Fungsi Kultur Sekolah Kultur Sekolah

40 merupakan bagian terdalam dari sebuah budaya, dimana asumsi merupakan sesatu yang harus dimengerti oleh seluruh anggota organisasi tanpa diucapkan. Kaitannya dengan budaya sekolah, asumsi merupakan sesuatu yang ada di dalam sekolah yang harusdimengerti oleh seluruh warga sekolah tanpa diucapkan atau di paparkan. Sedangkan Vembriarto dalam Ariefa Efianingrum 2010: 15 menyebutkan bahwa kebudayaan sekolah memiliki unsur-unsur penting, yaitu: a. Letak, lingkungan, dan prasarana fisik sekolah gedung sekolah, mebelair, dan perlengkapan lainnya. b. Kurikulum sekolah yang memuat gagasan-gagasan maupun fakta- fakta yang menjadi keseluruhanprogram pendidikan. c. Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yang terdiri atas siswa, guru, non teaching specialist, dan tenaga administrasi. d. Nilai-nilai normal, sistem peraturan, dan iklim kehidupan sekolah. Dari penjabaran mengenai kultur sekolah, dapat diketahui bahwa kultur sekolah memiliki beberapa unsur, diantaranya adalah nilai-nilai, keyakinan, norma-norma serta asumsi dasar yang menjadi pegangan bagi setiap warga sekolah dalam hal berperilaku serta menjadi ciri khas atau karakteristik tersendiri bagi sekolah.

5. Fungsi Kultur Sekolah

Deal dan Peterson dalam Sri Sujarotun 2012:39-40 mengemukakan bahwa kultur sekolah mempunyai berbagai fungsi atau peranan, yaitu: a. Kultur sekolah mempengaruhi efektivitas dan produktivitas sekolah Culture fosters effectiveness and productivity. b. Kultur mempengaruhi hubungan antar sesama dan segala aktivitas yang bersifat kolaboratif yang berpengaruh pada komunikasi yang lebih baik dan penerapan pemecahan masalah 41 Culture improves collegial and collaborative activities that foster better communication and problem-solving practice. c. Kultur mempengaruhi keberhasilan usaha perubahan dan peningkatan sekolah Culture fosters succesful change and improvement effort. d. Kultur membangun komitmen bersama antar staff, para siswa, dan karyawan Culture builts commitment and identification of staff, students, and administrators. e. Kultur menguatkan motivasi staff, para siswa, dan seluruh warga sekolah Cultural amplifies the energy, motivation, and vitality of a school staff, and communiity. f. Kultur meningkatkan perhatian yang terarah pada perilaku keseharian yang penting dan berharga Culture increases the focus of daily behavior and attention on what is important and valued. Pendapat lain tentang fungsi kultur sekolah diungkapkan oleh Stoll dalam Rahmani Abdi 2007: 25 mengungkapkan bahwa budaya pada intinya adalah memberikan dukungan serta identitas pada sekolah dan akan membentuk kerangka kerja framework bagi kegiatan pembelajaran. Dalam pengertian ini budaya sekolah lebih berfungsi sebagai pembentukan kinerja warga sekolah serta menjadi identitas bagi sekolah. Sedangkan menurut Robbins yang dikutip oleh Rahmani Abdi 2007: 25 menjabarkan pentingnya budaya organisasi, yaitu: a. Budaya mempunyai batas- menegaskan fungsi, dengan kata lain budaya menciptakan perbedaan antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. b. Budaya menyediakan kepekaan identitas pada sebuah organisasi. c. Budaya memberikan kemudahan kepada kelompok dalam pengembangan komitmen. d. Budaya mampu meningkatkan stabilitas di dalam sistem sosial. 42 e. Budaya merupakan perekat sosial yang mengikat organisasi menjadi satu, budaya juga mampu menyediakan standar-standar yang sesuai untuk berperilaku. Dalam pengertian ini dapat dipahami bahwa budaya sekolah memiliki berbagai fungsi yang pada intinya adalah memberikan identitas tersendiri dari sebuah sekolah, budaya berfungsi sebagai pembeda satu organisasi dengan organisasi lainnya.

6. Cara Mengembangkan Kultur Sekolah