Pengembangan Kultur Akademik di SMK N 1 Kasihan

130 sekolah memiliki kebijakan dalam bentuk peraturan sekolah dan kontrak belajar. Kedua bentuk kebijakan tersebut lebih mengacu dalam hal kedisiplinan siswa dalam hal tepat waktu. Kebijakan tersebut dirasa masih kurang mampu mengatasi rendahnya kesadaran siswa untuk menghargai waktu. Hal tersebut dikarenakan sekolah tersebut merupakan sekolah yang memiliki latar belakang seni. Dimana sebenarnya menghargai waktu dalam hal ini bukan hanya dalam hal datang ke sekolah tepat waktu. Melainkan bagaimana siswa mampu memanfaatkan waktu mereka dengan melakukan hal-hal yang mampu menghasilkan karya terbaik mereka. Karena pada kenyataannya, banyak siswa SMK N 1 Kasihan yang sudah memiliki job atau pekerjaan di luar jam sekolah yang sesuai dengan bidang keahlian mereka. Sehingga apabila siswa datang ke sekolah tidak tepat waktu seperti apa yang dituangkan di dalam peraturan sekolah. Hal tersebut kurang pas untuk diterapkan karena siswa sudah memanfaatkan waktu mereka dengan baik. Oleh karena itu, kebijakan sekolah tersebut dalam pelaksanaannya masih sangat kurang.

2. Pengembangan Kultur Akademik di SMK N 1 Kasihan

Pengembangan kultur akademik merupakan salah satu cara yang dilakukan sekolah agar berbagai kebijakan dan kegiatan sekolah yang berkaitan dengan kultur atau budaya akademik dapat terus berkembang di sekolah. Sesuai dengan teori yang dijabarkan oleh Zamroni 2007: 254- 131 255 yang menjabarkan tentang langkah-langkah dalam pengembangan kultur sekolah. Apabila dilihat dari teori tersebut, dalam tahapan pengembangan kultur akademik di SMK N 1 Kasihan lebih pada pengembangan melalui visi dan misi sekolah. Hal tersebut dikarenakan di dalam visi dan misi sekolah tersebut sudah termuat berbagai kebijakan, program dan kegiatan sekolah yang berkaitan dengan kultur akademik. Dalam pengembangan kultur akademik melalui visi dan misi sekolah tersebut, sekolah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan visi dan misi tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan sekolah adalah dengan dibentuknya sebuah tim yang bertugas untuk memonitoring dan mengevaluasi berbagai program yang dilaksanakan oleh sekolah. Tim tersebut adalah QMR Quality Management Review, tim ini memiliki tugas untuk memonitoring dan mengevaluasi berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang ada di setiap unit kerja di sekolah. Dengan adanya tim tersebut, sekolah menjadi lebih mudah dalam melakukan evaluasi terkait dengan pelaksanaan berbagai kebijakan progrma dan kegiatan yang dimiliki oleh setiap unit kerja. Kebijakan, progrma dan kegiatan yang ada di setiap unit kerja merupakan upaya untuk mengembangkan kultur akademik sekolah. Selain adanya tim tersebut, sekolah memiliki faktor pendukung yang berpengaruh dalam pencapaian visi dan misi sekolah dalam upaya mengembangkan kultur akademik. Faktor pendukung tersebut adalah adanya tenaga pendidik yang memiliki kesadaran untuk mendidik dan mengajar siswa, hal 132 tersebut memiliki peran cukup penting dalam pencapaian visi dan misi sekolah. Karena apabila sekolah hanya memiliki tenaga pendidik yang hanya sekedar mengajar saja, hal tersebut akan menghambat dalam pelaksanaan berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah. Faktor lain yang menjadi pendukung adalah sekolah memiliki kepala sekolah yang berkompeten sesuai dengan bidang keahlian di SMK N 1 Kasihan. Hal tersebut juga memiliki peran yang cukup besar dalam pencapaian visi dan misi sekolah. Dengan adanya kepala sekolah yang sesuai dengan jurusan, maka sekolah akan lebih mempermudah kinerja kepala sekolah itu sendiri dan seluruh warga sekolah.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam menumbuhkan Budaya