Pengaruh pengalaman berorganisasi terhadap kematangan karir

Hasil penelitian ini didukung oleh Bernardin dan Russel 1993, yaitu perencanaan karir merupakan proses yang sengaja dilakukan untuk menyadari kemampuan, kesempatan, kendala pilihan dan konsekuensi diri terhadap karir. Progam kerja, pendidikan, dan pengalaman yang berhubungan dengan pengembangan untuk mengarahkan, mengatur waktu dan langkah-langkah untuk mencapai tujuan karir tertentu. Dalam perencanaan karir individu memilih jalur mana yang akan dilalui dalam membentuk sejarah karirnya, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan kesempatan yang dimiliki juga kesempatan yang diberikan perusahaan. Sub-proses yang dilakukan individu dalam perencanaan karir adalah pemilihan jabatan Occupational choice, pemilihan organisasi Organizational choice, pemilihan penugasanpekerjaan Choice of job assignment, dan pengembangan karir pribadi Career self development. Pada umumnya perencanaan karir terdiri atas : yang pertama yaitu penilaian individu tentang kemampuan, minat dan tujuan karir. Yang kedua yaitu komunikasi imformasi tentang kebebasan memilih dan kesempatan karir pada organisasi. 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tingkat kematangan karir yang dimiliki oleh siswa Otomotif kelas XI SMK Negeri di D.I.Y berada dalam kategori yang sedang, karena hampir semua siswa menyatakan dirinya memiliki kematangan karir yang sedang. 2. Efikasi diri tidak memberikan pengaruh terhadap kematangan karir siswa Otomotif kelas XI SMK Negeri di D.I.Y 3. Pengalaman berorganisasi memberikan pengaruh terhadap kematangan karir siswa Otomotif kelas XI SMK Negeri di D.I.Y 4. Efikasi dan pengalaman berorganisasi secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap kematangan karir siswa Otomotif kelas XI SMK Negeri di D.I.Y

B. Implikasi Penelitian

Berdasarkan penelitian dengan menggunakan angket ini, menunjukkan bahwa terdapatnya pengaruh efikasi diri dan pengalaman berorganisasi bersama-sama terhadap kematangan karir siswa Otomotif kelas XI SMK Negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sementara secara sendiri- sendiri efikasi diri tidak mempengaruhi kematangan karir siswa, akan tetapi pengalaman berorganisasi mempengaruhi kematangan karir siswa Otomotif kelas XI SMK Negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya siswa yang sering mengikuti organisasi yang diikuti