37 c
Adanya friksi yang mengarah pada perpecahan, terbentuknya kelompok yang saling menjatuhkan.
d Penekanan pada nilai pelajaran bukan pada kemampuan.
e Artifak yang netral muatan kultural.
f Kegiatan arisan sekolah, jumlah fasilitas sekolah, dan sebagainya.
2 Artifak, Nilai, Keyakinan dan Asumsi
Dalam kaitannya dengan kebutuhan pengembangan kultur sekolah, yang perlu dipahami adalah bahwa kultur hanya dapat dikenali melalui
pencerminannya pada berbagai hal yang dapat diamati yang disebut dengan artifak. Farida Hanum 2013: 206-207 menjabarkan bahwa
artifak dapat berupa: a
Perilaku verbal: ungkapan lisan tulis dalam bentuk kalimat dan kata-kata.
b Perilaku Nonverbal: ungkapan dalam tindakan.
c Benda hasil budaya: arsitek, interior, lambang, tata ruang, mebelair,
dan sebagainya. Sedangkan, dibalik artifak tersembunyi kultur yang dapat berupa:
a Nilai-nilai: mutu, disiplin, toleransi dan sebagainya.
b Keyakinan: tidak kalah dengan sekolah lain bila mau kerja keras.
c Asumsi: semua anak dapat menguasai bahan pelajaran, hanya
waktu yang diperlakukan berbeda.
4. Unsur Kultur Sekolah
Weyne K Hoydan Cecil G. Miskel dalam Wirawan 2007: 18 menjabarkan model budaya organisasi sekolah adalah terdiri dari norma,
nilai dan asumsi-asumsi yang tidak diucapkan seperti yang dituangkan dalam gambar beriku
38 a.
Norma Hoy dan Miskel dalam Wirawan 2007: 17 menjelaskan bahwa
norma merupakan elemen dasar dari sebuah budaya suatu organisasi. Norma biasanya tidak tertulis dan harapan informal yang terjadi di
bawah pengalaman yang secara langsung mempengaruhi tingkah laku. Gambar 3. Level Kultur Sekolah menurut Hoy dan Miskel
Dalam Asumsi-Asumsi dimengerti tanpa diucapkan -
Premis Abstrak: Sifat AlamiManusia
Sifat Hubungan Kemanusiaan Sifat Kebenaran dan Realitas
Hubungan dengan Lingkungan
Nilai-nilai – Konsepsi Mengenai apa yang
diinginkan: Keterbukaan
Kepercayaan Kerja Sama
Keintiman Tim Kerja
Norma-norma Dukung Para Kolega Anda
Jangan Mengkritik Kepala Sekolah Selesaikan Problem disiplin Anda
Sendiri Bersedia Mmeberikan Bantuan Kepada
para Siswa Kenalilah Kolega Anda
Konkret Dangkal
Abstrak
39 Norma merupakan bagian dari dari budaya, dimana norma adalah
bagian dasar dari sebuah budaya. Sedangkan definisi norma kaitannya dengan budaya organisasi
menurut Gareth R. Jones dalam Wirawan 2007: 43, mengungkapkan bahwa norma adalah standar atau gaya perilaku yang dianggap dapat
diterima atau tipikal untuk suatu kelompok orang. Dalam pengertian ini, norma
dianggap sebuah
standar dalam
mengatur perilaku
seseorang.Dilihat dari kedua pengertian tersebut, dapat diketahui norma merupakan standar perilaku dari sebuah budaya yang ada dan berlaku
bagi seluruh anggota kelompok. b.
Nilai-nilai Bersama Hoy dan Miskel dalam Wirawan 2007: 18 menjabarkan bahwa
nilai-nilai adalah konsepsi mengenai apa yang diharapkan. Nilai-nilai mendefinisikan apa yang harus dilakukan anggota organisasi agar
sukses dalam organisasi. Nilai merupakan sebuah konsep mengenai apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan bersama, dalam kaitannya
dengan sekolah, maka nilai merupakan sebuah konsep mengenai apa yang harus dilakukan oleh seluruh warga sekolah guna mencapai tujuan
bersama. c.
Asumsi-asumsi dimengerti tanpa diucapkan Menurut Hoy dan Miskel dalam Wirawan 2007: 19, pada level
paling dalam dari budaya organisasi adalah asumsi yang dimengerti oleh anggota organisasi tanpa diucapkan tacit assumtion. Asumsi
40 merupakan bagian terdalam dari sebuah budaya, dimana asumsi
merupakan sesatu yang harus dimengerti oleh seluruh anggota organisasi tanpa diucapkan. Kaitannya dengan budaya sekolah, asumsi
merupakan sesuatu yang ada di dalam sekolah yang harusdimengerti oleh seluruh warga sekolah tanpa diucapkan atau di paparkan.
Sedangkan Vembriarto dalam Ariefa Efianingrum 2010: 15 menyebutkan bahwa kebudayaan sekolah memiliki unsur-unsur penting,
yaitu: a.
Letak, lingkungan, dan prasarana fisik sekolah gedung sekolah, mebelair, dan perlengkapan lainnya.
b. Kurikulum sekolah yang memuat gagasan-gagasan maupun fakta-
fakta yang menjadi keseluruhanprogram pendidikan. c.
Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yang terdiri atas siswa, guru, non teaching specialist, dan tenaga administrasi.
d. Nilai-nilai normal, sistem peraturan, dan iklim kehidupan sekolah.
Dari penjabaran mengenai kultur sekolah, dapat diketahui bahwa kultur sekolah memiliki beberapa unsur, diantaranya adalah nilai-nilai, keyakinan,
norma-norma serta asumsi dasar yang menjadi pegangan bagi setiap warga sekolah dalam hal berperilaku serta menjadi ciri khas atau karakteristik
tersendiri bagi sekolah.
5. Fungsi Kultur Sekolah