Uji Coba Instrumen METODE PENELITIAN

orang. Untuk butir soal yang tidak valid atau gugur tidak akan digunakan pada penelitian selanjutnya. Hasil dari pengujian validitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 7. Hasil uji validitas instrumen 2. Uji reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif sama bila dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang sama. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha. Adapun rumus Cronbach Alpha sebagai berikut: = − 1 1 − ∑ Keterangan: r 11 = nilai reliabilitas Variabel Jumlah pernyataan Item gugur Efikasi diri 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 8, 12 Pengalaman berorganisasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 7, 11 Kematangan karir 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26 1, 2, 4, 14 k = jumlah item ∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varian total Riduwan, 2009: 115 Dalam penelitian ini untuk melihat apakah reliabel atau tidak dengan menggunakan Cronbach alpha, suatu instrumen dikatakan reliabel apabila nilai koefesien Cronbach alphanya lebih besar dari 0,70 a 0,70. Dalam penelitian ini apabila ditemukan instrumen penelitian yang tidak memenuhi syarat atau tidak reliabilitas, maka item pertanyaan dalam instrumen penelitian selanjutnya dianggap gugur. Instrumen hasil penelitian reliabilitas dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini : Tabel 8. Hasil uji reliabilitas instrumen variabel Cronbach Alpha Keterangan Efikasi diri 0,853 Reliabel Pengalaman berorganisasi 0,871 Reliabel Kematangan karir 0,865 Reliabel Hasil pengujian reliablitas pada tabel 8 menunjukkan bahwa variabel efikasi diri, pengalaman berorganisasi dan kematangan karir mempunyai nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,70.

G. Teknik Analisa Data 1.

Uji Persyaratan a. Uji Normalitas Salah satu uji prasyarat yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis parametrik yaitu uji normalitas data populasi. Uji ini digunakan untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogrov-Smirnov. Adapun Rumusnya adalah sebagai berikut: KD = 1.36 √ × Keterangan : Kd: harga Kolmogrov-Smirnov yang dicari n 1 : jumlah sampel yang diopservasi n 2 : jumlah sampel yang diharapkan Sugiyono, 2012:159 Hasil perhitungan ini selanjutnya dikonsultasikan dengan harga tabel α = 5. Apabila nilai Kolmogrov-Smirnov lebih kecil dari harga tabel maka data tidak normal dan sebaliknya apabila nilai Kolmogrov-Smirnov lebih besar dari harga tabel maka data tersebut normal. b. Uji Linieritas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah antar variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis regresi linear. Untuk mendeteksi apakah model linear atau tidak dapat dilakukan dengan membandingkan antara nilai F-Statistic dengan F-Tabel yaitu : 1 Jika nilai F-Statistic F-Tabel, atau apabila probabilitas kesalahan kurang dari 5, maka hipotesis yang menyatakan bahwa model linear adalah ditolak. 2 Jika nilai F-Statistic F-Tabel, atau apabila probabilitas kesalahan lebih dari 5, maka hipotesis yang menyatakan bahwa model linear adalah diterima. S = = Keterangan : S : rata-rata dari jumlah kuadrat tuna cocok S : rata-rata dari kuadrat galat Sugiyono, 2012: 266 Apabila F hitung ≤ F tabel atau apabila probabilitas kesalahan lebih besar dari 5 0,05 dianggap hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat linier, dan sebaliknya jika F hitung ≥ F tabel atau apabila probabilitas kesalahan kurang dari 5, maka hubungan masing-masing variabel tidak linier. c. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang terbentuk mengandung korelasi antar variabel bebas. F = Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut Imam Ghozali, 2011: 105 : 1 Nilai R square yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yang sanagt tinggi, tetapi secara individual variabel- variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat. 2 Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,90, maka hal ini merupakan indiaksi adanya multikoleniaritas. Multikolinearitas juga dapat dilihat dari nilai tolerance dan dan lawannya variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Model yang terbebas dari multikolinearitas mempunyai nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.