42 e.
Budaya merupakan perekat sosial yang mengikat organisasi menjadi satu, budaya juga mampu menyediakan standar-standar yang sesuai
untuk berperilaku. Dalam pengertian ini dapat dipahami bahwa budaya sekolah
memiliki berbagai fungsi yang pada intinya adalah memberikan identitas tersendiri dari sebuah sekolah, budaya berfungsi sebagai pembeda satu
organisasi dengan organisasi lainnya.
6. Cara Mengembangkan Kultur Sekolah
Dalam upaya terciptanya kultur atau budaya sekolah yang kondusif, perlu dilakukan upaya guna mengembangkan budaya sekolah agar tercipta
budaya sekolah yang diinginkan. Zamroni 2007: 254-255 menjabarkan tentang langkah-langkah dalam pengembangan kultur sekolah, berikut
adalah penjabaran langkah-langkah pengembangan kultur sekolah menurut Zamroni:
a. Menetapkan kelompok yang bersama-sama memiliki kesadaran,
kemauan, dan komitmen melakukan perubahan. b.
Merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah, beserta harapan- harapannya.
c. Siapkan Sumber Daya Manusiadengan kemampuan, kesadaran,
dan kebersamaan yang berkaitan dengan visi dan misi tersebut, dan bentukan tim-tim task force sesuai dengan rancangan
program dan kegiatan yang akan dilakukan.
d. Memulai dengan langkah-langkah dan tindakan yang kongkrit,
mengaitkan tindakan kongkrit dengan nilai-nilaidan asumsi dasar yang ada. Nilai-nilai dan asumsi dasar yang tidak cocok
diubah.
e. Siapkan dua strategi secar simultan strategi level individu dan
level kelembagaan. Dari pemaparan langkah-langkah pengembangan kultur sekolah
tersebut, dapat diketahui bahwa proses pengembangan kultur sekolah tidak
43 terlepas dari kerjasama dari seluruh warga sekolah. Secara tidak langsung,
berkembang atau tidaknya kultur di sebuah sekolah akan ditentukan sendiri dari bagaimana warga sekolah dapat mengelola dan memanfaatkan nya
dengan baik. Sedangkan Peterson dalam Rahmani Abdi 2007: 27-28
memberikan tiga proses dalam upaya membentuk budaya sekolah, yaitu: a.
Membaca budaya sekolah yang ada, memahami sumber sejarah budaya dengan menganalisa norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku.
b. Menilai budaya, menentukan elemen-elemen budaya yang mendukung
tujuan-tujuan inti dan misi sekolah, dan menentukan tujuan-tujuan yang dinilai menghalangi kesuksesan.
c. Membentuk budaya yang dapat memperkuat aspek-aspek positif dan
mengubah aspek-aspek budaya negatif. Upaya membentuk budaya sekolah dimulai dengan mengetahui
bagaimana asal mula atau sejarah didirikannya sebuah sekolah, kemudian memberikan penilaian tentang budaya yang berlaku saat ini dengan
menentukan elemen-elemen sekolah yang dapat mendukung dan menghambat pencapaian kesuksesan sekolah dan kemudian adalah
membentuk budayayang positif dan menghilangkan budaya negatif.
C. Penelitian yang Relevan