47
E. Pertanyaan Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, dikembangkan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana Kepala Sekolah, guru dan siswa membudayakan sikap atau
perilaku kritis di SMK N 1 Kasihan? 2.
Bagaimana Kepala Sekolah, guru dan siswa membudayakan sikap atau perilaku kreatif di SMK N 1 Kasihan?
Sekolah
Kebijakan Sekolah
Kultur Sekolah
Artifak Keyakinan
Artifak dapat Dilihat
Artifak Tidak Dapat Dilihat
Nilai Asumsi
Kultur Akademik
Norma
Gambar 4. Alur Pikir Penelitian Kultur Akademik
48 3.
Bagaimana Kepala Sekolah, guru dan siswa membudayakan sikap atau perilaku berprestasi di SMK N 1 Kasihan?
4. Bagaimana Kepala Sekolah, guru dan siswa membudayakan sikap atau
perilaku untuk berfikir positif di SMK N 1 Kasihan? 5.
Bagaimana Kepala Sekolah, guru dan siswa membudayakan sikap atau perilaku untuk selalu menghargai waktu di SMK N 1 Kasihan?
49
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK N 1 Kasihan Bantul atau lebih dikenal dengan SMKI Sekolah Menengah Karawitan Indonesia. Alasan
peneliti menggunakan SMK N 1 Kasihan dalam penelitian ini adalah karena Sekolah Menengah Kejuruan ini merupakan SMK berbasis seni dan kerajinan
satu-satunya di Yogyakarta. Yang membedakan SMK N 1 Kasihan ini berbeda dengan SMK lainnya di Yogyakarta adalah jurusan atau bidang
keahlian SMK ini adalah terdiri dari seni tari, karawitan, pedalangan dan teater.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menjadikan SMK N 1 Kasihan sebagai setting penelitian.Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu dari
bulan April-Juli 2015.
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, karena data-data dalam penelitian ini adalah data yang
berbentuk deskriptif. Suharsimi 2010: 21 menyebutkan bahwa data kualitatif adalah data yang diwujudkan dalam kata keadaan atau kata sifat.
Sedangkan Nana Syaodih 2010: 95 mengungkapkan bahwa, penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut
atau perspektif partisipan. Partisipan sendiri adalah orang-orang yang diajak
50 berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran,
dan persepsinya. Pengertian lain diungkapkan oleh Haris Herdiansyah 2010: 5 yaitu,
esensiinti dari penelitian kualitatif yang membedakan dengan penelitian lainnya adalah memahami, yang dimaksud adalah benar-benar memahami
dari sudut pandang subjek atau sekelompok subjek dan fungsi peneliti hanya “mengemas” apa yang dilihat oleh subjek atau sekelompok subjek. Denzin
dan Lincoln dalam Haris Herdiansyah 2010: 7 menegaskan bahwa penelitian kualitatif ditujukan untuk mendapatkan pemahaman yang mendasar
melalui pengalaman first-hand dari peneliti yang langsung berproses dan melebur menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dengan subyek dan latar
yang akan diteliti berupa laporan yang sebenar-benarnya, apa adanya, dan catatan-catatan lapangan yang aktual.
Secara singkat, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan fenomena sosial, serta data yang diperoleh dari
penelitian ini adalah data yang berbentuk deskriptif.
C. Penentuan Subyek Penelitian