Nilai Baru dalam Memilih Teman Nilai Baru dalam Penerimaan Sosial

57 5 Kelompok Geng Remaja yang tidak memiliki klik atau kelompok besar, atau mereka yang tidak puas dengan kelompok yamg terorganisasi biasanya akan mengikuti geng. Anggota dari geng biasanya remaja-remaja sejenis yang minat utamanya menghadapi penolakan teman-teman melalui perilaku antisosial.

d. Nilai Baru dalam Memilih Teman

Remaja tidak lagi memilih teman berdasarkan kemudahaannya, baik dari sekolah atau lingkungan tempat tinggal seperti masa kanak- kanak. Bagi remaja yang terpenting untuk memilih teman adalah mereka memiliki minat dan nilai-nilai yang sama. Remaja menginginkan teman yang dapat mengerti dan dapat mereka percaya, dimana remaja dapat mempercayakan masalah-masalahnya dan dapat membahasa hal-hal yang tidak bisa dibicarakan dengan orang dewasa. Pada salah satu peneilitian disampaikan bahwa remaja menginginkan teman yang dapat dipercaya, dapat diajak bicara dan dapat diandalkan. Pada usia remaja individu tidak lagi hanya menaruh minat pada teman-teman sejenis. Minat kepada lawan jenis semakin besar pada usia ini, dengan demikian seringkali pada akhir masa remaja para remaja lebih suka berteman dengan lawan jenis walaupun mereka masih berteman dengan beberapa teman sejenis. Semakin remaja bertambah tua jenis teman menjadi lebih penting dari pada jumlah teman yang mereka miliki. Namun terlepas dari itu nilai-nilai remaja cenderung berubah-ubah bergantung pada nilai yang 58 dianut kelompok yang mereka ikuti saat itu. Kurangnya pengalaman terutama dengan lawan jenis dapat membuat remaja memilih teman- teman yang kurang sesuai, tidak seperti yang mereka harapakan. Kemudian remaja cenderung tidak realistik dengan standar yng ia tetapkan untuk teman-temannya, ia menjadi kritis dan berusaha memperbaiki teman-temannya bila mereka dianggap berlaku tidak sesuai standarnya. Kedua hal tersebut sering menimbulkan pertengkaran dan mengakhiri persahabatan. Secara bertahap remaja menjadi lebih realistic akan orang lain dan juga akan diri sendiri, dengan demikian iya tidak sekritis sebelumnya dan lebih menerima teman-temannya.

e. Nilai Baru dalam Penerimaan Sosial

Remaja memiliki nila baru dalam menerima atau menolak anggota- anggota kelompok sebaya seperti klik, kelompok besar atau geng. Nilai ini didasarkan kepada nilai kelompok sebaya yang digunakan untuk menilai anggota-anggota kelompok. remaja juga mengerti bahwa ia juga dinilai dengan standar ynag sama dengan yang digunakan untuk menilai orang lain. Tidak ada satu sifat atau pola perilaku khas yang akan menjamin penerimaan sosial pada masa remaja. Penerimaan bergantung pada sekumpulan sifat dan pola perilaku yang disenangi remaja, dimana sifat dan pola perilaku ini dapat menambah gengsi dari kelompok pertemanan yang diidentifikasinya. Begitu pula sebaliknya, ada sekumpulan sifat dan pola perilaku yang membuat orang lain tidak menyukai dan menolaknya. 59 Sifat dan pola perilaku penerimaan ini disebut Hurlock sebagai sindroma penerimaan. Sedangkan sifat dan pola perilaku penolakan disebut dengan sindroma Alienasi. Yang termasuk sindroma penerimaan yaitu: 1 Kesan pertama yang menyenangkan sebagai akibat dari sikap atau penampilan yang menarik. 2 Reputasi sebagai pribadi yang menyenangkan dan sportif. 3 Penampilan diri yang sesuai dengan penampilan teman-teman sebayanya. 4 Dipandang matang, terutama dalam hal pengendalian emosi serta kemauan untuk mengikuti peraturan-peraturan. 5 Kepribadian yang menimbulkan penyesuaian sosial yang baik, seperti jujur, setia, suka menolong dan tidak mementingkan diri sendiri. 6 Status sosial ekonomi yang sama atau sedikit diatas teman-teman dalam kelompok serta hubungan baik dengan keluarga. 7 Tempat tinggal yang dekat dengan kelompok sehingga mempermudah interaksi dan partisipasi dalam kegiatan kelompok. Sedangkan sifat dan pola perilaku yang termasuk dalam Sindroma alienasi yaitu : 1 Kesan pertama yang kurang baik karena penampilan diri atau bersikap menjauhkan diri. 2 Terkenal sebagai orang yang tidak sportif. 60 3 Penampilan yang tidak sesuai standar kelompok. missal dalam hal daya tarik fisik atau kerapihan. 4 Perilaku sosial yang tidak menyenangkan, ditandai dengan sikap menonjolkan diri, suka menggangu, suka memerintah atau tidak dapat bekerja sama dengan orang lain. 5 Sikap yang kurang matang, dapat terlihat dalam hal pengendalian emosi, kebijaksanaan, ketenangan diri dan kepercayaan diri. 6 Sifat-sifat kepribadian yang mengganggu orang lain seperti mementingkan diri sendiri, keras kepala, mudah marah. 7 Status sosial ekonomi berada di bawah status sosial ekonomi kelompok dan hubungan yang buruk dengan keluarga. 8 Tempat tinggal yang jauh darikekompok atau ketidakmampuan untuk mengikuti kegiatan kelompok dengan berbagai alasan.

f. Nilai baru dalam Memilih Pemimpin