Uji Prasarat dan Analisis

Tabel 13. Hasil uji linieritas Variabel F hitung Sig. Keterangan X1 - Y 0,848 0,711 linier X2 - Y 0,916 0,613 linier Dari hasil tabel uji linieritas di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linier antara variabel bebas dengan variabel terikat, dikarenakan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 dengan kata lain, pada taraf signifikansi 5, model regresi lolos uji linieritas. 3. Uji Multikolinieritas Model regresi yang baik adalah regresi yang terbebas dari masalah multikolinearitas adanya variabel bebas yang saling berhubungan. Untuk mengetahui ada tidaknya, multikolinieritas dengan mendasarkan pada nilai tolerance dan VIF. Model lolos uji multikolinearitas, jika nilai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 14. Tabel14. Ringkasan hasil uji multikolinieritas variabel Tolerance VIF Keterangan Efikasi diri 0,998 1,002 Tidak terjadi multikolinieritas Pengalaman berorganisasi 0,998 1,002 Tidak terjadi multikolinieritas Karena nilai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10, maka model lulus uji multikolinieritas, dengan demikian tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas sehingga analisis regresi dapat dilanjutkan.

C. Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang dirumuskan. Oleh sebab itu, jawaban sementara ini harus diuji kebenaranya. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana dengan satu prediktor untuk hipotesis pertama dan kedua. Sedangkan untuk menguji hipotesis ketiga digunakan teknik analisis regresi ganda dengan dua prediktor. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pengujian hipotesis pertama Hipotesis pertama menyatakan bahwa adanya pengaruh efikasi diri terhadap kematangan karir siswa Otomotif kelas XI SMK Negeri di D.I.Y. Di bawah ini adalah hasil pengujian hipotesis dengan regresi sederhana dengan satu prediktor. Tabel 15. Hasil perhitungan regresi sederhana variabel X 1 X 1 -0,290 Konstanta 93,282 R 0,131 R 2 0,17 T hitung -2,196 T tabel 1,97 a. Persamaan garis regresi Besarnya harga prediktor X 1 sebesar -0,290 dan bilangan konstantanya sebesar 93,285. Berdasarkan angka-angka tersebut dapat disusun persamaan garis regresi sebagai berikut : Y = 93,282 – 0,290X 1 Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefesien X1 sebesar -0,290 yang berarti, apabila efikasi diri X 1 menurun 1 poin maka kematangan karir Y akan menurun sebesar -0,290. b. Koefesien determinasi R 2 Koefesien determinasi menunjukkan tingkat ketepatan garis regresi. Garis regresi digunakan untuk menjelaskan proporsi dari kematangan karir siswa Y yang diterangkan oleh variabel independennya. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS versi 16 for windows menunjukkan R 2 sebesar 0,17. Nilai tersebut berarti 17 perubahan variabel kematangan karir Y dapat dipengaruhi oleh efikasi diri X 1 , sedangkan 83 dijelaskan oleh variabel yang lain. c. Pengujian signifikansi regresi dengan uji t Hipotesis pertama untuk efikasi diri terhadap kematangan karir siwa sebagai berikut : Ho : efikasi diri tidak berpengaruh terhadap kematangan karir siswa Otomotif kelas XI SMK Negeri di D.I.Y Ha : efikasi diri berpengaruh terhadap kematangan karir siswa Otomotif kelas XI SMK Negeri di D.I.Y Pada tabel 15 diperoleh hasil t hitung sebesar -0,293 dan t tabel sebesar 1,97. Hal ini menunjukkan bahwa nilai T hitung lebih kecil dari t tabel -0,293 1,97 dengan nilai signifikan 5 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa efikasi diri tidak mempengaruhi kematangan karir siswa Otomotif kelas XI SMK Negeri di D.I.Y. 2. Pengujian Hipotesis kedua Hipotesis kedua menyatakan bahwa adanya pengaruh pengalaman berorganisasi terhadap kematangan karir siswa Otomotif kelas XI SMK Negeri di D.I.Y. Di bawah ini adalah hasil pengujian hipotesis dengan regresi sederhana dengan satu prediktor. Tabel 16. Hasil perhitungan regresi sederhana variabel X 2 X 2 0,280 Konstanta 54,665 R 0,147 R 2 0,22 T hitung 2,478 T tabel 1,97