Setting Penelitian Metode Pengumpulan Data Instrumen Penelitian

71 Ciri-ciri ini diambil karena sesuai dengan judul penelitian bahwa peneliti ingin mendapatkan subyek remaja Islam bali yang tinggal di kecamatan Abiansemal, Badung, Bali. Karena akulturasi psikologis merupakan proses yang panjang maka ditentukan minimal subyek telah tinggal di Bali selama 10 tahun. Rentang waktu tersebut menjadi kriteria dikarenakan menurut peneliti proses terjadinya akulturasi seorang remaja terjadi dalam kurun waktu tesebut, apabila kurang dari waktu tersebut dikhawatirkan data kurang valid karena usia responden masih usia anak-anak.

C. Setting Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali karena di daerah tersebut banyak Remaja Islam yang keluarganya menetap cukup lama sebagai kaum minoritas. Sehingga penulis dapat memperoleh informasi yang mendalam mengenai akulturasi psikologis yang dialami remaja islam sebagai muslim minoritas.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi, namun tetap menggunakan pedoman pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelum wawancara. Observasi pada penelitian ini yaitu peneliti melakukan pengamatan tanpa berperan serta. Sehingga hasil wawancara dan observasi akan 72 dikolaborasikan dan disesuaikan dengan kajian teori yang ada untuk menarik sebuah kesimpulan. 1. Observasi Maman Rahman mengatakan 1999: 77 Observasi diartikan sebagai pengamat dan pencatat secara sistematik terdapat gejala yang tampak pada obyek penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis observasi partisipan dan non partisipan, dalam observasi ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung dan secara tidak langsung terhadap kehidupan subyek Pedoman observasi terlampir. 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang pengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai, yang memberi jawaban atas pertanyaan tersebut Moleong, 1998. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam, maksudnya peneliti akan membuat pedoman wawancara sebelumnya namun peneliti dapat juga mengembangkan pertanyaan tersebut jika memang diperlukan sehingga maksud dan tujuan penelitian dapat tercapai Pedoman wawancara terlampir.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen utama adalah peneliti itu sendiri yang dapat bertindak sebagai alat yang adaptif serta responsif. Dibantu dengan instrumen lain seperti tape recorder, kamera digital, pedoman 73 wawancara dan pedoman observasi. Dalam penelitian kualitatif menurut S. Nasution 1986 : 55 peneliti menjadi instrumen karena segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti, baik masalah fokus penelitian, data yang dikumpulkan maupun hasilnya belum diketahui secara pasti terlebih dahulu. Manusia sebagai instrumen memiliki ciri- ciri umum sebagai berikut: a Responsif b Dapat menyesuaikan diri c Menekankan kebutuhan d Memproses data secepatnya e Memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasi dan mengikhtisarkan. Dalam wawancara dan observasi terhadap remaja islam yang mengalami akulturasi psikologis ini instrumen penelitian yang digunakan adalah smartphone sebagai alat rekam dan observasi.

F. Metode Analisis Data