9 menyesuaikan diri dengan perbedaan budaya di lingkungan pergaulannya, serta
membantu remaja Islam bali menghadapi permasalahan-permasalahan yang timbul akibat perbedaan budaya tersebut.
Dalam pelaksanaan penelitian ini pendekatan penelitan dengan metode kulatitaf deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa metode observasi
objek penelitian untuk mendapatkan data pendukung dan metode wawancara secara mendalam kepada responden sebagai data yang akan digunakan untuk
mengetahui proses akulturasi remaja Islam di kecamatan Abiansemal Bali. Dari hasil observasi dan wawancara, data yang didapatkan akan di olah hingga
nantinya bisa menghasilkan sebuah kesimpulan. Dari proses inilah diharapkan mampu menentukan sampai sejauh mana proses akulturasi yang terjadi pada
remaja Islam di kecamatan Abiansemal yang dilihat dari sisi pergaulan remaja tersebut di lingkungan sekolah, rumah, dan teman sepermainan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Saat ini penduduk beragama Islam di Pulau Bali merupakan penduduk
minoritas. 2.
Remaja Islam tumbuh, berkembang dan bersosialisasi dengan lingkungan yang berbeda dari apa yang menjadi prinsipnya, hal ini secara langsung dan
tidak langsung akan membawa berbagai efek psikologis dalam perkembangan remaja.
10 3.
Dalam lingkungan pergaulan remaja Islam menemui banyaknya norma,nilai dan kebiasaan yang berbeda dari dasar agama yang dianutnya sedangkan di
satu sisi ia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial pergaulannya. 4.
Remaja Islam dapat mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan sekolah dan bergabung dengan dengan teman sebaya yang didominasi oleh
penduduk asli Hindu Bali. 5.
Dalam hubungan teman sebaya baik di lingkungan sekolah, atau lingkungan tempat tinggal remaja Islam harus beradaptasi dan berkompromi dengan
budaya yang dianut teman-temannya. 6.
Melalui interaksi yang terus-menerus remaja Islam dapat mengalami akulturasi psikologis dimana ia akan menentukan tafsiran mereka sendiri
dalam pergaulannya mengenai nilai-nilai norma dalam menjalani kehidupan diantara keadaan dua kebudayaan yang berbeda.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti membatasai masalah pada akulturasi psikologis remaja Islam Bali
sebagai Muslim minoritas di kecamatan Abiansemal, Badung, Bali dilihat dari sisi pergaulan sosial remaja Islam di sekolah, rumah, dan teman komunitas.
D. Rumusan Masalah
Penentuan proses akulturasi psikologis bagi remaja Islam muslim minoritas di kecamatan Abiansemal, Badung, Bali masih menjadi studi yang
11 penting untuk dilakukan agar dapat mengetahui fenomena yang terjadi
sehingga bisa dicarikan solusi atas permasalahan yang timbul. Permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah terkait dengan mengetahui dan
mendesikripsikan bagaimana hasil strategi akulturasi psikologis remaja Islam di Bali dilihat dari sisi psikologis yang diterjemahkan kedalam 3 aspek yaitu
aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik dan remaja tersebut hidup dalam lingkup 2 kebudayaan dan latar belakang yang berbeda di dalam
kehidupan sosial pergaulannya.
E. Tujuan Penelitian