24
3. Kebijakan Sekolah
Dalam pelaksanaan pendidikan di suatu sekolah, dibutuhkan berbagai kebijakan yang digunakan dalam pelaksanaan program-program
sekolah dalam upaya pencapaian tujuan sekolahn. kebijakan sekolah memiliki peran penting dalam peningkatan kualitas sekolah, karena
dengan adanya kebijakan yang tepat, maka akan memberikan kemudahan kepada sekolah dalam mencapai tujuannya.
Duke dan Canady dalam Syafaruddin 2008: 118 menyebutkan bahwa, kebijakan sekolah adalah kerjasama dan keputusanoleh individu
atau keinginan kelompok dengan kewenangan yang sah dari dewan sekolah, pengawas, administrator sekolah atau komite sekolah dan
tanggung jawab bagi kontrak negosiasi. Dalam pengertian ini biasanya kebijakan sekolah dituliskan dan dibagikan kepada seluruh warga
sekolah dalam berbagai bentuk kegiatan sekolah. Pendapat tersebut didukung penjabaran dari Thompson yang
dikutip oleh Syafaruddin 2008: 118 bahwa kebijakan sekolah dibuat oleh orang yang memiliki tanggung jawab dalam proses pembuatan
kebijakan pendidikan, dewan sekolah dan unsur lain yang diberi kewenangan dalam membuat kebijakan, baik kepala sekolah, pengawas,
atau administrator yang memiliki kewenangan mengelola kebijakan dari dewan sekolah. Dalam definisi ini kebijakan sekolah merupakan sebuah
kewenangan yang diberikan kepada pihak-pihak terpilih untuk mengelola kebijakan-kebijakan sekolah.
25 Dalam pelaksanaan kebijakan sekolah, para pembuat kebijakan
harus memperhatikan berbagai kemungkinan yang akan terjadi apabila kebijakan sekolah diterapkan. Duke dan Canady dalam Syafaruddin
2008: 122 menjelaskan bahwa terdapat beberapa fokus yang harus diperhatiakan dalam kebijakan sekoalah agar dalam implementasi
kebijakan dapat sesuai dengan harapan, berikut adalah fokus kebijakan sekolah menurut Duke dan Canady:
a. Melibatkan staf dalam pengambilan keputusan,
b. Kurikulum,
c. Imbalan dan hukuman,
d. Keterlibatan orang tua,
e. Peluang bagi pelajar, dan
f. Ilkim sekolah
Kebijakan sekolah sendiri merupakan bagian dari kebijakan pendidikan, hanya saja kebijakan sekolah memiliki tingkatan lebih
rendah dari kebijakan pendidikan. Hal tersebut dikarenakan, kebijakan pendidikan berasal dari pusat atau dari pemerintah sedangkan kebijakan
sekolah merupakan kebijakan sekolah yang mengacu pada kebijakan pendidikan dari pusat. Dengan kata lain kebijakan pendidikan merupakan
salah satu bentuk desentralisasi pendidikan. Guna memperoleh kebijakan yang sesuai, perlu adanya penulisan
kebijakan dengan
baik serta
secara berkelanjutan
dilakukan pembaharuan. Hal tersebut dilakukan karena akan menghasilkan
26 beberapa keuntungan bagi sekolah seperti yang telah dijelaskan oleh
Gamage dan Pang dalam Syafaruddin 2008: 121-122: a.
Kebijakan menyatakan bahwa sekolah bekerja dalam keadaan efisien dan terurus.
b. Kebijakan mempercepat stabilitas, sasaran, dan administrasi.
c. Kebijakan menjamin pengembangan yang matang serta konsisten
dalam keputusan dan prosedur pelaksanaan. d.
Kebijakan lokal harus konsisten dengan sistem kebijakan dan peraturan yang mempengaruhi sekolah.
e. Kebijakan membantu menjamin bahwa pertemuan menjadi teratur.
f. Kebijakan mempercepat stabilitas dan kelanjutan.
g. Kebijakan memberikan kerangka kerja bagi operasional sekolah.
h. Kebijakan membantu sekolah dalam penilaian pengajaran.
B. Kultur Sekolah