53 penyesuaian diri dengan kuatnya pengaruh kelompok sebaya,perubahan
dalam perilaku sosial, pengelompokan sosial yang baru, nilai-nilai baru dalam seleksi persahabatan, nilai-nila baru dalam dukungan dan penolakan
sosial, dan nilai-nilai baru dalam seleksi pemimpin. Berikutnya Hurlock 1993: 213-217 menjelaskan perubahan sosial
pada diri remaja itu sebagai berikut:
a. Kuatnya Pengaruh Kelompok Sebaya
Remaja lebih sering berada diluar bersama teman-teman sebayanya dibandingkan dengan keluarganya dirumah, sehingga dapat dimengerti
bahwa pengaruh teman-teman sebaya terhadap sikap, pembicaraan, minat, dan perilaku lebih besar dibandingkan dengan pengaruh keluarga.
bagi remaja, semakin banyak kesamaan yang ia miliki dengan kelompok sebaya, maka semakin besar kemungkinannya untuk diterima dalam
kelompok tersebut. Misal persamaan dalam mode pakaian, hobi, jenis musik yang didengar atau jenis film yang ditonton. Remaja juga
cenderung gampang terpengaruh oleh kelompok sebayanya. Misal bila kelompok sebaya merokok atau meminum minuman keras, remaja
cenderung mengikutinya tanpa memperdulikan perasan dan akibatnya bagi mereka. Karena dengan begitu mereka merasa semakin erat dan
kompak. Pengaruh teman sebaya akan semakin berkurang seiring
bertambahnya usia si remaja tersebut. Hal ini berkaitan dengan keinginan remaja untuk mandiri. Upaya pencarian identitas diri dalam proses
54 menjadi mandiri mengurangi pengaruh kelompok sebaya pada remaja.
Selain itu pada usia remaja individu cenderung mengurangi jumlah teman, karena bagi remaja, ikatan persahabatan yang kuat lebih berarti
daripada berada pada kelompok sosial yang besar. sehingga pengaruh kelompok sosial yang besar menjadi kurang menonjol dibandingkan
pengaruh teman-teman.
b. Perubahan dalam Perilaku Sosial
Perubahan paling menonjol yang terjadi pada remaja dalam bidang sikap dan perilaku sosial adalah perubahan yang terjadi di bidang
heteroseksual. berbeda dengan masa anak-anak dimana individu cenderung lebih suka bergaul dengan sesama jenisnya, pada usia remaja,
individu mulai menyukai lawan jenis sebagai teman, bahkan remaja bisa jadi lebih menyukai berteman dengan lawan jenis dibandingkan teman
sejenisnya. Kegiatan sosial remaja, baik dengan sesama jenis maupun lawan jenis biasanya akan mencapai puncaknya pada masa-masa sekolah
menengah atas. Dengan meluasnya kesempatan melibatkan diri dalam kegiatan
sosial, maka wawasan sosial remaja akan membaik, hal ini membuat remaja lebih bisa menilai teman-temannya dengan lebih baik,
meningkatnya kemampuan penyesuaian diri dalam berbagai situasi sosial, dan berkurangnya pertengkaran. Selain itu dengan betambahnya
kompetensi sosial
remaja seperti
kemampuan berbicara,
olahraga,melakukan permainan yang populer dan keterampilan
55 menempatkan diri dengan baik dalan berbagai situasis sosial maka
kepercayaan diri remaja dalam pergaulan akan meningkat. Bertambah dan berkurangnya prasangka dan diskriminasi pada
masa remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana remaja berada dan oleh sikap serta perilaku teman-temannya. remaja sebagai kelompok
cenderung lebih memilih dalam memilih teman. Oleh karena itu remaja yang latar belakang sosial,agama, atau sosial ekonominya berbeda,
dianggap kurang disenangi dibandingkan dengan remaja dengan latar belakang yang sama. Bila remaja menghadapi teman-teman yang mereka
anggap kurang cocok ini, ia cenderung bersikap acuh dan tidak menyatakan perasaan superioritasnya.
c. Pengelompokan Sosial Baru