1 Kasihan agar dapat
lebih memotivasi para tenaga pendidik yang masih memiliki jenjang pendidikan
SLTA DI-DIII,
untuk melanjutkan
kembali pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu minimal S1.
b. Keadaan Peserta Didik Siswa
SMK N 1 Kasihan adalah sekolah milik pemerintah atau sekolah negeri dengan jumlah keseluruhan siswa tahun ajaran 2014
2015 pada bulan Mei adalah sebanyak 503 siswa. Adapun sebaran
63 jumlah siswa selama 1 tahun terahir dapat dilihat pada tabel halaman
lampiran. Perbandingan antara siswa laki-laki dan perempuan lebih
dominan kepada siswa perempuan, terutama untuk bidang studi tertentu seperti seni tari dan teater. Dalam satu tahun terahir terjadi
pengurangan jumlah siswa baik dari tingkat X maupun tingkat XI. Hal tersebut sebagian besar dikarenakan siswa pindah sekolah dan
dikarenakan sakit yang mengharuskan siswa berhenti bersekolah. Hal yang menyebabkan siswa berpindah sekolah biasanya
dikarenakan siswa tidak mampu mengikuti materi kejuruan sesuai dengan bidang studi yang mereka ambil, sehingga siswa
memutuskan untuk berpindah sekolah ke Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki bidang keahlian otomotif, ekonomi dan
SMK lainnya.
4. Gambaran Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu faktor yang memiliki peran penting dalam menunjang keberhasilan penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran dan pendidikan pada suatu satuan pendiikan. Dapat dikatakan bahwa semakin lengkap dan memadai sarana dan
prasaran pendiikan maka akan semakin besar pula kemungkinan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di suatu satuan pendikan.
64
B. Hasil Penelitian
1. Gambaran Artifak Fisik
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi, bentuk bangunan yang dimiliki oleh SMK N 1 Kasihan bangunan lama yang sudah
diperbaharui. Bangunan yang dimiliki oleh SMK N 1 Kasihan berdasarkan fungsinya terbagi menjadi beberapa bagian. Berikut adalah
gambaran beberapa bangunan dan ruang yang dimiliki oleh SMK N 1 Kasihan yang mendukung terlaksananya kultur akademik:
a. Ruang Teori
SMK N 1 Kasihan memiliki 10 ruang teori yang merupakan bangunan baru dan terletak terpisah dengan kompleks gedung
lainnya. Ruang teori yang ada di SMK N 1 Kasihan menjadi satu kompleks dengan ruang BK dan berdekatan dengan pendopo
sekolah. Ruang teori yang merupakan bangunan baru tersebut dilengkapi dengan dua toilet yang memiliki kondisi yang baik.
Ruang kelas sendiri dapat menampung kurang lebih 40 siswa. Kondisi ruang kelas cukup baik dan konduusif karena berada di luar
kompleks ruang praktik. Untuk ruang kelas yang merupakan bangunan baru memiliki
kondisi yang baik dimana kondisi ruang kelas sesuai dengan standar. Setiap kelas dilengkapi dengan 2 papan tulis, satu set meja guru dan
satu almari penyimpanan bahan ajar. Ruang kelas juga dilengkapi dengan fentilasi udara serta penerangan yang cukup baik sehingga